tag:blogger.com,1999:blog-50030171097427588112024-03-13T11:14:34.885-07:00Manajemen SDMEd's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.comBlogger64125tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-80095709439834738702022-08-20T23:51:00.002-07:002022-08-20T23:51:15.556-07:00<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span style="font-size: 16.0pt; line-height: 107%;">Loyalitas <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Penetapan istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, sebagai
tersangka kasus pembunuhan Brigadir J merupakan babak baru pengungkapan misteri
kematian</span> <span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Nofriansyah
Yosua Hutabarat, dengan demikian sudah ada 5 tersangka yang ditetapkan oleh
POLRI selain itu juga direkomendasikan ada 35 orang untuk dikurung ditempat
khusus. Apakah jumlah tersangka akan bertambah lagi, jika melihat rekomendasi
itu maka kemungkinan untuk bertambah sangat besar. Melihat demikian banyaknya
yang terlibat dengan pangkat yang beragam mulai dari jenderal hingga yang
terendah Bharada, disisi lain mereka mempunyai peran yang berbeda dan yang
terlibat langsung dengan menembak sampai dengan dugaan melakukan tindak pidana
yaitu <i>obstruction of justice</i> menghalangi penyidikan. Hal ini
mengindikasikan begitu kuatnya pengaruh seorang Ferdy Sambo sebagai seorang
atasan atau pimpinan, sementara begitu loyalnya para bawahan sehingga mau
melakukan tindakan brutal terhadap sejawatnya sendiri. Dari uraian diatas
penulis hanya menggaris bawahi atau tertarik mengenai loyalitas para bawahan dalam
hal ini kepada atasan atau pimpinan mereka. Loyalitas memang diperlukan sebagai
sebuah kompetensi dalam menduduki satu jabatan pada institusi atau perusahaan
namun tolok ukur bentuk loyal itu sendiri sulit diidentifikasi untuk
pengukurannya.Karena tidak adanya tolok ukur yang jelas maka sebuah perintah
dari atasan harus dilaksanakan karena akan dijadikan keberhasilan seorang
bawahan menjadi loyal atau tidak, kasus diatas merupakan indikator kalau mau
disebut loyal harus ikut perintah atasan walaupun untuk itu harus melanggar
aturan dan beresiko apalagi sampai merugikan orang lain atau jika bawahan tidak
mau menuruti perintah atasan maka akan kehilangan kesempatan atau tidak akan
menikmati manfaat apa-apa dikemudian hari.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Ada 2 contoh yang berkaitan dengan loyalitas ini, contoh
pertama adalah yang saat ini sedang viral mengenai seorang Ganjar Pranowo
dengan hasil survey untuk capres 2024 dinilai paling berpeluang untuk menjadi
pengganti Pak Jokowi, namun sampai saat ini belum ada sinyal dari partainya bahwa
beliau akan dicalonkan namun sampai juga saat ini beliau tetap akan loyal pada
perintah ketua partai. Itu artinya apabila nantinya tidak dicalonkan maka akan
kehilangan kesempatannya. Contoh yang kedua adalah LB Moerdani, yang diangkat
menjadi Panglima ABRI atau yang sekarang disebut Panglima TNI oleh Presiden
Suharto, beliau sangat loyal kepada pak Harto, ada kalimat beliau “ jika ada
yang mau mengganti Presiden Suharto secara Inkonstitusional langkahi dulu mayat
saya”.Pada saat itulah Indonesia dengan kekuatan militernya sangat disegani
oleh Negara-negara tetangga. LB Moerdani juga dengan berani menyarankan kepada
pak Harto agar anak-anaknya tidak terlalu berlebihan dalam melakukan bisnis,
tentu saja saran itu membuat Pak Harto marah,<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>sebuah awal meredupnya kekuatan LB Moerdani sebagai Panglima ABRI yang
kemudian diganti oleh Jenderal Faisal Tanjung. Itu Artinya seorang atasan punya
kewenangan atau otoritasnya untuk mengganti posisi bawahan yang mungkin
dianggap tidak loyal.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%;">Bagaimana dengan pegawai atau karyawan yang bekerja pada
sebuah perusahaan, apakah mereka dituntut untuk loyal kepada atasan mereka atau
juga kepada perusahaan, bahwa banyak perusahaan mengharapkan para pegawai atau
karyawannya untuk loyal namun kembali lagi tolok ukur seseorang itu loyal atau
tidak itu juga tidak jelas, sehingga ada perusahaan tidak menggunakan loyalitas
sebagai kompetensi dalam menduduki satu jabatan atau posisi dalam
organisasinya. Sebenarnya pada era saat ini loyalitas kepada perusahaan sudah
tidak relevan lagi karena banyak tenaga kerja yang memilih untuk loyal kepada
keahlian atau profesinya sehingga perusahaan harus siap ditinggalkan apabila
tenaga kerja ini merasa situasi dan kondisi perusahaan tidak mendukung apa yang
mereka inginkan atau bayangkan sebelumnya. Tidak ada yang benar atau salah
mengenai loyalitas karena itu menjadi sebuah pilihan kalau kita mau loyal
terhadap atasan maka loyalitas kita harus mengedepankan dan menyesuaikan dengan
perundangan dan peraturan maupun norma yang berlaku dan jangan sampai merugikan
orang lain, demikian juga ketika kita ingin loyal dengan keahlian atau profesi
kita maka kedepankan juga etika dan moral dan peraturan yang berlaku.<o:p></o:p></span></p>Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-39237524472167267052022-08-20T23:50:00.001-07:002022-08-20T23:50:10.351-07:00<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 18.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Anak
Emas <o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Sebagaimana pernah dibahas sebelumnya
mengenai politik kantor (Office Political) yang biasa terjadi dan selalu ada
disetiap perusahaan, seperti diketahui bahwa jika kita berbicara politik maka
yang terlintas dalam pikiran kita adalah adanya kepentingan bersama antara
individu atau kelompok. Hal ini memang tidak bisa dihindari karena itu juga
bagian dari strategi dari masing-masing personal maupun kelompok dalam mempertahankan
posisi dan kelangsungan karir masing-masing. Hanya yang menjadi masalah adalah
bagaimana dengan kinerja perusahaan sebagai akibat adanya aktivitas itu, karena
tentu akan ada sisi negatif terhadap kerjasama tim dalam membangun perusahaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Namun yang hendak kita bahas kali ini
adalah dampak dari adanya politik itu sendiri terhadap keharmonisan para
pegawai karena salah satu yang menjadi indikasi terhadap itu adalah munculnya
personal tertentu yang diberi kesempatan dan fasilitas lebih dibanding personal
lain yang berada satu tim atau satu satuan kerja, padahal personal ini tidak
mempunyai prestasi maupun kinerja yang lebih dibanding personal yang lain. Maka
kepada personal yang diberi kesempatan dan fasilitas lebih ini sering disebut
sebagai “anak emas”.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Keberadaan “anak emas” ini sering
menjadi gonjang-ganjing dikalangan karyawan perusahaan karena secara kasat mata
terlihat jelas perlakuan yang berbeda dari atasan kepada personal yang di “anak
emas” kan, dan itu juga akan menjalar kepada kita para pengelola ke sdm an
perusahaan untuk secara subyektif sering terpengaruh dalam mengambil tindakan
terhadap personal dimaksud. Seiring dengan perjalanan waktu fenomena “anak
emas” selalu ada disetiap perusahaan dan itu juga yang penulis alami sehingga
sering terjadi pertentangan batin dalam hal mengambil tindakan karena jika ada
satu tindakan yang dilakukan terhadap personal tersebut maka dalam waktu yang
tidak lama, salah satu dari manajemen perusahaan akan menegur bahkan memarahi
penulis, walaupun kita sudah beragumen sesuai ketentuan namun hal ini tidak
merubah sikap yang bersangkutan bahkan akan menjadikan personal itu lebih
tinggi kedudukannya dari kita.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dampak yang timbul terhadap karyawan
lain sangat besar terutama bagi mereka yang berada dalam satu tim atau
setingkat satuan kerja, mereka sering mengungkapkan persoalan ini karena bagi
mereka, ketika sudah bekerja dan mempunyai kinerja yang baik pun tidak menjamin
karir mereka akan semulus “anak emas” dan dalam proses kegiatan pekerjaan,
“anak emas” akan diberi keringanan sementara yang lain harus “jungkir balik”
namun ketika ada pemberian reward atau penghargaan maka sang “anak emas” akan
diberi prioritas untuk mendapatkannya. Rasa Keadilan itulah ungkapan para
karyawan, yang terus wajib didengarkan oleh kita para pengelola ke sdm an
perusahaan dan harus dicarikan solusi yang “win-win” agar ini tidak melebar
kemana-mana. Solusi itu harus bisa menjembatani kepentingan semua karyawan
karena dengan adanya rasa ketidakdilan akan mengakibatkan demotivasi karyawan
bahkan yang paling parah adalah akan mengakibatkan hengkangnya tenaga-tenaga
potensial yang berakibat tingginya turn over karyawan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Untuk menghindari dampak yang akan
terjadi, penulis mencoba untuk membuat solusi dengan melakukan evaluasi
terlebih dahulu mengenai penyebab munculnya “anak emas” di beberapa perusahaan
yang tentunya penulis pernah melihatnya dan memang terjadi secara jelas, ada
beberapa hal sebagai penyebab tetapi tentunya tidak terbatas pada hal-hal
dibawah, yaitu :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Manajemen
perusahaan senang melihat kinerja seorang pegawai yang lebih tinggi dari yang
lain sehingga lebih fokus memberikan perhatian kepada mereka yang berkinerja
tinggi tetapi melupakan atau lalai kepada personal lain yang seharusnya lebih
diperhatikan untuk diberikan pembinaan agar kinerjanya bisa naik lagi, sehingga
penilaian lingkungan menyatakan adanya “anak emas” dalam perusahaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Bahwa
personal yang menjadi “anak emas” masih punya hubungan kekerabatan dengan pemilik
perusahaan sehingga manajemen tentunya punya sikap yang cenderung memberikan
keistimewaan kepada personal itu, walaupun belum tentu pemilik perusahaan
memberikan sinyal untuk hal itu. Dalam situasi dan kondisi seperti itu biasanya
manajemen mengambil sikap “safety player” atau main aman-aman saja.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Pihak
manajemen punya kencenderungan untuk tertarik secara personal sehingga
melahirkan “anak emas” baik itu karena penampilan atau bisa saja karena kinerja
yang bersangkutan. Namun yang paling besar kecenderungannya adalah karena
penampilan, dengan kecenderungan itu maka tercipta sebuah situasi dan kondisi dimana
timbul penafsiran secara berbeda-beda oleh karyawan dan selalu kencenderungannya
negatif.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Memang juga
ada karena terindikasi unsur SARA yang menjadikan seorang karyawan bisa
mendapatkan perhatian yang berlebih dari manajemen perusahaan, hal ini sering
mengakibatkan rawan tindakan negatif walaupun dapat saja hanya bersifat verbal
dari lingkungan sekitar namun itu tentu saja merupakan awal dari adanya demo
kecil-kecilan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Yang lebih
membingungkan adalah ketika “anak emas” memberikan pendapat yang secara akal
sehat dan logika kita tidak bisa diterima namun pihak managemen dengan tangan
terbuka menerimanya secara langsung, biasanya kemampuan “anak emas” ini
dikaitkan dengan sesuatu yang bersifat supranatural.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dari beberapa penyebab diatas, penulis
lebih fokus untuk menyelesaikan penyebab nomor dua<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dan tiga saja karena kedua penyebab itulah
yang dominan terlihat oleh penulis namun jika ada hal lain diluar keduanya
tidak bisa dideskripsikan oleh penulis, sehingga solusi dari keduanya yang
menjadi dasar penulis dalam menyelesaikan atau meminimalkan dampak dari
permasalahan “anak emas”. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Karena permasalahan ini sering
diidentikan sebagai politik kantor maka sebaiknya kita juga harus mencoba masuk
dalam pusaran itu untuk mengetahui lebih jauh lagi situasi dan kondisinya,
karena untuk mencari solusi mau tidak mau harus mengeluarkan energi lebih lagi
dan merupakan tantangan tersendiri bagi kita para pengelola ke sdm an
perusahaan. Penulis berhasil membuat gambarannya untuk mengambil solusi
berdasarkan data-data sebagai berikut :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Seberapa dekat personal dimaksud dengan pemilik atau
manajemen, agar bisa kita pikirkan bagaimana menjangkaunya, jika dekat maka
kita dapat mengajak yang bersangkutan dalam memecahkan masalah-masalah umum
yang ada di perusahaan. Jika tidak dekat maka kita dapat membawa yang
bersangkutan dalam pekerjaan-pekerjaan yang tidak melibatkan orang lain,
sehingga karyawan lain tidak dapat melihat secara langsung atas perbedaan
perlakuan kepada yang bersangkutan</span><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Bahwa perlu
kita yakini tidak semua manajemen punya pandangan yang sama dalam memperlakukan
“anak emas”, kita akan mendapatkan manajemen yang berbeda pandangan itu
walaupun tidak secara terang-terangan, maka kepada dialah kita bisa
menggantungkan harapan kita untuk merubah situasinya.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Melakukan
evaluasi terhadap struktur organisasi dan peraturan perusahaan yang berlaku di
perusahaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dari data-data yang didapat tersebut
diatas maka penulis mencoba untuk membuat struktur organisasi yang baru dan melakukan
pembuatan turunan dari peraturan perusahaan yang belum terlaksana, hal ini
dikarenakan belum tersedianya turunan atau petunjuk pelaksana atas peraturan
perusahaan, kedua kegiatan itu sebenarnya ada saling keterkaitan, sebagai
contoh yaitu bagaimana akan menempatkan personal pada satu jabatan dikaitkan
dengan struktur gaji dan mekanismenya yang diatur secara jelas didalam
peraturan perusahaan. Kemudian kita sampaikan kepada pihak manajemen atas apa
yang telah kita lakukan dengan alasan bahwa belum tersedianya faktor-faktor
diatas. Selanjutnya jika pihak manajemen setuju maka tentunya kita minta ijin
untuk melakukan sosialiasi kepada seluruh karyawan tanpa terkecuali.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Konsistensi adalah kata kunci dalam
melaksanakan peraturan perusahaan beserta turunannya dan yang paling utama juga
adalah ketika selesai sosialisasi maka data-data atau bahan sosialisasi harus
mudah diakses oleh seluruh karyawan. Fenomena “anak emas” tidak mudah dihapus
atau dihilangkan namun yang bisa dilakukan adalah bagaimana membuat bahwa
seluruh manajemen perusahaan bisa berlaku adil terhadap semua karyawan, salah
satunya adalah konsistensi dalam menerapkan peraturan perusahaan, pelaksanaan
ini akan mudah apabila di perusahaan ada serikat karyawan atau lembaga lain
yang berfungsi sebagai lembaga bipartit.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Ini mungkin hanya satu contoh atas
apa yang penulis lakukan di satu perusahaan dalam menyikapi adanya fenomena
“anak emas”, tentu ini bukan solusi satu-satunya karena bisa saja ada perbedaan
dalam mencari solusi untuk meminimalkan fenomena itu di setiap perusahaan, yang
perlu dan penting adalah bagaimana dan apa yang kita rencanakan, bisa diterima
semua kalangan mulai dari manajemen sampai dengan karyawan pada tataran
dibawah.<o:p></o:p></span></p>Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-22992591115715684822022-08-20T23:48:00.001-07:002022-08-20T23:48:53.638-07:00<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 20.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Bertahan
atau mati<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Beberapa waktu yang lalu, penulis dikontak seorang kawan lama yang hampir
15 tahun tidak bertemu, dan kawan itu dulu adalah karyawan di sebuah perusahaan
sebagai tenaga pengelola keuangan perusahaan. Pekerjanan atau tugas yang diembannya
sangat cocok dengan kompetensi yang dimilikinya yaitu lulusan fakultas ekonomi
dari sebuah perguruan tinggi di Bandung namun ketika kontak beliau mengatakan
bahwa saat ini diberi tanggung jawab untuk mengelola SDM Perusahaan, sesuatu
yang menurut beliau seperti masuk dunia yang “gelap” hal itu dikarenakan
pengetahuannya sangat awam dibidang ini. Karena diberi tugas dan tanggung jawab
oleh perusahaan maka sebagai bentuk loyalitas kepada perusahaan beliau menerima
dan secepatnya mempelajari dengan mulai mengumpulkan referensi mengenai
pengelolaan SDM Perusahaan termasuk ingin berdiskusi dengan penulis, tentu hal
seperti ini penulis sambut dengan tangan terbuka dan siap membantu beliau.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Dalam diskusi dengan beliau, penulis melihat semangat yang tinggi untuk
belajar mengenai pengelolaan SDM Perusahaan namun disisi lain ada hal yang
tentu akan sedikit banyaknya mengganggu aktivitas beliau yaitu usia beliau yang
menurut penulis sudah tidak muda lagi karena sudah memasuki usia pensiun.
Penulis terlebih dahulu mendengar apa yang beliau ingin ketahui mengenai
pengelolaan SDM Perusahaan karena bagi penulis akan lebih mudah memberikan
pengetahuan ketika yang bersangkutan sudah mempelajari dan mengalami kesulitan
dalam memahami sebuah persoalan SDM Perusahaan, juga apa<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>rencana kerja dan target kerjanya kedepan.
Dengan demikian penulis akan memberikan pemahaman atau pengertian yang akan
mempermudah beliau dalam mengimplementasikannya, selain itu penulis harus
mengikuti pola atau alur pemikiran beliau dalam mengelola SDM Perusahaan dan
juga memberikan saran sesuai pengalaman penulis, agar bisa berjalan dengan
lancer maka penulis mempersilahkan beliau mengontak penulis melalui telepon
jika mendapat permasalahan dalam mengelola SDM Perusahaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Jika mengamati apa yang dialami oleh kawan lama penulis, dimana pada
usia yang telah memasuki masa pensiun, beliau diberi tugas yang tidak sesuai
kompetensinya tentunya akan menimbulkan pertanyaan tentang apa yang
melatarbelakangi perusahaan memberikan tugas kepada seorang karyawan yang akan
memasuki usia pensiun pada jabatan strategis seperti itu. Ada beberapa asumsi
yang timbul dalam pemikiran penulis dan ini memang juga sering dilakukan oleh
managemen kepada personal tertentu , yaitu :<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Perusahaan
memberikan tugas yang menantang bagi seorang karyawan dengan tujuan untuk
melihat apakah karyawan itu dapat bertahan atau tidak atau malah menolak tugas
itu, sejenis ujian dalam rangka rencana tugas selanjutnya yang akan diberikan
perusahaan kepada karyawan tersebut, dimasa yang akan datang.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Karena
banyaknya persoalan menyangkut keuangan yang ada di dapartemen SDM maka
diperlukan orang dengan kemampuan manajerial keuangan untuk menyelesaikan
persoalan-persoalan dimaksud atau persoalan-persoalan non ke sdm an yang harus
diselesaikan sehingga tidak diperlukan pengetahuan pengelolaan sdm yang tinggi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Tidak
tersedianya karyawan dengan level tertentu (gaji) untuk menduduki<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>posisi pengelola sdm sehingga perlu diangkat
karyawan yang mempunyai level sesuai persyaratan dengan tidak melihat
kompetensinya namun mungkin saja lebih kepada efisiensi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoListParagraphCxSpLast" style="mso-list: l0 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID; mso-bidi-font-family: Calibri; mso-bidi-theme-font: minor-latin;"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Sebaliknya
ada perusahaan yang mempunyai pandangan bahwa departemen sdm hanya pelengkap
saja sehingga keberadaannya bukan sesuatu yang strategis,jika seperti ini maka
pemberian tugas untuk mengelola SDM Perusahaan hanya karena mempersiapkan
seorang karyawan memasuki masa purnakarya alias pensiun, jadi tidak mempunyai
pengaruh apa-apa terhadap perusahaan maupun kepada karyawan dimaksud.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Keempat point diatas merupakan keputusan-keputusan yang pernah dilakukan
sepanjang penulis ketahui baik itu langsung melaksanakan ataupun hasil diskusi
dengan rekan-rekan sesama pengelola SDM Perusahaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="mso-ansi-language: EN-ID;">Secara personal yang mengalami hal itu, seperti juga kawan saya diatas,
beliau ini sepertinya mengalami kekhawatiran tidak mampu melaksanakannya namun
dilain pihak, beliau juga harus bertahan diperusahaan daripada menolak artinya
lonceng kesusahan akan datang karena bisa perusahaan tidak lagi memberi
kesempatan bekerja, hal ini menjadi dilema buat beliau.<o:p></o:p></span></p>Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-26481306627741748742022-08-20T23:47:00.002-07:002022-08-20T23:47:36.200-07:00<p> </p><p align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-size: 20.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Rutinitas
atau Berubah<o:p></o:p></span></b></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;"><o:p> </o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Sudah cukup lama tidak menulis lagi
mengenai kegiatan dalam dunia ke sdm an perusahaan, hal ini disebabkan beberapa
hal, yang salah satu diantaranya mengenai berpindahnya lokasi kerja penulis.
Berpindahnya lokasi kerja juga karena penulis keluar dari perusahaan dan masuk
ke perusahaan lain, dalam rentang 6 tahun telah ada 4 perusahaan yang telah
menggunakan tenaga penulis dalam mengelola sdm perusahaan, dengan berbagai
bidang bisnis perusahaan yang berbeda, untuk itu penulis mencoba memberikan
gambaran mengenai pengelolaan sdm pada perusahaan yang berbeda.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Ketika masuk dan keluar dari sebuah
perusahaan kemudian masuk kembali ke Perusahaan lain, mungkin ada yang berfikir
bahwa penulis merupakan “kutu loncat” ataupun nama-nama lain yang bisa membuat
setiap orang berfikir secara negatif ataupun positif, jadi silahkan itu
diserahkan kepada masing-masing individu atau personal. Namun terlepas dari
itu, yang akan ditulis disini adalah pengalaman penulis ketika bekerja di
beberapa perusahaan dengan mengambil sudut pengelolaan sdm perusahaan, ada hal
yang menarik untuk disampaikan yaitu adanya kesamaan dan perbedaan atas permasalahan
yang dihadapi dalam mengelola sdm di masing-masing perusahaan, mulai dari
kesamaan prilaku sehari hari karyawan perusahaan dalam bekerja dan merespon
setiap kebijakan yang berkaitan dengan pengelolaan sdm perusahaan serta reaksi
yang timbul sehingga harus ditanggapinya reaksi-reaksi itu. Adanya sudut
pandang yang berbeda dalam menanggapi reaksi-reaksi itu tentu menjadi<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>permasalahan yang harus diselesaikan agar
tidak menjadi awal dari permasalahan baru. <o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Ketika ada permasalahan yang
berkaitan dengan ke sdm an, seyogyanya dengan segera para pengelola sdm
perusahaan melakukan evaluasi dan mengambil keputusan yang bisa memberikan rasa
adil bagi karyawan perusahaan walaupun rasa adil itu menjadi relatif dalam
implementasinya. Personal yang berkecimpung dengan dunia sdm perusahaan
tentunya punya pola pemecahan masalah yang berbeda dalam mengelola sdm
perusahaan, perbedaan itu disebabkan dapat saja disebabkan oleh <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>bidang bisnis, lokasi perusahaan dan juga
karakteristik karyawan yang bekerja pada perusahaan, sementara dilain pihak
untuk sistem atau metode pengelolaan sdm hampir tidak banyak perbedaan untuk
setiap perusahaan.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dapat dijelaskan bahwa perbedaan
bidang bisnis setiap perusahan, tentunya akan membuat adanya perbedaan dalam
menyusun sistem pengelolaan sdm perusahaan karena setiap perusahaan mempunyai
visi dan misi sendiri, selain itu dari jumlah tenaga kerja bila dikaitkan
dengan bisnis perusahaan, tentu berbeda perusahaan yang menggunakan tenaga
kerja ribuan jumlahnya (massal) dalam menggerakkan roda usahanya seperti misalnya
pada pabrik-pabrik yang beorientasi pada industri garmen, bagi perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja dalam jumlah banyak seperti itu tentu akan berbeda
dalam pengelolaan sdmnya dengan bisnis yang bersifat khusus terutama yang
berkaitan dengan industri yang memerlukan kreatifitas individual seperti
misalnya bidang konsultan. Artinya jika untuk industri yang bersifat massal
maka problemnya lebih kepada bagaimana mengelola bidang <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>hubungan industrial dan biasanya pada bidang
ini lebih menekankan pada aspek normatif seperti Peraturan Perusahaan dan UU
ketenagakerjaan sehingga para pengelola sdm perusahaan disini akan lebih
melakukan pekerjaan rutin saja atau lebih banyak bidang administratif saja,
walaupun ini tidak mutlak seperti itu. Sementara untuk bisnis yang bersifat
khusus tentunya akan menuntut para pengelola sdm perusahaan untuk berbuat lebih
lagi, khususnya pada bidang sistem pengelolaannya karena kondisi bisnis yang
terus berubah sejalan dengan waktu sehingga harus terus menyesuaikan. Sebagai
perbandingannya dapat diberikan atau digambarkan contoh sebagai berikut : dalam
hal pemberian gaji karyawan perusahaan pada industri massal, tidak diperlukan
sistim gaji yang rumit, biasanya cukup dengan menyesuaikan gaji yang ada dengan
perubahan Upah Minimum Propinsi. UMP biasanya dijadikan acuan dalam menetapkan
atau merubah besaran penggajian karyawan, sementara pada industri khusus akan akan
dibuat sistim penggajian yang berdasarkan kepada kemampuan atau kinerja dalam
menetapkan maupun merubah besaran penggajian serta menyesuaikan dengan
perkembangan bisnis perusahaan, demikian juga dengan sistem rekrutmentnya tentu
akan sangat berbeda terutama dengan mengambil basis atau dasar rekrut tenaga
kerjanya. Kedua jenis bidang bisnis diatas adalah yang kalau ditarik lurus
berada pada ujung yang berbeda<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>dari
garis itu. Sementara untuk industri yang berada diantara kedua ujung akan
menyesuaikan dengan metode pendekatan kearah industri massal atau kearah industri
khusus.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Mengenai lokasi perusahaan, ada hal
yang membedakan pada proses kegiatan pengelolaan sdm perusahaan terutama yang
berkaitan dengan proses rekrutmen karyawan, biasanya pada proses rekrutmen yang
menjadi fokus perusahaan adalah menjaring tenaga kerja potensial yang nantinya
diharapkan mampu bekerja maksimal di perusahaan. Tenaga kerja potensial ini
akan lebih kompetitif lagi bila calon yang mendaftar cukup banyak dan sesuai
kriteria, menjaring tenaga kerja seperti ini tentu merupakan tantangan
tersendiri dalam merekrutnya. Namun bagaimana jika lokasi perusahan berada pada
area tertentu dengan sangat terbatasnya tenaga kerja potensial sementara
masyarakat yang berada dilingkungan perusahaan cukup banyak dan menginginkan
untuk dapat bekerja disitu, hal ini sering terjadi dan menjadi permasalahan
tersendiri. Merekrut berdasarkan lokasi perusahaan misalnya jika berlokasi di
kota besar atau mengacu kepada masyarakat perkotaan, mereka dapat memilih <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>sendiri tempat bekerjanya karena dapat
lapangan pekerjaan sangat beragam sehingga beban untuk menghadapi mereka secara
head to head menjadi kecil kemungkinannya terjadi namun sebaliknya apabila
perusahaan berada di lokasi yang minim lapangan pekerjaan maka tentu perusahaan
yang berlokasi di tempat itu akan terus menghadapi masyarakat sekitar, apalagi
saat ini sekelompok masyarakat dapat membuat lembaga-lembaga swadaya masyarakat
(LSM) untuk berhubungan dengan perusahan dan cenderung dibentuk untuk
kepentingan-kepentingan sesaat saja, terutama yang berkaitan dengan lapangan
pekerjaan. Tidak jarang sering terjadi pergesekan fisik antara pengelola
perusahaan dengan masyarakat sekitar, sehingga instansi terkait harus terus
terlibat dalam penyelesaian permasalahan, untuk itu agar meredam pergesekan itu
diperlukan peran pemerintah daerah itu membuka lapangan kerja lebih luas lagi.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Untuk karakateristik karyawan, yang
dimaksud karakteristik karyawan adalah bagaimana prilaku karyawan dalam
bereaksi menghadapi atau mendapat sebuah masalah yang kemudian disampaikan
kepada para pengelola sdm perusahaan. Secara umum karakteristik ini sangat
berkaitan dengan budaya lokal atau adat istiadat daerah itu namun disitulah
letak keunikan dari setiap daerah, namun hal ini <span style="mso-spacerun: yes;"> </span>juga harus difahami dan disikapi secara arif agar
dalam memberikan solusinya tidak menjadi permasalahan yang baru.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Untuk daerah-daerah tertentu, ada
kecenderungan anggota masyarakat dilingkungan perusahaan yang melakukan tindak
kekerasan untuk mencapai keinginannya dan ini sering terjadi, jika perusahaan
tidak mampu lagi mereamnya maka untuk meredamnya atau menanggulanginya, beberapa
perusahaan terpaksa harus mengeluarkan dana lagi untuk pengamanan dan biasanya dengan
bekerjasama dengan aparat kepolisian maupun TNI.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Kembali kepada contoh, bagaimana jika
kita menarik garis lurus seperti diatas maka jika dimulai dari ujung yang
berupa industri massal sampai dengan ujung berikutnya berupa industri khusus,
akan semakin terlihat perbedaannya, itu dapat terlihat ketika terjadi persoalan
yang mungkin sama secara jenisnya maka penjelasannya dan bentuk penerimaannya,
akan bergerak dari yang sulit menuju ke yang lebih mudah, misalnya ketika kita
berbicara mengenai peraturan perusahaan, maka pemahaman akan lebih sulit
menerima menuju ke yang dapat cepat menerima. Namun sebaliknya ketika kita
berbicara mengenai gaji maka pergeserannya jadi dari yang mudah menerima menuju
ke sulit menerima. Demikian juga pada saat proses rekrutment karyawan maka arah
pergeserannya dari yang cepat terekrut menuju sulit terekrut.<o:p></o:p></span></p>
<p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12.0pt; line-height: 107%; mso-ansi-language: EN-ID;">Dari uraian-uraian beserta contoh
singkatnya diatas, akan terlihat jelas bahwa proses pengelolaan sdm perusahaan akan
memberikan kontribusi kepada para pengelolanya apakah mereka “terjebak” dalam
pekerjaan rutin atau para pengelolanya yang terus untuk melakukan perubahan, untuk
itu bagi kita, para pengelola sdm perusahaan tentunya diberikan kesempatan
untuk memilih pada garis lurus diatas untuk berada pada titik mana kita akan
mulai bekerja sebagai pengelola sdm perusahaan.<o:p></o:p></span></p>Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-80379007368036601692011-10-20T17:43:00.000-07:002011-10-20T17:43:30.336-07:00Kompensasi dan Benefit<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Jika kita memperhatikan
beberapa iklan lowongan kerja di beberapa media massa baik cetak maupun
elektronik, maka ada beberapa lowongan yang membutuhkan tenaga yang khusus
untuk mengelola tentang Kompensasi dan Benefit pada sebuah perusahaan, jadi
demikian pentingnya pengelolaan tentang Kompensasi dan Benefit sehingga
perusahaan dimaksud memerlukan<span> </span>tenaga
khusus dan tenaga yang dibutuhkan juga tidak sembarangan yaitu pada level
Manajer. Dari pengamatan penulis mengenai perusahaan yang membutuhkan tenaga
ini memang merupakan perusahaan-perusahaan besar yang memiliki karyawan diatas
seribu orang dan beragam tugas dan tanggungjawabnya dalam perusahaan serta
dengan berbagai level atau tingkatan jabatan, namun tentu saja yang menjadi
pertanyaan adalah apa yang melatarbelangkangi dibutuhkannya tenaga ini.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Seperti kita ketahui bersama
bahwa mengelola Kompensasi dan Benefit adalah bagian dari pengelolaan Sumber
Daya Manusia Perusahaan, Kompensasi adalah imbal jasa yang diberikan oleh
perusahaan karena adanya hubungan kegiatan pekerjaan dan imbal jasa ini langsung
diterima karyawan sementara Benefit adalah bentuk kompensasi yang tidak
langsung diterima karyawan dalam bentuk materi tetapi merupakan fasilitas
kesejahteraan. Untuk perusahaan-perusahaan kecil dan menengah, pengelolaannya
dilakukan langsung oleh Manajer HRD sedangkan untuk perusahaan besar,
pengelolaannya memang dibuat khusus karena pengelolaan Kompensasi dan Benefit
sangat erat kaitannya dengan strategi maupun kebijakan-kebijakan perusahaan.
Pemberian Kompensasi kepada karyawan pada dasarnya diawali dari Visi,misi dan
strategi unit kerja SDM sebagai pengelola, dan tentu saja bahwa unit kerja SDM
membuat Visi,misi dan strategi tentunya juga berdasarkan dari Visi, misi dan
strategi perusahaan, sebagai contoh adalah bagaimana para pengelola SDM
berupaya mempertahankan seorang karyawan handal dengan memberikan imbal jasa
yang sesuai dengan kontribusinya serta memberikan Benefit yang kompetitif,
dengan bertahannya tenaga handal di perusahaan tentunya akan membuat
target-target perusahaan dapat tercapai.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Ada beberapa hal yang harus
diperhatikan dalam membuat sebuah sistim kompensasi diperusahaan yaitu :</div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">1.
Kompensasi harus memenuhi rasa keadilan bagi setiap karyawan ( <i>Internally Equitable</i>) <br />
2. Mempunyai nilai dalam bersaing dengan nilai pasar tenaga kerja (<i>Externally Competitiveness</i>) <br />
3. Pemberian Kompensasi akan menunjang keberhasilan perusahaan (<i>Performance Driven</i>) <br />
4. Berdasarkan kemampuan perusahaan (<i>Affordable</i>)
<br />
5. Memenuhi perundangan yang berlaku (<i>Legally
Defensible</i>)<br />
6. Setiap orang mudah memahami dan mengerti akan sistim kompensasinya (<i>Explainable</i>)<br />
7. Fleksibel terhadap perkembangan bisnis perusahaan (<i>Managable</i>)</span><br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span>Dengan sistim Kompensasi yang dibangun sedemikian rupa dan berdasarkan
kepada hal-hal diatas maka tujuan dari pemberian Kompensasi akan tercapai yaitu
:</span></div>
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">• Memikat
karyawan<br />
• Mempertahankan karyawan<br />
• Memotivasi karyawan</span><br />
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Untuk
itu ada hal yang menarik untuk diperhatikan dan menjadi tantangan bagi para
pengelola sistim Kompensasi adalah<span>
</span>bagaimana sistim Kompensasi mampu menjaga rasa keadilan (internal
Equitable) dalam perusahaan dengan besaran nilai pasar tenaga kerja kerja (Externally
Competitiveness), agar terjadi keseimbangan itu maka para pengelola Kompensasi
berupaya melakukan maintenance terhadap sistim dan besaran nilai kompensasi
yang ada didalam perusahaan. Salah satu kegiatan yang harus dilakukan adalah
mengikuti survey gaji pada lembaga yang dinilai mempunyai tingkat kepercayaan
yang tinggi dan lembaga<span> </span>ini banyak
terdapat di Indonesia, dan pada tulisan kali ini tidak terlalu banyak membahas
mengenai kompensasi ini karena telah dibahas sebelumnya mengenai gaji atau
penghasilan. Namun yang tidak kalah pentingnya juga adalah bagaimana melakukan
perencanaan untuk mengelola program<span>
</span>Benefit didalam perusahaan dan dibawah ini akan dijelaskan mengenai hal
dimaksud.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Pertimbangan strategik dalam perancangan program
benefits</span></strong><span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Para
pengelola Benefit harus mempertimbangkan dengan hati-hati tentang apa yang
ingin mereka capai sehubungan dengan program benefitsnya. Hal ini dikarenakan
besarnya anggaran yang harus disediakan perusahaan untuk benefit. Untuk dapat
mengungkit dampak dari anggaran yang besar tersebut, para pengelola harus
memperhatikan beberapa hal besar dibawah ini :</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span>Rencana strategik
bisnis jangka panjang</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Pada
tahap perkembangan awal, perusahaan umumnya menawarkan gaji dasar dan benefit
yang rendah, namun insentifnya besar. Sedangkan pada tahap dewasa, perusahaan
akan lebih royal dalam ketiga bentuk kompensasinya. Selain itu, perubahan
kondisi seperti downsizing, akuisisi, pemberhentian geografis, dan perubahan
dalam laba juga akan berpengaruh dalam hal perubahan kombinasi optimum
benefits, yang harus konsisten dengan rencana bisnis perusahaan.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span>Diversitas dalam
angkatan kerja berarti ada diversitas dalam preferensi benefit</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Karyawan
muda umumnya lebih senang dengan pembayaran langsung daripada program pensiun.
Sedangkan karyawan tua akan lebih senang yang sebaliknya. Karyawan yang
memiliki serikat mungkin lebih senang dengan benefit yang seragam, sedangkan
bagi yang memiliki cacat tubuh atau orangtua tunggal akan senang dengan jam
kerja yang fleksibel. </span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span>Persyaratan legal</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Pemerintah
memiliki peran besar dalam mengatur benefits. Sementara perusahaan memfokuskan
untuk mengendalikan biaya, pemerintah menginginkan kesejahteraan sosial dan
ekonomi bagi rakyatnya.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span>Kekompetitifan
dari benefits yang ditawarkan</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Isu
mengenai ini lebih besar dari isu kekompetitifan gaji. Dalam hal gaji,
manajemen dan karyawan hanya perlu fokus pada pembayaran langsung, baik tetap
maupun variabel. Sedangkan dalam hal benefits, fokus perusahaan adalah pada
biaya, sementara karyawan berfokus pada nilai.</span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: justify;"><span>Strategi
kompensasi total</span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Sesuai
dengan tujuan utama penyusunan kompensasi, yaitu untuk mengintegrasikan gaji,
insentif, dan benefit dalam satu paket yang mendorong pencapaian tujuan
organisasional, maka benefit yang ditawarkan harus efektif dengan tujuan
tersebut. Misalnya, benefit program pensiun saja mungkin tidak berpengaruh
banyak bagi kinerja keseharian karena jauhnya jarak antara kinerja dengan waktu
benefit diterima.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Dalam
semua kasus, pertimbangan kecukupan, kesamaan, pengendalian biaya, dan
keseimbangan harus menuntun pengambilan keputusan dalam strategi kompensasi
total diatas. Ada beberapa komponen kunci dari paket benefits, yaitu :</span></div>
<div style="margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -49.65pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;"><span> </span>a. <b>Biaya</b>
: berdasarkan survei pada tahun 2000, rata-rata prosentase benefits dari gaji
adalah 30%. Jumlah ini bervariasi sesuai ukuran perusahaan. Perusahaan besar
umumnya memberi benefits lebih banyak.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">b. <b>Benefit kesehatan dan keamanan</b> :
termasuk didalamnya berbagai jenis asuransi, tunjangan Kesehatan,pensiun, izin
sakit, dana pensiun, dan lain sejenisnya.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">1. <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Asuransi jiwa </span></em>: Asuransi
ini biasanya diperbarui setiap satu tahun dan akan dihentikan apabila karyawan
keluar dari perusahaan. Besarnya nilai asuransi umumnya sekitar dua kali gaji
tahunan karyawan. Saat ini, asuransi jiwa banyak dipengaruhi oleh program
benefit fleksibel. Misalnya, perusahaan membayar sekian untuk asuransi jiwa
karyawan, namun ada beberapa paket tambahan yang dapat dipilih karyawan sesuai
preferensinya dan nantinya akan dipotong dari gaji.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">2. <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Kompensasi pekerja</span></em> :
yang termasuk didalamnya adalah pembayaran untuk menggantikan upah yang hilang,
biaya kesehatan media dan rehabilitasi, dan pelatihan ulang utnuk melakukan
pekerjaan yang berbeda. Umumnya di setiap negara ada Undang-Undang yang
mengatur mengenai kompensasi ini.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">3.<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> Asuransi kecacatan</span></em> :
yaitu mencakup pembayaran atas kematian yang tidak disengaja, serta pembayaran
apabila karyawan mendapat kecacatan. Cacat jangka panjang (6 bulan atau lebih)
biasanya membayar tidak lebih dari 60% dari gaji dasar karyawan sampai mereka
mulai menerima dana pensiun.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">4. <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Tunjangan rumah sakit, operasi, dan
maternitas</span></em> : ini adalah tunjangan yang sangat penting bagi karyawan
karena biayanya bisa sangat besar. Tentu saja, sama dengan perusahaan, biaya
operasional dari tunjangan ini bisa memberatkan, mengurangi laba, dan mengurangi
kekompetitfan perusahaan secara global. Isu-isu kompetitif dari biaya kesehatan
ini umumnya parah pada perusahaan dengan jumlah pekerja berusia 40-50 tahun
yang banyak, tunjangan kesehatan yang lebih banyak bagi karyawan yang telah
pensiun, dan perusahaan dengan produk yang harus bersaing dalam pasar
dunia.Apabila perusahaan ingin mengurangi biaya besar yang ditimbulkan dari
tunjangan rumah sakit, operasi, dan maternitas diatas, perusahaan dapat
melakukan beberapa strategi biaya seperti :</span></div>
<div style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">a. Bergabung dengan
perusahaan lain untuk membentuk hubungan yang lebih kuat dalam menegosiasikan
biaya-biaya rata-rata dengan insurer.</span></div>
<div style="margin-left: 49.65pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">b. Bekerjasama
dengan rumah sakit, insurer, dan pemasok lainnya.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">5.<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> Program izin sakit</span></em> :
menyediakan pergantian upah atas ketidakhadiran jangka pendek karyawan akibat
sakit. Dalam prakteknya, benefit ini sering disalahgunakan oleh karyawan.
Mereka sering memandang bahwa izin sakit adalah hak yang harus digunakan
meskipun mereka tidak sakit. Untuk mengatasinya, perusahaan dapat beralih ke
program “managed-disability”.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">6. <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Pensiun</span></em> : adalah
sejumlah uang yang dibayarkan secara teratur pada intervalnya kepada karyawan
yang telah pensiun dan berhak menerimanya. Pensiun swasta jarang ditemui
sebelum Perang Dunia II, sebelum adanya peraturan dari National Labor Relations
Board dan klarifikasi mengenai perlakuan pajak dari kontribusi perusahaan. Di
Amerika saat ini, dana pensiun yang disisihkan perusahaan telah menjadi sumber
modal terbesar negara.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">7.<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> Keamanan sosial</span></em> :
adalah program perawatan pendapatan. Ini adalah pertahanan terbaik dalam
mengatasi ketidaksejahteraan orang-orang tua. Pajak pendapatan yang diperoleh
dari pekerja yang masih bekerja didistribusikan untuk membayar benefits bagi
mereka yang telah pensiun. Saat ini perbandingan antara mereka yang masih
bekerja masih 3:1, namun akibat ekspektasi hidup yang semakin panjang dan peningkatan
jumlah pensiunan dari baby boomers, pada tahun 2030 diprediksikan bahwa pajak
keamanan sosial hanya akan menutupi 75% dari benefits yang dijanjikan. Meskipun
Social Security ini tidak menutupi semua kebutuhan pensiunan (hanya sekitar 45%
di US, sisanya dari tabungan pribadi atau dana pensiun), namun sistem ini
mungkin harus segera direformasi untuk menangani ketersediaan dana beberapa
tahun mendatang.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">8. <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Asuransi pengangguran </span></em>:
Di negara-negara maju, pekerja umumnya memiliki benefit ini. Namun demikian,
ada beberapa syarat khusus yang harus dipenuhi agar pengangguran berhak
menerimanya. Syarat-syarat tersebut bervariasi di setiap negara, namun biasanya
berupa (1) pekerja harus mampu, mau, dan aktif mencari pekerjaan, (2) pekerja
tidak boleh menolak pekerjaan yang sesuai dengannya, (3) bukan menjadi
pengangguran akibat perseteruan pekerja, (4) tidak boleh meninggalkan
pekerjaan, (5) bukan diberhentikan karena kesalahan dalam pekerjaan, dan (6)
harus telah pernah bekerja sebelumnya dan menghasilkan sejumlah uang.<br />
Dana yang digunakan untuk benefit ini berasal dari pajak yang ditanggung
perusahaan atas klaim dari karyawan maupun tingkat turnover yang tinggi.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">9.<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> Pembayaran severance</span></em> :
tidak diwajibkan secara hukum dan banyak perusahaan tidak menawarkannya karena
telah ada kompensasi pengangguran. Namun program ini digunakan secara ekstensif
oleh perusahaan yang melakukan downsizing. Misalnya, perusahaan memberi
tambahan beberapa bulan gaji apabila karyawan setuju untuk pensiun sesuai waktu
yang disepakati, contoh lainnya dalam hal takeover, apabila yang diberhentikan
adalah setara top manajemen, mereka akan menerima pesangon yang besarnya
mencapai 2-3 tahun gaji mereka.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">10. <em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";">Pembayaran atas waktu-waktu tidak
bekerja</span></em> : yang termasuk didalamnya adalah saat liburan, cuti, dan
waktu melapor. Karyawan level atas di perusahaan-perusahaan raksasa banyak yang
mendapat kebebasan untuk berlibur kapan saja.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">11.<em><span style="font-family: "Calibri","sans-serif";"> Layanan karyawan</span></em> :
beberapa contohnya adalah bantuan konseling, layanan makan, mobil perusahaan,
fasilitas olah raga, rencana pembelian saham, transportasi, bantuan adopsi,
seragam, bantuan hukum, penjagaan anak, bonus natal, fasilitas kredit, jam
kerja fleksibel, dan lain sebagainya.</span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: "Calibri","sans-serif"; font-size: 11pt;">Mengenai
program benefit ini sekali lagi sangat tergantung dari keuangan perusahaan
namun jika ada kemampuan perusahaan tidak ada salahnya seluruh program benefit
diatas bisa kita laksanakan.<br />
<br />
</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-60963881962341428122011-10-04T19:14:00.001-07:002011-10-04T19:14:57.436-07:00Balance Scorecard<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Beberapa rekan dalam milis sering
bertanya tentang satu alat ( tool ) yang digunakan oleh perusahaan untuk
mengukur kinerjanya, yaitu apa yang disebut dengan <i>Balance Scorecard</i>, tool ini ramai dibicarakan pada awal tahun dua
ribuan dan saat ini juga banyak perusahaan yang menggunakan tool ini, hanya
saja berdasarkan pengalaman penulis, penggunaan tool ini tidak semudah
dibayangkan, pada dasarnya banyak kendala yang muncul pada saat merealisasikan
program yang menggunakan tool ini. Namun tidak ada salahnya bagi mereka yang
ingin mengetahui mengenai alat (tool) ini, akan dijelaskan secara garis besar
mengenai apa dan bagaimana Balance Scorecard digunakan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Prinsip dari Balance Scorecard
adalah bagaimana mengukur kinerja perusahaan dengan mengaitkan atau membentuk
satu kesatuan pengukuran yang melibatkan seluruh komponen perusahaan dalam
artian apabila satu unit kerja mengalami kendala maka tentu akan mempengaruhi
kinerja unit kerja lainnya sehingga akan berdampak kepada kinerja perusahaan
secara keseluruhan, demikian juga sebaliknya bahwa keberhasilan satu unit kerja
itu disebabkan oleh adanya kontribusi dari unit kerja lainnya. Agar pengukuran
ini tidak rumit dalam menentukan target-targetnya maka sang pembuat tool ini
yaitu : Robert S Kaplan dan David P Norton merumuskan dalam bentuk 4 (empat) <b><i>Perspektif
(perspective)</i></b>, dan keempat perspektif itu adalah :</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><b>Perspektif
Keuangan ( Financial Perspektif )</b>, yaitu mengukur kemampulabaan dan nilai
pasar (<i>market value</i>) diantara
perusahaan-perusahaan lain, sebgai indikator seberapa baik perusahaan memuaskan
pemilik dan pemegang saham. Dalam kaitan perspektif ini yang sering menjadi
pertanyaan adalah bagaimana peningkatan kinerja keuangan atau apa sasaran
keuangan kedepan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><b>Perspektif
Pelanggan ( Customer Perspektif )</b>, yaitu mengukur mutu, pelayanan, dan
rendahnya biaya dibandingkan dengan perusahaan lainnya, sebagai indikator
seberapa baik perusahaan memuaskan pelanggannya. Dalam kaitan perspektif ini
yang sering menjadi pertanyaan adalah bagaimana tanggapan pelanggan (customer)
kita atas pemberian nilai (<i>value</i>)
yang lebih.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><b>Perspektif
proses bisnis internal (Internal business process perspektif)</b>, yaitu
mengukur efisiensi dan efektivitas perusahaan dalam memproduksi barang dan
jasa. Dalam kaitan perspektif ini yang sering menjadi pertanyaan adalah apakah
kita telah meningkatkan proses bisnis sehingga mampu memberikan nilai lebih
kepada pelanggan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span><b>Perspektif
pembelajaran dan pertumbuhan (Learning and Growth perspektif)</b>, yaitu
mengukur kemampuan perusahaan untuk mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya
manusia sehingga tujuan strategik perusahaan dapat tercapai untuk waktu
sekarang dan masa yang akan datang. Dalam kaitan perspektif ini yang sering
menjadi pertanyaan adalah apakah kita memelihara kemampuan seluruh personil
untuk mengubah dan meningkatkan sesuatu hal.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk merealisasikan dan
menggunakan keempat perspektif ini maka setiap perusahaan harus mempunyai <b><i>visi</i></b>,
jika belum ada maka harus dibangun dulu mengenai visinya kemudian diuraikan dan
diaktualisasikan kedalam keempat perspektif tersebut, tetapi jika uraian visi
yang dibuat memerlukan perspektif lain maka tentunya diperlukan penambahan
perspektif baru maka dapat saja ditambah menjadi 5 (lima) perspektif dan itu
bisa dibuat sendiri agar nantinya dapat menunjang keberhasilan dalam mencapai
visi yang sudah ditetapkan. Setelah uraian visi dibangun kedalam setiap
perspektif maka selanjutnya dibuatlah <b><i>strategi (strategic aims/strategic
objective)</i></b> untuk setiap pencapaian yang dicanangkan pada masing-masing
perspektif. Untuk dapat mencapai sasaran sesuai strategi yang dibangun maka
kita harus membuat faktor-faktor kritikal yang menunjang keberhasilan
pencapaian sasaran sesuai strategi atau apa yang disebut <b><i>Critical Success Factors</i></b>
(<i>CSFs</i>), kemudian faktor-faktor tersebut
diturunkan menjadi ukuran-ukuran keberhasilan dan selanjutnya berdasarkan
ukuran-ukuran keberhasilan ini maka dibangunlah rencana kerja (<b><i>Action
Plan</i></b>). Setelah terbangun semuanya maka kepada seluruh unit kerja yang
ada di perusahaan mengambil peran masing-masing untuk memenuhi ukuran yang
ditetapkan diatas, caranya adalah setiap unit kerja membuat ukuran-ukuran
target unit kerja dan hal ini yang disebut dengan <b><i>Key Performance Indicator ( KPI)</i></b>.
Selanjutnya dari KPI inilah maka dapat diukur kinerja individu (<b><i>Perfomance
Appresial</i></b>) dengan demikian model pengukuran ini dapat berjenjang
dimulai dengan penyusunan target top-down kemudian penilaiannya berdasarkan
bottom-up.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Dari uraian diatas menunjukkan
bahwa <i>Balance Scorecard</i> juga
merupakan jalur komunikasi dua arah top-down, sehingga setiap karyawan dapat
mengetahui mengenai visi-misi perusahaan berserta terjemahannya dari misi dan
strategi perusahaan maupun unit kerja dan ini juga sekaligus bahwa setiap
tujuan dan target perusahaan terkomunikasikan dengan baik sampai dengan lapis
bawah. Disisi lain keempat perspektif dari Balance scorecard<span> </span>memungkinkan terjadinya keseimbangan yang
meliputi :</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;">
<span><span>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Tujuan jangka pendek dan jangka panjang</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span><span>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Tolok ukur eksternal para stackeholder dikaitkan
dengan tolok ukur internal dari proses bisnis internal,inovasi serta
pembelajaran dan pertumbuhan</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span><span>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Hasil yang diinginkan dan pemicu kinerja ( <i>performance drivers</i>) dari hasil (<i>outcomers</i>) tersebut</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span><span>4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></span>Setiap tolok ukur dengan subjeknya</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Banyak pendapat yang mengatakan
bahwa pengukuran merupakan alat untuk mengendalikan perilaku dan untuk menilai
kinerja masa lalu. Namun tolok ukur dalam Balance scorecard harus digunakan
dengan cara yang lain. Tolok ukur Balance scorecard harus digunakan untuk
menerjemahkan strategi usaha, untuk mengkomunikasikan strategi usaha kepada
karyawan, dan membantu menyelaraskan rencana tindakan individu, organisasional,
dan antar unit kerja untuk mencapai tujuan bersama. Dengan penggunaan seperti
ini scorecard bukan berusaha untuk mempertahankan individual dan unit kerja
sesuai dengan rencana yang ditetapkan terlebih dahulu, melainkan Balance
scorecard harus digunakan sebagai bagian dari sistem manajemen yang lebih besar
untuk komunikasi, berbagi informasi dan pembelajaran. Keberagaman tolok ukur
dalam Balance scorecard tampaknya membingungkan akan tetapi scorecard yang
dibangun dengan tepat seperti yang kita lihat, terdiri dari kesatuan tujuan
(Unity of Purpose); semua tolok ukur diarahkan untuk mencapai strategi yang
terintegrasi.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Bagaimana peran kita sebagai
pengelola SDM Perusahaan, tentunya tidak jauh berbeda dengan para pengelola
lainnya dalam perusahaan yaitu turut membangun scorecard berdasarkan unit
kerjanya dan individual, tetapi bahwa ada hal yang dominan yang harus dilakukan
yaitu. membangun tolok ukur dalam perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
secara keseluruhan dalam perusahaan. Peran para pengelola SDM perusahaan
menjadi strategis karena salah satu dari keempat prespektif itu merupakan
domainnya, sehingga keberhasilan dari kinerja perusahaan yang diukur
menggunakan Balance scorecard adalah salah satunya bagaimana mengukur pengelolaan
karyawan, melalui pembelajaran dan pertumbuhan.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Untuk mendorong pembelajaran dan
pertumbuhan maka dibutuhkan faktor-faktor sebagai berikut :</div>
<div class="MsoNoSpacing">
1. Kapabilitas pekerja (<i>employee capability</i>)</div>
<div class="MsoNoSpacing">
2. Kapabilitas sistim Informasi (<i>information systems capabilities</i>)</div>
<div class="MsoNormal">
3. Motivasi,pemberdayaan, dan keselarasan (<i>Motivation,empowerment, and alignment</i>)</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Ketiga pendorong tersebut
merupakan syarat mutlak yang harus ada ketika akan dilakukan program
scorcard<span> </span>terutama yang berkaitan dengan
pengelolaan SDM, artinya orang yang bekerja harus<span> </span>mempunyai kapasitas dalam melakukan
pekerjaannya dan ini bisa diukur melalui pengukuran kinerja (performance
appraisal), hasil pengukuran harus terdata baik dalam sebuah sistim informasi
terpadu serta adanya sistim penglolaan SDM yang komprehensif yang mampu
mendorong setiap individu terus memacu kinerjanya untuk mencapai target dirinya
maupun perusahaan. Dibawah ini sebuah contoh sederhana mengenai balance scorcard
yang mengacu kepada pengelolaan SDM ;</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Setelah suatu strategi diuraikan
menjadi alat pengukuran dan kemudian diaplikasikan kedalam keempat perspektif
untuk perspektif keuangan mempunyai tolok ukurnya ROCE ( <i>Return on Capital Employed</i> ), dorongan terhadap ROCE ini dapat
berupa penjualan yang berulang dan penjualan yang diperluas dari pelanggan yang
ada sekarang artinya ada bentuk loyalitas pelanggan dan loyalitas inilah yang
kemudian menjadi tolok ukur dari perspektif pelanggan, karena loyalitas
pelanggan diharapkan mempunyai pengaruh yang kuat terhadap ROCE, akan tetapi
bagaimana organisasi mencapai loyalitas pelanggan ? Analisis preferensi
pelanggan dapat mengungkapkan bahwa pengiriman yang tepat waktu atas pesanan
sangat dihargai pelanggan. Dengan demikian, memperbaiki waktu pengiriman yang
tepat waktu diharapkan mengakibatkan loyalitas pelanggan bertambah, yang pada
gilirannya, diharapkan mengarah pada kinerja keuangan yang lebih tinggi. Maka
baik loyalitas pelanggan ataupun pengiriman yang tepat waktu digabungkan dalam
perspektif pelanggan dari scorecard.</div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
Proses berlanjut dengan
menanyakan proses internal apa yang harus menjadi keunggulan perusahaan dalam
mencapai waktu pengiriman tepat waktu yang lebih baik, perusahaan perlu
mencapai waktu siklus yang pendek dalam proses operasi dan proses internal yang
bermutu tinggi, kedua faktor tersebut dapat berlaku sebagai tolok ukur
scorecard dalam perspektif proses usaha internal. Dan bagaimana organisasi
memperbaiki mutu dan mengurangi waktu siklus dari proses internal mereka
tentunya dengan melatih dan memperbaiki keterampilan karyawan unit operasi,
suatu sasaran dapat merupakan kandidat untuk perspektif pembelajaran dan
pertumbuhan.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-26615974582534029262011-09-16T17:48:00.000-07:002011-09-16T17:48:32.892-07:00Menjemput bukan Menunggu<!--[if gte mso 9]><xml>
<o:OfficeDocumentSettings>
<o:RelyOnVML/>
<o:AllowPNG/>
</o:OfficeDocumentSettings>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin-top:0cm;
mso-para-margin-right:0cm;
mso-para-margin-bottom:10.0pt;
mso-para-margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Ketika melihat perkembangan proses
seleksi yang dilakukan oleh panitia pelaksana (pansel) dalam menyeleksi calon
ketua KPK, ada rasa optimis dan juga pesimis yang dilontarkan oleh berbagai
lapisan masyarakat mulai dari LSM sampai dengan para pejabat Negara dan semua
memberikan tanggapan yang beragam, ini menunjukkan betapa seleksi calon ketua
KPK ini merupakan langkah awal yang sangat penting karena proses seleksilah
yang akan menentukan apakah akan membuahkan keberhasilan sebagaimana yang
diharapkan masyarakat ataukah akan menuai kegagalan sehingga akan membuat
rakyat kecewa, karena itu harapan besar dari lembaga KPK sebagai lembaga
pemberantas korupsi di Negeri ini akan menentukan nasib bangsa kedepan. Memang
mencari orang yang terbaik dengan kredibelitas dan integritas yang tinggi merupakan
syarat utama selain tentunya juga aksepbilitas ditengah masyarakat Indonesia
dan Dunia.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Metode yang digunakan oleh
Pansel saat ini adalah dengan membuka lowongan secara terbuka kepada seluruh anak
bangsa yang berminat menjadi ketua KPK, dengan persyaratan tertentu dan bagi
mereka yang memenuhinya, dipersilahkan mengajukan lamaran kepada pansel, metoda
rekruting seperti ini mirip yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan yang
ingin merekrut tenaga kerja baru yang berkualitas dan biasanya yang melamar ke
perusahaan adalah mereka yang membutuhkan pekerjaan dan memenuhi syarat yang
diajukan oleh perusahaan, namun ada juga mereka yang melamar adalah mereka yang
telah bekerja di tempat lain kemudian melamar dengan harapan adanya perubahan
penghasilan, akan tetapi tidak menutup kemungkinan adanya mereka yang menyukai
tantangan baru agar mereka mempunyai pengalaman baru lagi dengan bekerja di
perusahaan lain lagi. Dengan metode yang sama seperti itu, apakah orang-orang
yang melamar juga mempunyai motivasi yang sama dengan mereka melamar ke
Perusahaan bahkan mungkin saja ada orang yang melamar karena untuk menampung
kepentingan politik nantinya. Segala kemungkinan bisa terjadi dan inilah yang
akan menampikkan bahwa seleksi seperti ini bisa menuai yang baik maupun buruk,
karena orientasi yang nantinya terpilih tentu belum akan terlihat saat seleksi
maupun saat diawal mereka bekerja. Pola rekrutmen seperti ini bisa diibaratkan
sebagai rumah makan padang, dimana ketika kita akan makan di rumah makan ini,
kita akan disodori aneka jenis makanan, tinggal kita yang memilih mau apa
akhirnya semua tergantung selera atau kesukaan kita, demikian juga ketika
memilih calon tenaga baru maka yang tersedia adalah mereka yang telah lolos
secara administrasi dan tinggal kita memilih berdasarkan kriteria yang sudah
dibuat.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Mencari orang yang terbaik
memang ibarat mencari jarum dalam tumpukan jerami, namun itu bukanlah sesuatu
yang harus membuat kita pesimis untuk itu kita harus percaya bahwa orang itu
sebenarnya ada di bumi pertiwi kita dan akan datang pada waktu yang tepat atau
jika perlu kita harus mampu menjemputnya, karena sebenarnya banyak anak bangsa
yang memenuhi syarat untuk menjadi ketua KPK akan tetapi mereka-mereka ini
belum tertarik atau ada yang masih melihat situasi serta adanya prinsip
individu menyikapi kondisi dan situasi bangsa ini, namun semuanya bukan rasa
pesimisme mereka. Jika nantinya metoda seleksi yang sekarang tidak mendapatkan
orang yang diharapkan maka menggunakan metoda lain tentu bukan barang haram
salah satunya adalah metoda jemput. Metoda jemput ini sebaiknya juga dilakukan
oleh pansel agar mereka yang berada diluar kepentingan apapun bisa menjadi
calon ketua KPK, banyak cara untuk mendapatkan orang seperti ini karena banyak
masukan dari masyarakat dan LSM serta adanya personal yang mempunyai performa
menonjol ditengah masyarakat tentu harus menjadi perhatian.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Metoda jemput ini memang
sangat jarang digunakan oleh institusi ataupun lembaga dalam proses untuk
menempatkan orang dengan kualifikasi tertentu pada sebuah jabatan, hampir semua
instusi untuk penempatan orang (placement) pada jabatan tertentu lebih mengandalkan
dari proses lamaran, mungkin saja pola <span> </span>referensi dari teman maupun adanya jaringan
(network), bisa juga dikatakan sebagai metoda jemput, namun biasanya dengan
sistim referensi maupun jaringan lebih lebih mengedepankan pada faktor
kedekatan atau pertemanan sehingga pola ini memang bisa mendapatkan orang yang
baik dinilai dari satu kelompok saja, selain itu metoda jemput ini <span> </span>ada juga yang mengandalkan kepada tenaga
konsultan (headhunter) dengan pengertian bahwa yang melakukan penjemputan tentu
sang konsultan, namun ini juga tidak menjamin karena terkadang adanya
kongkalikong antara konsultan itu dengan tenaga yang dipilih. Untuk perusahaan tertentu
memang metoda ini sering digunakan tetapi sering juga terjadi <span> </span>dan timbul stigma bahwa satu perusahaan telah
membajak karyawan pada perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, dan tentu
saja tidak semua perusahaan mampu melakukan ini, selain karena akan membutuhkan
waktu yang lama serta data yang dibutuhkan juga harus akurat, sisi lain yang
penting adalah bahwa metode ini juga akan menimbulkan biaya tinggi, namun hal
ini bisa diabaikan jika nantinya tenaga yang didapat merupakan tenaga yang
handal dan mampu meningkatkan kinerja perusahaan secara signifikan. Biasanya
perusahaan juga berusaha agar ketika tenaga tersebut ada di perusahaan, maka
harus terjadi transfer knowledge, agar dikemudian hari ada karyawan perusahaan
yang mampu mengerjakan atau mengganti tenaga profesional dimaksud, semakin
cepat terjadi transfer knowledge maka semakin hemat biaya perusahaan dan ROI
semakin cepat tercapai.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Contoh yang paling konkrit
dari sistim jemput ini adalah bagaimana klub-klub sepak bola di benua eropa
yang setiap musim selalu berburu pemain terbaik dengan memberikan harga yang
tinggi kepada pemain yang dibutuhkan klub, para pengelola klub terus mencari
dan mencari pemain yang mampu meningkatkan performa klub di masing-masing
kompetisi negaranya, jika memang nantinya ada klub yang berminat maka si
pemilik dapat memberikan pemain dimaksud kepada klub lain dengan nilai ekonomi
yang lebih tinggi lagi memang ini merupakan sebuah industri sepakbola, walaupun
tidak dapat kita bandingkan dengan rekrutmen dalam dunia usaha di negeri ini,
namun paling ada sebuah gambaran tentang bagaimana kita tidak menunggu tapi
berburu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Bagi perusahaan yang tidak
dapat menggunakan metoda jemput <span> </span>ini
biasanya melakukan rekrutmen berdasarkan metoda konvensional yaitu dengan
membuka lowongan kerja di media massa, dengan harapan ada orang-orang yang
terbaik yang melamar sementara disisi lain banyak individual menaruh harapan
besar kepada perusahaan agar dapat menerima lamarannya, jadi ada saling
mengharapkan baik perusahaan maupun individu/personal. Saling mengharapkan
tentu saja akan berdampak kepada adanya ketimpangan yang didasarkan atas
kepentingan masing-masing pihak sehingga diperlukan proses negosiasi untuk menyeimbangkan
kepentingan masing-masing agar proses rekrutmen dapat menghasilkan hal yang
positip bagi kedua pihak, secara garis besarnya adalah bahwa yang dibutuhkan
dapat terisi atau paling tidak ada persyaratan minimum yang dapat dicapai oleh
para pelamar sehingga bisa diterima perusahaan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Metoda jemput memang juga akan
menimbulkan ketimpangan karena dengan metoda ini posisi tawar (bargaining
position) individu/personal tentu akan berada diatas angin sehingga
institusi/lembaga ataupun perusahaan harus segera menghitung secara cermat
nilai ekonomisnya yang biasanya disebut sebagai Return of Investment (ROI)
karena tenaga yang mempunyai kualifikasi diatas rata-rata merupakan investasi
bagi perusahaan. Bagi kita para pengelola SDM perusahaan, metoda apapun yang
digunakan sepanjang effesien dan effektif serta akan mendapatkan tenaga yang
terbaik merupakan sebuah keberhasilan proses rekrutmen namun penilaian
selanjutnya adalah pada perjalanan ketika mengelola perusahaan itu sendiri,
akan berhasilkah kita ?</div>
Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-4525859808054261252011-09-05T18:30:00.000-07:002011-09-05T18:30:15.118-07:00Multidimensi PHK<!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:TrackMoves/>
<w:TrackFormatting/>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:DoNotPromoteQF/>
<w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther>
<w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian>
<w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
<w:SplitPgBreakAndParaMark/>
<w:DontVertAlignCellWithSp/>
<w:DontBreakConstrainedForcedTables/>
<w:DontVertAlignInTxbx/>
<w:Word11KerningPairs/>
<w:CachedColBalance/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
<m:mathPr>
<m:mathFont m:val="Cambria Math"/>
<m:brkBin m:val="before"/>
<m:brkBinSub m:val="--"/>
<m:smallFrac m:val="off"/>
<m:dispDef/>
<m:lMargin m:val="0"/>
<m:rMargin m:val="0"/>
<m:defJc m:val="centerGroup"/>
<m:wrapIndent m:val="1440"/>
<m:intLim m:val="subSup"/>
<m:naryLim m:val="undOvr"/>
</m:mathPr></w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true"
DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99"
LatentStyleCount="267">
<w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false"
UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/>
<w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/>
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-priority:99;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-theme-font:minor-fareast;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Jika mendengar pernyataan atau
kalimat Pemutusan Hubungan Kerja (PHK), para karyawan perusahaan akan
menunjukkan kegelisahannya, mereka rata-rata akan merasa ketakutan dalam
menghadapi kehidupan dimasa yang akan datang karena mereka sadar bahwa dengan
kemampuan yang dimiliki saat itu, mereka tidak dapat berbuat lebih jauh lagi
terutama dalam persaingan didunia kerja. Para karyawan menyadari bahwa yang
paling terdahulu dalam mendapat PHK adalah mereka yang dianggap tidak mempunyai
kinerja, berkinerja rendah, atau yang mudah tergantikan dalam mengerjakan suatu
pekerjaan, posisi-posisi seperti itu memang banyak terdapat pada
industri-industri padat karya. Dimensi ini akan terus bergulir sampai kapanpun
juga sepanjang belum ada kebijakan-kebijakan antisipasi kearah itu karena itu
harus terus digalang baik oleh pemerintah maupun pengusaha dengan pola
sebaiknya jangan pernah memberikan ikan tetapi kail kepada mereka yang terkena
PHK. Satu contoh yang bisa diterapkan oleh perusahaan adalah untuk mengantisipasi
akan terjadi PHK dengan memberikan pendidikan dan pelatihan kepada seluruh
karyawan dengan kategori diatas. Yaitu tentang pengetahuan dan keterampilan
diluar pekerjaan utamanya, kemudian kepada mereka yang dinyatakan mampu untuk
bekerja diluar pekerjaan utamanya maka kepada mereka diberikan bantuan
peralatan dan modal kerja dan diangkat sebagai pelaku industri binaan
perusahaan.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Dimensi lain dari PHK adalah
adanya orang yang memang sangat amat berminat untuk mengikuti program PHK,
alasan yang dikemukakan bahwa mereka telah siap dengan segala resiko yang akan
dihadapi kedepan dan jika mereka di PHK maka mereka telah mempunyai
rencana-rencana untuk menopang hidup mereka dengan melakukan usaha-usaha sesuai
dengan keterampilan yang mereka miliki dan ini yang mereka yakin akan membawa
perubahan kedepan, namun sebaliknya bagi perusahaan yang tidak siap
ditinggalkan oleh mereka-mereka, akan menghadapi kesulitan mencari ataupun
merekrut tenaga baru yang mempunyai kualifikasi sama dengan yang telah keluar.
Dimensi ini memang membuat perusahaan mengalami dilema dalam mengambil
keputusan karena pasti akan terjadi pada perusahaan apapun ketika perusahaan
membuat program PHK, akan banyak karyawan yang terbaik mengikuti program ini
sementara mereka yang kurang baik cenderung akan tetap mempertahankan diri agar
tetap di perusahaan. Karena dilema inilah terkadang ada perusahaan yang memaksa
kepada sejumlah karyawan tertentu untuk mengikuti program PHK padahal mereka
itu tidak siap dan dampaknya terjadi perselisihan hubungan industrial karena
masing-masing mempertahankan pendapatnya atau juga masing-masing memaksakan
kehendaknya. Maka solusi yang terbaik adalah dengan menetapkan kriteria dalam
program PHK, sebagai contoh usia yang telah mendekati usia pensiun kemudian
suami istri kerja (SIK), alasan kesehatan, dll, biasanya pembuatan kriteria ini
bisa diterima walaupun mungkin tidak oleh seluruhnya, tetapi paling tidak ada
proses yang dapat dijalankan terlebih dahulu.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
Ketika program PHK selesai
dilaksanakan, suasana didalam perusahaan pasti ada perubahan, secara teknis
maupun non teknis, yaitu dalam kondisi produksi normal maka pasti terjadi
peningkatan volume pekerjaan pada setiap karyawan, peningkatan volume tersebut
akan berdampak positip kepada karyawan yakni mereka tidak akan berpikir
mengenai program PHK namun apabila ternyata terjadi pengurangan produksi
sehingga berdampak kepada volume pekerjaan karyawan maka dapat dipastikan para
karyawan akan terkena sindrom PHK, mereka akan terus dihantui ketakutan jika
ada progran PHK berikutnya maka mereka yang akan terkena. Jika kondisi ini
dibiarkan tentu saja akan mengakibatkan ada rasa ketidakpercayaan karyawan
kepada manajemen puncak perusahaan bahwa mereka tidak mampu mengelola
perusahaan sehingga terjadi program PHK, ini artinya kredibilitas manajer
puncak sangat diragukan, akibatnya para karyawan akan mengambil sikap acuh tak
acuh terhadap apa yang dihadapi perusahaan dan ini membuat rasa kebersamaan
maupun rasa memiliki perusahaan semakin hancur dan perusahaan tidak lagi
kompetitif, dalam arti hanya tinggal menunggu waktu saja. Ini adalah dimensi
lain dari program PHK.</div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span>Sebagai tambahan referensi untuk hal diatas, sebagaimana menurut James
Kouzes dan Barry Posner (1993), dua pakar kepemimpinan ternama dari AS, sikap acuh
tak acuh tersebut merupakan indikasi kuat bahwa manajemen selaku pimpinan
perusahaan mulai kehilangan kredibilitas mereka. Pemimpin tanpa kredibilitas
tak akan memperoleh dukungan dari bawah sementara para bawahan pun bak 'anak
ayam kehilangan induknya'. Dalam kondisi seperti itu sangat sulit dibayangkan
bagaimana perusahaan dapat survive dari badai yang melanda dunia usaha saat
itu. Alhasil, PHK yang tadinya dimaksudkan untuk memperbaiki tingkat efisiensi
perusahaan malah menyebabkan turunnya tingkat produktivitas kerja sebagai
akibat merosotnya konsentrasi, ketenangan dan moralitas kerja para karyawan
yang tidak terkena PHK. Dengan kata lain, program PHK <span> </span>secara lingkungan sosial politik akan berpotensi
menimbulkan kerawanan dalam kehidupan masyarakat dan merugikan <span> </span>secara finansial mereka yang terkena PHK
tetapi juga berdampak negatif pada sisi kognitif dan psikologis mereka yang
tidak terkena PHK dan masih tetap tinggal didalam perusahaan.<span> </span></span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<span><br />
Melakukan program PHK bagi perusahaan adalah tindakan terakhir atau keputusan
yang paling terakhir diambil karena sudah tidak ada lagi jalan bagi manajemen
untuk memperbaiki kinerja perusahaan dan juga perlu diperhatikan mengenai
multidimensi program PHK sebagai pemikiran sebelum finalisasi program PHK....</span></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">
<br /></div>
Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com6tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-31213843823988044152011-08-09T17:36:00.000-07:002011-08-09T17:39:14.069-07:00Problematika Organisasi Perusahaan<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Ketika diterima oleh sebuah perusahaan untuk menjadi pengelola SDM, perusahaan ini sudah berdiri hampir 5 tahun dan saya adalah orang kelima yang menjadi pengelola SDM disitu. Sebagai orang baru tentunya kita harus melakukan identifikasi akan semua kegiatan yang berlangsung didalam perusahaan dan salah yang menjadi temuan adalah bahwa pada perusahaan ini tidak menggunakan pola kerja berdasarkan struktur organisasi perusahaan, semuanya hanya didasarkan pada pola kerja sehari-hari atau karena kebiasaan semata, itu artinya setiap karyawan tidak mempunyai<span style=""> </span>atau mengetahui akan tugas dan tanggung jawabnya dalam bekerja, semua hanya atas perintah atasan saja. Ketidakjelasan mengenai pola kerja <span style=""> </span>berdasarkan struktur organisasi perusahaan bukanlah hal yang mengherankan karena banyak perusahaan memang tidak melihat pola kerja ini sebagai sebuah kebutuhan tetapi banyak yang berfikiran bahwa pola kerja seperti ini hanya membatasi para karyawannya dalam melakukan pekerjaan. Sementara itu ada juga perusahaan yang dengan serius merancang dan membuat pola kerja berdasarkan struktur organisasi perusahaan bahkan untuk pengerjaannya diserahkan kepada sebuah konsultan, namun setelah semua selesai dibuat dan didokumentasikan dengan bagus, para pengelola perusahaan tidak menggunakannya sebagai acuan dalam operasional sehari-hari sehingga apa yang sudah dibuat dengan biaya yang tidak sedikit, jadi hiasan saja.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Sebenarnya keberadaan pola kerja dengan mengacu atau tergambar dalam struktur organisasi sangatlah membantu perusahaan kedepan seperti dalam bukunya “The Second Curve”, Ian Morrison (1996) pernah mengindikasikan munculnya apa yang disebut pasar kurva kedua (second curve marketplace) di awal abad keduapuluh ini. Berbeda dengan pasar sebelumnya (ia sebut pasar kurva pertama), pasar kurva kedua jauh lebih dinamis dan penuh ketakpastian. Hal itu terutama disebabkan berubah-ubahnya selera dan keinginan konsumen sejalan dengan pesatnya kemajuan teknologi khususnya teknologi informasi. Dengan demikian, konsumen yang puas pada saat ini belum tentu puas di masa mendatang. Untuk tetap memuaskan konsumen, tidak ada cara lain kecuali terus mengikuti pergerakan selera dan keinginan mereka (responsif). Responsif tidaknya suatu perusahaan banyak dipengaruhi oleh struktur organisasi yang dimilikinya karena struktur organisasi pada dasarnya merupakan peta alur kerja di dalam perusahaan. </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Permasalahan lain yang muncul adalah ketika membuat struktur organisasi hanya berdasarkan faktor subjektif karena harus mengakomodir berbagai kepentingan dari fihak-fihak tertentu sehingga struktur menjadi gemuk dan tidak effisien. Bila kita kaitkan dengan situasi saat ini tentunya organisasi perusahaan yang “gemuk” akan membuat semakin kompleks dan birokratis peta alur kerjanya, semakin berliku-liku alur kerja dan semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk merespon perubahan pasar. Dengan kata lain, supaya responsif, perusahaan perlu memiliki struktur organisasi yang relatif sederhana dan tidak birokratis (ramping). Seperti apakah struktur yang ramping itu? Yang jelas tidak memiliki banyak posisi yang bisa menimbulkan duplikasi, dan tidak memiliki banyak tingkatan (jenjang) manajemen. Dengan demikian diperlukan adanya keberanian dari manajemen perusahaan untuk dapat menyusun struktur organisasi seobjektif mungkin. Akan tetapi ada persoalan lain yang kemudian akan muncul ketika struktur organisasi yang dibuat ramping adalah pada saat akan menempatkan personil pada sebuah jabatan (placement), pada proses inilah biasanya kita akan mengalami dilema karena ada faktor subjektifitas, untuk itu kita harus cepat membuat peralatan (tool) yang mendukung proses penempatan, selain itu tentunya harus berani untuk menolak setiap “ titipan” dari pihak-pihak tertentu.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Pembuatan dan penyusunan struktur organisasi perusahaan akan lebih mudah dilakukan untuk perusahaan baru atau yang akan berdiri namun sebaliknya untuk perusahaan yang sudah eksis, perubahan struktur organisasi terutama dalam rangka perampingan tentu akan berdampak terhadap berlebihnya personil. Perusahaan tentu harus sudah dapat mengantisipasi dampak dari program perampingan dimaksud, dengan berbagai solusi yang bisa diterima oleh berbagai pihak, termasuk didalamnya para karyawan, sebagai ilustrasi dapat disampaikan bahwa pada era awal tahun 2000 dan mungkin sampai sekarang, banyak perusahaan di Indonesia maupun di Dunia yang melakukan langkah effisiensi dengan salah satu caranya adalah melaksanakan perampingan organisasi perusahaannya, langkah ini diambil karena mereka sudah tidak punya lagi pilihan yang terbaik untuk terus berkompetisi dalam mempertahankan kelangsungan perusahaan kedepan. Konsekuensi dari perampingan ini adalah adanya karyawan yang harus meninggalkan perusahaan atau terkena Pemutusan Hubungan Kerja (PHK). Program PHK yang dilaksanakan oleh perusahaan-perusahaan besar dan menengah serta kecil, bervariasi dalam penanganannya dari yang menggunakan istilah “golden shakehand” sampai dengan ada yang pada akhirnya perusahaan mengalami masalah baru karena tidak baik dalam penanganannya.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Perkembangan teori organisasi perusahaan terus berlanjut sebagai upaya untuk mempertahankan kelangsungan bisnis perusahaan diantaranya bahwa suatu organisasi perusahaan harus terus berkembang dengan hal-hal yang lebih effisien (Organization Development), sebagai upaya mengantisipasi persaingan usaha. Salah satu metoda yang diterapkan adalah merubah sistim atau untuk hal-hal tertentu yang selama ini dianut yaitu sentralisasi menjadi desentralisasi, antara lain memberikan otonomi dalam hal kewenangan kepada unit-unit tertentu di dalam perusahaan. Dengan demikian terjadi pemotongan birokrasi yang berliku-liku, dengan pengertian bahwa yang menjadi kewenangan unit tersebut bisa langsung dilaksanakan tanpa harus menunggu instruksi dari pusat.Dengan pola ini apabila unit-unit tersebut terus berkembang maka unit-unit itu akan berubah menjadi unit bisnis tersendiri sehingga pada suatu saat akan menjadi apa yang disebut sebagai anak perusahaan, ini adalah sebuah pola atau sistem pendirian perusahan dengan metoda pengembangan organisasi. Akan tetapi dalam kenyataannya banyak anak-anak perusahaan bukan berasal dari unit bisnis tetapi dibentuk langsung (instant) menjadi anak perusahaan sehingga operasional anak perusahaan seperti anak sapi yang harus disusui oleh induknya, artinya ketergantungan terhadap induk perusahaan sangat besar.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Sebaliknya dari contoh diatas adalah adanya beberapa perusahaan yang menjadi satu (merger) dalam artian dalam satu wadah manajemen sehingga membentuk induk perusahaan (holding company), semua perusahaan itu menjadi anak perusahaan sehingga ada kewenangan-kewenangan yang diambil alih oleh induknya, dengan pola ini bisa dibayangkan akan terjadi pengurangan tugas dan wewenang dari perusahaan akibatnya tentu saja terjadi pengurangan tenaga pada lapis-lapis atas, mungkin saja setingkat direktur. Sebagai perbandingan untuk pola ini juga<span style=""> </span>terjadi didalam dunia militer kita dimana jumlah kodam yang saat itu 27 buah dipersempit menjadi 10 kodam saja, dan itu masih belum ada perubahan sampai saat ini, artinya apa, bahwa telah terjadi bahwa puluhan jenderal akan menganggur atau menjadi pati di mabes AD alias non job. Hal ini akhirnya membentuk faksi-faksi atau kelompok-kelompok untuk saling berebut kekuasaan di dalam tubuh militer saat itu. Namun menurut saya dampak positipnya adalah terjadi persaingan untuk menjadi yang terbaik merupakan tantangan tersendiri bagi mereka yang masih mampu berpikir positip.</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Contoh lain adalah dengan membuat organisasi horisontal (organization Horizontal), organisasi ini meminimalisasi keberadaan jabatan fungsional didalam perusahaan, yaitu dengan membentuk kelompok kerja ( pokja ) dan memberikan otonomi untuk mengambil kebijakan sendiri yang penting target-target perusahaan yang diberikan kepada pokja-pokja ini dapat tercapai. Untuk diketahui bahwa pokja dibentuk hanya untuk alur kerja yang inti saja artinya seluruh pekerjaan utama dari hulu ke hilir dikerjakan oleh pokja. Namun seringkali pengembangan organisasi tidak sesuai dengan budaya kita atau juga SDM perusahaan belum siap menerima perubahan yang signifikan sehingga dalam operasional seringkali terjadi hambatan, baik dari sisi sistem maupun SDMnya. </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;">Jika kita perhatikan dari uraian-uraian diatas, maka kita akan mendapat gambaran betapa membuat struktur orgnisasi perusahaan bukanlah pekerjaan yang mudah, karena selain faktor-faktor teknis ada juga faktor non-teknis yang harus diperhatikan, jadi wajar saja jika ada perusahaan yang tidak terlalu mementingkan keberadaan sebuah struktur organisasi karena seringkali terungkap bahwa untuk membuatnya saja sudah susah apalagi untuk melaksanakannya..............</p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"> </p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-31445457863465828742011-08-05T19:21:00.000-07:002011-08-05T19:23:04.384-07:00Strategi Mempertahankan SDM Handal<!--[if gte mso 9]><xml> <o:OfficeDocumentSettings> <o:RelyOnVML/> <o:AllowPNG/> </o:OfficeDocumentSettings> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Seperti yang telah ditulis sebelumnya bahwa yang diperlukan untuk mempertahankan keryawan handal adalah dengan membangun komitmen diawal karyawan itu masuk, namun bagaimana jika memang karyawan sudah “given” dan kita harus membuat agar mereka betah di perusahaan, terutama bagi mereka yang dinilai potensial maupun yang handal. Untuk itu kali ini kita membahas mengenai hal yang lain dan merupakan kunci sukses beberapa perusahaan yang berhasil mempertahankan karyawan handalnya dengan strategi yang lain lagi. Jadi bagi sebuah perusahaan yang selalu dan terus bertahan bahkan selalu ingin yang terdepan dibanding para kompetitornya, tentu mempunyai keunggulan-keunggulan yang tidak bisa ditiru oleh para kompetitornya dan salah satu keunggulan itu adalah terletak pada Sumber Daya Manusia yang ada di perusahaan itu. Dengan begitu besarnya peran SDM dalam perusahaan tentu membawa para pengelolanya untuk terus mencari dan mencari strategi yang tepat agar para tenaga handalnya (SDM handal) mau tetap bertahan didalam perusahaan dan juga mampu menahan gempuran-gempuran dari luar perusahaan yang menginginkan tenaga-tenaga handal mereka. Apalagi saat ini sudah memasuki era globalisasi, dimana seperti kita bahwa era</span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Arial","sans-serif";"> </span><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Globalisasi memang membuat lingkungan usaha gonjang-ganjing. Menggunakan istilahnya Rhenald Kasali, globalisasi menciptakan apa yang disebut sebagai lingkungan vertikal di mana perusahaan harus bertanding di atas tanah yang terus bergoyang sehingga pemanfaatan peluang usaha semakin sulit dan kemungkinan kegagalan menjadi semakin besar. Jeffrey Pfeffer mengatakan bahwa kunci keberhasilan memenangkan persaingan di lingkungan vertikal terletak di tangan SDM. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Yang menjadi persoalan, mengembangkan SDM yang nantinya bisa diandalkan bukan pekerjaan gampang. Ada perusahaan yang ingin potong kompas dengan mengambil SDM handal dari perusahaan lain. Kegiatan potong kompas ini semakin marak sehingga muncul fenomena baru: bajak membajak SDM. Contoh yang paling gres adalah SDM yang memiliki kemampuan/keahlian di bidang teknologi informasi (TI). Mereka sekarang jadi incaran banyak ‘pembajak’ SDM. Munculnya fenomena bajak-membajak tentu tidak menguntungkan perusahaan yang telah dengan susah payah mengembangkan SDM nya. Perusahaan tersebut mau tidak mau harus mencari jalan untuk mempertahankan SDM andalannya. Satu strategi yang umum diterapkan adalah dengan memberikan balas jasa tinggi yang baru bisa dicairkan setelah yang bersangkutan bekerja selama jangka waktu tertentu di perusahaan yang sama. Di AS, strategi ini dikenal sebagai <b style="">Golden Handcuff.</b> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Contohnya adalah AT&T yang pada tahun 1996 menyediakan paket balas jasa untuk Alex Mandl sebesar 10 juta dolar yang dapat dicairkan dalam jangka waktu 5 tahun. Tingginya balas jasa kepada Mandl bisa dimengerti mengingat ia telah disiapkan sejak lama untuk menjadi nahkoda AT&T. Mandl tidak hanya dikenal sebagai ‘orang dalam’ tapi juga dianggap tahu betul seluk beluk bisnis telekomunikasi. Macam Steve Ballmer di Microsoft. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Selama beberapa tahun, strategi golden handcuff cukup efektif menghambat arus eksodus SDM handal di AS. Namun di akhir tahun 1990-an semakin banyak perusahaan yang merasakan beban anggaran SDM yang semakin berat karena semakin besarnya balas jasa yang harus ditawarkan kepada SDM handal. Tambahan lagi, para pembajak SDM semakin berani menawarkan balas jasa yang (jauh) lebih tinggi. Contohnya adalah Teligent yang menawarkan paket balas jasa sebesar 20 juta dolar kepada Mandl yang dapat dicairkan dalam jangka waktu yang sama. Balas jasa yang besarnya mencapai dua kali lipat itu memang terbukti mampu membuat Mandl hengkang dari AT&T. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Dengan kata lain, strategi golden handcuff belakangan ini menciptakan semacam ‘perang harga’ yang tanpa berkesudahan. Perusahaan yang berkocek tebal lah yang bakal menang. Tapi masalah sebenarnya bukan sekedar tebal tipisnya kocek melainkan apakah uang sebanyak itu mampu mendatangkan pendapatan yang setara bagi perusahaan dengan mempertimbangkan ketakpastian lingkungan usaha. Semakin besar balas jasa yang ditawarkan kepada SDM, semakin besar risiko kegagalan usaha karena semakin besar biaya yang harus ditutup oleh pendapatan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Ada strategi lain yang mungkin saja dapat diterapkan dan mengurangi kerugian yaitu dengan mengikat dalam bentuk kontrak dan adanya nilai transfer jika karyawan itu akan bekerja di perusahaan lain, sehingga biaya-biaya pengembangan bisa tertutupi, saat ini strategi itu diterapkan pada industri sepakbola profesional yang ada di liga-liga sepabola profesional di Eropah.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Namun masih adakah strategi alternatif yang lebih elegan ? Untuk menjawabnya, kita cukup kembali ke teori-teori motivasi. Teori pertama yang bisa dijadikan acuan adalah teori ‘motivator-hygiene’ (M-H) nya Frederick Herzberg. Teori M-H sebenarnya berujung pada kepuasan kerja, namun penelitian menunjukkan hubungan yang positif antara kepuasan kerja dan turnover SDM serta antara kepuasan kerja dan komitmen SDM. Pada intinya, teori M-H justru kurang sependapat dengan pemberian balas jasa tinggi macam strategi golden handcuff karena balas jasa tinggi hanya mampu menghilangkan ketakpuasan kerja dan tidak mampu mendatangkan kepuasan kerja (balas jasa hanyalah faktor hygiene, bukan motivator). </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Untuk mendatangkan kepuasan kerja, Herzberg menyarankan agar perusahaan melakukan job enrichment, yaitu suatu upaya menciptakan pekerjaan dengan tantangan, tanggung jawab dan otonomi yang lebih besar. Itulah yang dilakukan oleh Bill Gates yang mendelegasikan sebagian kekuasaannya ke Ballmer agar Ballmer tidak kabur (di samping balas jasa yang menggiurkan), hal ini yang disebut dengan nilai kepercayaan ( belief) sebagai bagian dari komitmen. Seperti kita ketahui akhirnya Ballmer terbukti tetap bertahan di Microsoft dan bahkan kemudian dipromosikan menggantikan Gates. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Teori kedua adalah teori Scientific Management (SM) nya Frederick Taylor. Banyak yang mengatakan bahwa teori tersebut sudah usang karena menyarankan spesialisasi pekerjaan. Tapi kenyataannya teori SM masih mampu mencegah eksodus para pengemudi truk pengirim paketnya UPS. Para pengemudi ini dapat dikatakan merupakan ujung tombak UPS sebab merekalah yang mengambil dan mengantarkan paket dari/ke tangan konsumen. Mempersiapkan individu untuk menjadi pengemudi yang handal (menguasai rute-rute pengiriman paket) membutuhkan waktu berbulan-bulan lamanya. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Turnover pengemudi yang relatif tinggi jelas merugikan UPS sehingga memaksa manajemen perusahaan untuk meneliti sebab musabab hengkangya mereka. Dari situ diketahui bahwa ternyata beban kerja pengemudi terlalu besar karena mencakup bongkar muat paket di terminal/depo. Kegiatan bongkar muat ini yang kemudian dialihkan ke sekelompok karyawan lain. Dengan kata lain, UPS mempersempit cakupan (menspesialisasi) kerja para pengemudi menjadi hanya mengemudi dan mengambil/mengantar paket yang memang merupakan fungsi pokok mereka. Hasilnya: semakin sedikit pengemudi UPS yang pindah ke perusahaan lain. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Alternatif lain di luar teori-teori motivasi adalah Job Customization, yaitu menyesuaikan pekerjaan dengan kondisi yang dihadapi oleh individu karyawan. Salah satu contohnya adalah flex hours yang diterapkan oleh Corning, penghasil barang-barang pecah belah kenamaan di AS. Corning menghadapi masalah banyaknya SDM andalan yang kerepotan membagi waktu antara kerja dan keluarga. Intinya, mereka mengeluh tidak punya waktu untuk keluarga. Dampak selanjutnya: kepuasan kerja dan kinerja mereka lambat laun menurun, dan bahkan ada diantara mereka yang berpikir untuk mencari pekerjaan lain yang sesuai dengan pola hidup mereka. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Manajemen Corning tidak mau membiarkan situasi dan pikiran seperti itu berkembang dan merambah ke seluruh perusahaan. Untuk itulah kemudian para karyawan diberikan fleksibilitas untuk bekerja hanya 3-4 hari dalam seminggu dengan jam kerja menjadi 12 jam per hari. Meski mereka tetap harus bekerja 40 jam seminggu, kebijakan tersebut setidaknya mengurangi waktu transpor dari rumah ke kantor dan kembali ke rumah. Mereka bisa menggunakan kelebihan waktu tadi untuk mengurus keluarga. Walhasil, kepuasan kerja dan kinerja karyawan meningkat bahkan melebihi perkiraan manajemen perusahaan, dan turnover SDM bisa diminimalkan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%; font-family: "Times New Roman","serif";">Penyampaian strategi alternatif untuk mempertahankan SDM handal dimaksudkan agar perusahaan tidak terpaku pada sebuah <span style=""> </span>strategi seperti golden handcuff yang walaupun masih cukup populer namun semakin lama tampak semakin berkurang keampuhannya, dan, yang lebih penting, penerapan strategi alternatif tersebut tidak berdampak membengkaknya biaya SDM sebesar penerapan strategi golden handcuff sementara efektivitasnya bisa lebih tinggi. Oleh karena itu sangat sesuai untuk diterapkan di perusahaan-perusahaan yang memiliki keterbatasan modal kerja. </span></p> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt; line-height: 115%;"> </span></p> <p class="MsoNoSpacing" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt; font-family: "Times New Roman","serif";"> </span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-21642273365761744852011-08-02T22:39:00.000-07:002011-08-02T22:44:52.462-07:00Membangun Komitmen<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-priority:99; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:11.0pt; font-family:"Calibri","sans-serif"; mso-ascii-font-family:Calibri; mso-ascii-theme-font:minor-latin; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-theme-font:minor-fareast; mso-hansi-font-family:Calibri; mso-hansi-theme-font:minor-latin; mso-bidi-font-family:"Times New Roman"; mso-bidi-theme-font:minor-bidi;} </style> <![endif]--> <p class="H2" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 16pt; color: black;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 16pt; color: black;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Dari beberapa milis yang<span style=""> </span>membahas tentang dunia SDM, sering terlontar pertanyaan mengenai bagaimana kiat atau cara yang<span style=""> </span>harus dilakukan oleh seorang manajer SDM ketika ada seorang karyawan yang menurut penilaiannya merupakan tenaga handal, berniat untuk mengundurkan diri atau ingin berkarir diluar perusahaan atau lebih tepatnya yang bersangkutan ingin keluar dari perusahaan. Pertanyaannya: apakah karyawan tersebut harus dipertahankan dengan konsekuensi perusahaan harus bernegosiasi atau melepaskannya juga dengan konsekuensi perusahaan harus merekrut karyawan baru yang mempunyai kompetensi minimal sama. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;">Seperti ada ungkapan bahwa “mempertahankan memang lebih sulit dari meraihnya” demikian juga ketika kita berhasil mendapatkan seorang karyawan yang handal dan mengembangkannya didalam perusahaan, kemudian karyawan tersebut setelah berkarier didalam perusahaan, menyatakan mengundurkan diri maka yaitu tadi sebagaimana tulisan diatas, perusahaan akan mendapatkan dilema, apalagi saat ini dimana dunia usaha demikian kompetitif tentu persoalan SDM handal merupakan hal yang utama bagi perusahaan. Kenapa demikian ? mari kita lihat beberapa pernyataan dari orang- orang yang berkompeten pada bidangnya :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"><span style=""> </span><span lang="EN-US">“The only way we can beat the competition is with people”, kata Robert J. Eaton, chief </span></span><span style="font-size: 12pt;">E</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">xecutive officer (CEO) Chrysler Corporation, produsen mobil terkemuka di Amerika Serikat (AS). Pernyataan tersebut menggambarkan bahwa meskipun kita dewasa ini berada di era teknologi canggih, peran Sumber Daya Manusia (SDM) dalam menentukan keberhasilan perusahaan tidak dapat diabaikan begitu saja. Jeffrey Pfeffer (1994) memperkuat pernyataan Eaton dengan berargumentasi bahwa SDM </span><span style="font-size: 12pt;">m</span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">erupakan sumber keunggulan daya saing yang “tak lekang oleh panas, tak lapuk oleh hujan”. Ia membandingkan kedudukan istimewa sumberdaya ini dengan sumber-sumber keunggulan daya saing lain yang kini semakin berkurang keampuhannya, seperti teknologi produk dan proses produksi. </span><span style="font-size: 12pt;">Sebagai contoh lain yaitu </span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">, perusahaan macam Xerox mampu menguasai pasar mesin fotokopi selama kurang lebih 13 tahun karena memiliki teknologi produk (first plain-paper copier) yang dipatenkan. Sekarang ini sulit sekali hal semacam itu diwujudkan mengingat daur hidup produk sudah semakin singkat sejalan dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi. Artinya, produk yang tahun tertentu, misalnya, tergolong canggih, satu atau dua tahun mendatang mungkin sudah menjadi produk yang tradisional dan konvensional. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Sementara itu, SDM mampu bertahan karena mereka memiliki kompetensi manajerial, yaitu kemampuan untuk merumuskan visi dan strategi perusahaan serta kemampuan untuk memperoleh dan mengerahkan sumberdaya-sumberdaya lain dalam rangka mewujudkan visi dan menerapkan strategi perusahaan</span><span style="font-size: 12pt;">. </span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Tentu saja kompetensi ini tidak dapat datang begitu saja melainkan harus ditumbuhkembangkan dengan melibatkan tidak hanya manajemen perusahaan tetapi juga SDM itu sendiri. Jadi, dalam proses penumbuhkembangan kompetensi manajerial, SDM adalah obyek sekaligus subyeknya. Namun SDM tidak akan termotivasi untuk berperan serta aktif dalam proses tersebut apabila mereka tidak memiliki komitmen terhadap perusahaan. Mengapa demikian? Yoash Wiener (1982) berpendapat bahwa dengan dimilikinya komitmen, maka SDM akan rela berkorban demi kemajuan perusahaan, bersedia memberikan perhatian yang besar pada perkembangan perusahaan dan memiliki tekat yang kuat untuk menjaga eksistensi perusahaan di dalam pasar. Salah satu perwujudannya adalah kesediaan SDM untuk berperan serta aktif dalam proses penumbuhkembangan kompetensi manajerial mereka. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Apakah komitmen itu? Charles O’Reilly (1989) mendefinisikannya secara sederhana sebagai ikatan psikologis seseorang terhadap suatu perusahaan. Ikatan ini, menurut Wiener (1982; 1988), tercipta karena adanya <b style="">kepercayaan</b> (belief) yang bersangkutan bahwa komitmen merupakan kewajiban moralnya terhadap perusahaan tempat ia bekerja. <b style="">Kepercayaan</b> tersebut membuat komitmen menjadi fleksibel, maksudnya dapat berpindah-pindah mengikuti kepindahan individu dari satu perusahaan ke perusahaan lain. Ikatan psikologis juga dapat tercipta apabila nilai-nilai dan norma-norma yang dianut oleh seseorang sesuai dengan misi, tujuan, kebijakan dan gaya pengelolaan perusahaan tempat kerjanya. Namun, O’Reilly berpendapat bahwa kedua hal di atas tidak serta merta datangnya melainkan harus didahului oleh apa yang ia sebut sebagai compliance dan identification. <b style="">Compliance</b> adalah suatu kepatuhan individu terhadap keinginan perusahaan semata-mata karena yang bersangkutan ingin mendapatkan sesuatu dari perusahaan tersebut sedangkan <b style="">Identification</b> adalah suatu kebanggaan yang ada di dalam diri individu karena menjadi bagian dari perusahaan. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Yang menjadi pertanyaan kemudian adalah bagaimanakah cara membangun komitmen? Ada dua alternatif pendekatan yang dapat diterapkan. Pendekatan pertama dikembangkan oleh Wiener (1982; 1988). Ia mengatakan bahwa komitmen para pegawai perusahaan perlu dibangun sejak dini, yaitu mulai dari tahap rekrutmen dan seleksi. Pada tahap itu, perusahaan diharapkan hanya merekrut mereka yang memiliki kepercayaan bahwa komitmen merupakan kewajiban moral terhadap perusahaan tempat mereka bekerja atau mereka dengan nilai-nilai dan norma-norma yang sesuai dengan misi, tujuan, kebijakan dan gaya pengelolaan perusahaan. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Dalam hal perusahaan “terpaksa” untuk merekrut para pegawai baru yang tidak memenuhi kedua persyaratan tadi karena tidak ada pilihan lain atau karena sebab-sebab lain, maka perusahaan dianjurkan untuk mengadakan proses sosialisasi segera setelah proses rekrutmen dan seleksi berakhir. Proses sosialisasi ini dimaksudkan untuk memperkenalkan misi, tujuan, kebijakan dan gaya pengelolaan perusahaan serta kemudian mendorong para pegawai baru untuk menyelaraskan nilai-nilai dan norma-norma yang mereka anut dengan misi, tujuan, kebijakan dan gaya pengelolaan perusahaan. Tentunya apabila hingga proses sosialisasi berakhir masih terdapat perbedaan-perbedaan mendasar yang kiranya sangat sulit atau tidak mungkin diselaraskan di masa mendatang, maka perusahaan perlu menyarankan kepada yang bersangkutan untuk mengundurkan diri dari perusahaan. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Mungkin ada diantara para pembaca yang beranggapan bahwa pengunduran diri seperti itu sama artinya dengan pemborosan biaya-biaya rekrutmen, seleksi dan sosialisasi. Anggapan tersebut tidak salah tetapi Wiener mengingatkan bahwa mempertahankan seorang pegawai baru yang tidak memenuhi salah satu dari dua persyaratan di atas sama juga artinya dengan membuatnya terasing di dalam perusahaan. Dan apabila rasa keterasingan tersebut terus dipelihara, dikhawatirkan prestasi dan produktivitas kerja yang bersangkutan menjadi rendah. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Pendekatan kedua dikembangkan oleh Margaret Neale dan Gregory Northcraft (1988). Pendekatan ini mengemukakan tiga strategi membangun komitmen di dalam perusahaan. Strategi pertama adalah apa yang mereka sebut sebagai irreversibility yang pada dasarnya bertujuan untuk membuat keberadaan individu di dalam perusahaan menjadi permanen. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Caranya, misalnya, dengan menciptakan suatu sistem pensiun pegawai yang sedemikian rupa sehingga apabila seorang pegawai keluar dari perusahaan, maka dana pensiun yang telah ia kumpulkan selama masa kerjanya di perusahaan tersebut menjadi hangus (tidak dapat diuangkan). Cara lainnya adalah dengan memberikan bekal keterampilan atau keahlian yang sangat spesifik untuk satu perusahaan yang tidak akan mendatangkan nilai tambah bagi seorang pegawai dalam hal ia pindah ke perusahaan lain. Jika kita perhatikan dengan seksama, maka sesungguhnya penerapan strategi irreversibility dapat dikatakan merupakan sarana bagi terwujudnya compliance di kalangan para pegawai mengingat motivasi mereka tetap bertahan di dalam perusahaan adalah untuk memperoleh sesuatu atau tidak ingin kehilangan sesuatu dari perusahaan tersebut. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Strategi kedua adalah visibility, yaitu membuat segala kontribusi pegawai bagi keberhasilan perusahaan menjadi kasat mata. Cara yang lazim dilakukan: memberikan penghargaan (apakah itu dalam bentuk uang atau non uang) kepada (para) pegawai yang memiliki andil dalam pencapaian target keuntungan perusahaan. Kalau perlu penghargaan diberikan dalam suatu upacara yang dihadiri oleh seluruh jajaran perusahaan. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Yang diharapkan dari penerapan strategi tersebut adalah tumbuhnya rasa bahwa apa yang telah dilakukan berguna bagi kemajuan perusahaan. Tumbuhnya rasa seperti itu sangat penting karena merupakan cikal bakal berkembangnya identification diantara para pegawai. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Strategi ketiga adalah participative decision making yang memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk berperan serta aktif dalam proses pengambilan keputusan. Edward Lawler III (1988) menyebutnya sebagai parallel suggestion di mana para pegawai dimintakan saran-sarannya oleh para pengambil keputusan. Salah satu perwujudan strategi ini adalah dilaksanakannya program pengendalian mutu terpadu (total quality control) di dalam perusahaan yang memberikan kesempatan kepada para pegawai untuk memberikan sumbang saran melalui gugus-gugus kendali mutu (quality circles) yang ada. </span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Sama seperti strategi yang kedua, strategi participative decision making juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan identification di kalangan para pegawai sejalan dengan semakin intensifnya keterlibatan mereka dalam pengambilan berbagai keputusan yang penting bagi perusahaan. </span><span style="font-size: 12pt;"></span></p><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Membandingkan pendekatan Neale dan Northcraft dengan pendekatan Wiener, tampak adanya perbedaan yang mendasar pada sifat pendekatannya: pendekatan Wiener lebih bersifat preventif karena “mencegah” masuknya orang-orang yang tidak memiliki kepercayaan bahwa komitmen merupakan kewajiban moral terhadap perusahaan tempat mereka bekerja atau yang tidak memiliki kesesuaian nilai-nilai dan norma-norma dengan misi, tujuan, kebijakan dan gaya pengelolaan perusahaan, sementara pendekatan Neale dan Northcraft cenderung bersifat reaktif karena beranggapan tidak mungkin mencegah masuknya orang-orang yang tidak diinginkan oleh Wiener. Meski terdapat perbedaan, sesungguhnya kedua pendekatan tersebut dapat saling melengkapi. Bagaimana pun juga pencegahan tetap perlu dilakukan, namun dalam hal perusahaan “tidak memiliki pilihan lain” dan proses sosialisasi tidak mampu mengatasinya, maka pendekatan Neale dan Northcraft dapat diterapkan sehingga pemutusan hubungan kerja serta pemborosan biaya-biaya rekrutmen, seleksi dan sosialisasi dapat dihindari. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US"> </span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-42400561698935020062011-07-17T18:19:00.000-07:002011-07-17T18:20:31.045-07:00Hubungan Industrial (Industrial Relation)<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Seperti kita ketahui bersama bahwa seringnya terjadi perselisihan di dalam perusahaan merupakan sesuatu yang amat mengganggu kegiatan operasional perusahaan, banyak hal yang selalu menjadi pemicu permasalahan antara karyawan dan perusahaan, untuk itu perlunya suatu proses mediasi yang dilakukan agar dapat meredam terjadinya perselisihan tersebut. Proses mediasi inilah yang kemudian disebut sebagai Hubungan Industrial. </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Kegiatan yang berkaitan dengan Hubungan Industrial di dalam sebuah Perusahaan bisa dikatakan lebih dari sekedar</span><span style="font-size: 11pt;"> dari hal-hal</span><span style="font-size: 11pt;"> </span><span style="font-size: 11pt;">yang berkaitan dengan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> pengelolaan organisasi perusahaan itu sendiri. Perkembangan</span><span style="font-size: 11pt;"> yang berkaitan dengan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> Hubungan Industri</span><span style="font-size: 11pt;">al</span><span style="font-size: 11pt;"> </span><span style="font-size: 11pt;">merupakan cerminan adanya</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> perubahan-perubahan dalam sifat dasar kerja di dalam suatu masyarakat (baik dalam arti ekonomi maupun sosial) dan </span><span style="font-size: 11pt;">adanya </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">perbedaan pandangan mengenai peraturan perundangan </span><span style="font-size: 11pt;">undangan</span><span style="font-size: 11pt;"> </span><span style="font-size: 11pt;">tentang </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">ketenagakerjaan. </span><span style="font-size: 11pt;">Kegiatan </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Hubungan Industrial</span><span style="font-size: 11pt;"> dapat dijelaskan, yaitu</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> “meliputi sekumpulan fenomena, baik di luar maupun di dalam tempat kerja yang berkaitan dengan penetapan dan pengaturan hubungan ketenagakerjaan”. Namun, sulit untuk mendefinisikan istilah “Hubungan Industrial” secara tepat yang dapat diterima secara universal. </span><span style="font-size: 11pt;">Memang muncul pernyataan yang mendefinisikan </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">“Hubungan Industrial” dikaitkan dengan laki-laki, bekerja penuh waktu, mempunyai serikat buruh, pekerja kasar di unit pabrik besar yang menetapkan tindakan-tindakan pengendalian, pemogokan, dan perundingan bersama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: 5.5pt;" lang="EN-US"> </span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Namun, di Indonesia Hubungan Industrial ternyata berkaitan </span><span style="font-size: 11pt;">dengan </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">semua pihak yang terlibat dalam hubungan kerja di suatu perusahaan tanpa mempertimbangkan gender, keanggotaan dalam serikat pekerja/serikat buruh, dan jenis pekerjaan. Hubungan Industrial </span><span style="font-size: 11pt;">juga </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">seharusnya tidak dilihat hanya dari persyaratan peraturan kerja organisasi yang sederhana, tetapi juga harus ditinjau dari hubungan sosial, politik dan ekonomi yang lebih luas</span><span style="font-size: 11pt;"> ( dipandang secara komprehensif)</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">. Dengan kata lain Hubungan Industrial harus dipadukan dengan bidang</span><span style="font-size: 11pt;"> sosial,</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> politik dan ekonomi, </span><span style="font-size: 11pt;">ketiganya </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">tidak dapat dipisahkan</span><span style="font-size: 11pt;"> satu sama lain atau masing-masing tidak dapat berdiri sendiri</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">.</span><span style="font-size: 11pt;"> Di dalam Undang-undang ketenagakerjaan no.13 tahun 2003 pasal 16<span style=""> </span>disebutkan bahwa pengertian dari Hubungan Industrial adalah sistem Hubungan yang terbentuk antara para pelaku dalam proses produksi barang dan/atau jasa yang terdiri dari unsur pengusaha, pekerja/buruh dan pemerintah didasarkan pada nilai-nilai Pancasila dan Undang-undang 1945.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 5.5pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Secara sederhana, pengertian mengenai Hubungan Industrial adalah sebuah sistem hubungan yang </span><span style="font-size: 11pt;">terbangun atau </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">terbentuk antara para pelaku proses produksi barang dan/atau jasa</span><span style="font-size: 11pt;">, baik internal maupun eksternal perusahaan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">.</span><span style="font-size: 5.5pt;" lang="EN-US"> <span style=""> </span></span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Pihak-pihak yang terkait di dalam hubungan ini terutama adalah pekerja, pengusaha, dan pemerintah</span><span style="font-size: 11pt;"><span style=""> </span>yang kemudian diistilahkan sebagai tripartit.</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> Dalam proses produksi pihak-pihak yang secara fisik sehari-hari terlibat langsung adalah pekerja/buruh dan pengusaha</span><span style="font-size: 11pt;"> (operator)</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">, sedang</span><span style="font-size: 11pt;">kan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> pemerintah terlibat di dalam hal-hal tertentu</span><span style="font-size: 11pt;"> saja terutama yang berkaitan dengan atau sesuai kewenangannya (regulator)</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Hubungan Industria</span><span style="font-size: 11pt;">l</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> berawal dari adanya hubungan kerja yang lebih bersifat individual antara pekerja dan pengusaha. Pengaturan hak dan kewajiban pekerja diatur melalui perjanjian kerja yang bersifat perorangan. Perjanjian kerja ini dilakukan pada saat penerimaan pekerja, antara lain memuat ketentuan mengenai waktu pengangkatan, persoalan masa percobaaan, jabatan yang bersangkutan, gaji (upah), fasilitas yang tersedia, tanggungjawab, uraian tugas, dan penempatan kerja. Di tingkat perusahaan pekerja dan pengusaha adalah dua pelaku utama</span><span style="font-size: 11pt;"> dalam kegiatan</span><span style="font-size: 11pt;"> <span lang="EN-US">Hubungan Industrial. Dalam Hubungan Industrial baik pihak perusahaan maupun pekerja/buruh mempunyai hak yang</span></span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">sama dan sah untuk melindungi hal-hal yang dianggap sebagai kepentingannya masing-masing juga untuk mengamankan tujuan-tujuan mereka, termasuk hak untuk melakukan tekanan melalui kekuatan bersama bila dipandang perlu.</span><span style="font-size: 5.5pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Di satu sisi, pekerja dan pengusaha mempunyai kepentingan yang sama, yaitu kelangsungan hidup dan kemajuan perusahan, tetapi di sisi lain hubungan antar keduanya juga mempunyai potensi konf1ik, terutama apabila berkaitan dengan persepsi atau interpretasi yang tidak sama tentang kepentingan masing-masing pihak. Hubungan industri melibatkan sejumlah konsep, misalnya konsep keadilan dan kesamaan, kekuatan dan kewenangan, individualisme dan kolektivitas, hak dan kewajiban, serta integritas dan kepercayaan.</span><span style="font-size: 5.5pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Sementara itu, fungsi utama pemerintah dalam Hubungan Industrial adalah mengadakan atau menyusun peraturan dan perundangan ketenagakerjaan agar hubungan antara<span style=""> </span>pekerja dan pengusaha berja1an serasi dan seimbang, dilandasi oleh pengaturan hak dan kewajiban yang adil. Di samping itu pemerintah juga berkewajiban untuk menyelesaikan secara adil perselisihan atau konflik yang terjadi. Pada dasarnya, kepentingan pemerintah juga untuk menjaga kelangsungan proses produksi demi kepentingan yang lebih luas.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Tujuan akhir pengaturan Hubungan Industrial ada</span><span style="font-size: 11pt;">l</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">ah untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pekerja maupun pengusaha. Kedua tujuan ini saling berkaitan, tidak terpisah, bahkan saling mempengaruhi. Produktivitas perusahaan yang diawali dengan produktivitas kerja pekerjanya hanya mungkin terjadi jika perusahaan didukung oleh pekerja yang sejahtera atau mempunyai harapan bahwa di waktu yang akan datang kesejahteraan mereka akan lebih membaik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Sementara itu kesejahteraan semua pihak, khususnya para pekerja, hanya mungkin dapat dipenuhi apabila didukung oleh produktivitas perusahaan pada tingkat tertentu, atau jika ada peningkatan produktivitas yang memadai, yang mengarah ke tingkat produktivitas sesuai dengan harapan pengusaha. Sebelum mampu mencapai tingkat produktivitas yang diharapkan, semua pihak yang terkait dalam proses produksi, khususnya pimpinan perusahaan, perlu secara sungguh-sungguh menciptakan kondisi kerja yang mendukung. Kunci utama keberhasilan menciptakan Hubungan Industrial yang aman dan dinamis adalah komunikasi. Untuk memelihara komunikasi yang baik memang tidak mudah, dan diperlukan perhatian secara khusus. Dengan terpeliharanya komunikasi yang teratur sebenarnya kedua belah pihak, pekerja dan pengusaha, akan dapat menarik manfaat besar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Faktor penunjang utama dalam komunikasi ini adalah adanya interaksi positif antara pekerja</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">dan pengusaha. Interaksi semacam ini apabila dipelihara secara teratur dan berkesinambungan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">akan menciptakan sa1ing pengertian dan kepercayaan. Kedua hal tersebut pada gilirannya</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">akan merupakan faktor dominan dalam menciptakan ketenangan kerja dan berusaha atau</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">industrial peace</span></i><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">.</span><span style="font-size: 11pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Bagi pekerja, komunikasi dapat dimanfaatkan untuk mengetahui secara dini dan mendalam</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">tentang kondisi perusahaan serta prospek perusahaan di masa yang akan datang. Disamping</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">itu, pekerja juga dapat menyampaikan berbagai pandangan mereka untuk membantu</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">meningkatkan kinerja perusahaan. Hal semacam ini perlu ditanggapi secara positif oleh</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">manajemen, agar sekaligus merupakan pengakuan dan penghargaan bagi para pekerja yang</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">peduli terhadap nasib perusahaan.</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Sementara itu bagi manajemen atau pengusaha komunikasi pasti memiliki nilai positif. Disamping</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">adanya keterlibatan atau partisipasi dari pekerja terhadap nasib perusahaan, manajemen juga dapat</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">mengetahui sejak dini "denyut nadi" para pekerjanya, hingga pekerja di tingkat paling bawah.</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Dengan demikian manajemen dapat mengambil langkah penyelesaian masalah secara dini dan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">dapat mencegah agar masalahnya tidak menjadi lebih besar.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Prasyarat untuk dapat membina komunikasi adalah bahwa pimpinan unit kerja atau satuan kerja,</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">apapun fungsinya, pada dasarnya juga adalah pimpinan sumber daya manusia di unit atau satuan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">kerja yang bersangkutan. Komunikasi tidak mungkin hanya dilakukan oleh satuan kerja/pimpinan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">SDM (direktur eksekutf, para manajer, atau manajer divisi, dsb) tanpa adanya kepedulian dari</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">semua lini yang ada di perusahaan. Oleh karena itu pembinaan SDM pada umumnya, dan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">khususnya Hubungan Industrial, harus menjadi kepedulian semua pimpinan di setiap tingkat.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Untuk itu, Hubungan Industrial perlu dipahami oleh semua tingkat pimpinan, bukan hanya</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">pimpinan SDM atau personalia semata-mata agar ketenangan kerja dan ketenangan berusaha yang</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">menjadi tujuan antara dalam menciptakan Hubungan Industrial yang aman dan dinamis dapat</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">terwujud. Ketenangan kerja dan berusaha dapat dilihat dari adanya indikator bahwa terjadi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">hubungan kerja yang dinamis antara manajemen dan pekerja atau serikat pekerja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Hubungan Industrial selalu bersifat kolektif dan meliputi kepentingan luas. Oleh karena itu, untuk</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">mencapai tujuannya sarana Hubungan Industrial juga bersifat kolektif. Sarana utama hubungan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">industrial dapat dibedakan menjadi dua kelompok. Pertama, pada tingkat perusahaan ialah serikat</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">pekerja/serikat buruh, Kesepakatan Kerja Bersama/Perjanjian Kerja Bersama, Peraturan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">Perusahaan, lembaga kerjasama bipartit, pendidikan, dan mekanisme penyelesaian perselisihan</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">industrial. Kedua, sarana yang bersifat makro, yaitu serikat pekerja/serikat buruh, organisasi</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">pengusaha, lembaga kerjasama tripartit, peraturan perundang-undangan, penyelesaian perselisihan industrial, dan pengenalan Hubungan Industrial bagi masyarakat luas.</span><span style="font-size: 11pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Ada 9 (sembilan) permasalahan yang sering timbul dan memicu konflik didalam perusahaan antara pekerja dan pengusaha, kesembilan itu adalah :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">1. <span style=""> </span>S</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">olidaritas terhadap sesama pekerja yang dinilai telah diperlakukan secara kurang</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">adil oleh perusahaan;</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. P</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">erbedaan persepsi tentang perundangan dan peraturan pemerintah;</span><span style="font-size: 11pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;">3. </span><span style="font-size: 11pt;">M</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">enuntut kepala personalia yang dinilai bersikap keras terhadap pekerja/buruh dan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">berpihak pada perusahaan </span><span style="font-size: 11pt;">dan diminta </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">agar mundur;</span><span style="font-size: 11pt;"></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">4. P</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">erubahan manajemen perusahaan yang dinilai tidak memperhatikan kepentingan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">dan kesejahteraan pekerja;</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;">5. </span><span style="font-size: 11pt;">M</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">enuntut adanya transparansi perusahaan (terutama berkaitan dengan keuntungan</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">perusahaan yang mungkin dapat menjadi bagian pekerja/buruh dalam bentuk upah</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">yang lebih tinggi atau peningkatan kesejahteraan);</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;">6. </span><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;" lang="EN-US"><span style=""> </span></span><span style="font-size: 11pt;">P</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">elaksanaan peraturan uang pesangon; perusahaan dianggap tidak terbuka tentang</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">keuntungan perusahaan;</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;">7. <span style=""> </span></span><span style="font-size: 11pt;">K</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">ecurigaan mengenai adanya penyalahgunaan dana Jamsostek;</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;">8. <span style=""> </span>K</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">etidaksabaran pekerja dalam menunggu hasil perundingan; atau</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Symbol;">9. <span style=""> </span>T</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">untutan-tuntutan baru lainnya yang muncul seiring dengan meningkatnya</span><span style="font-size: 11pt;"> p</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">engetahuan pekerja tentang hak-hak mereka setelah SP-TP terbentuk di tempat</span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US"> </span><span style="font-size: 11pt;" lang="EN-US">kerja mereka.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Dengan demikian jika kita telah mengetahui secara jelas mengenai permasalahan-permasalahan itu, maka sudah sewajarnya kita selaku pengelola SDM Perusahaan sudah dapat mengantisipasi agar masalah itu tidak timbul dan kita bisa bekerja dengan tenang, untuk itu sebaiknya kita harus mengetahui bahwa ada beberapa Kepmen dan Undang-undang yang dapat mendukung proses permasalahan dalam Hubungan Industrial, yaitu :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">1. <span style=""> </span>Undang- Undang No. 21 Tahun 2000 tentang Serikat Pekerja/Serikat Buruh.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">2. <span style=""> </span>Kepmenakertrans No.16/Men/2001, tentang tatacara pencatatan SP/SB</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">3. <span style=""> </span>Kepmenakertrans No.201/Men/2001, tentang keterwakilan dalam kelembagaan Hubungan Industrial</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">4. Kepmenakertrans RI No.Kep-255/Men/2003, tanggal 9 Desember 2003 tentang tatacara pembentukan dan susunan keanggotaan lembaga kerjasama Bipartit</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">5. <span style=""> </span>Kepmenakertrans RI No.Kep-255/Men/2003, tanggal 8 April 2004 tentang tatacara pembuatan dan pengesahan peraturan perusahaan serta pembuatan dan pendaftaran perjanjian kerja bersama.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">Selain itu ada norma-norma dalam Hubungan Industrial, yaitu :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">1. <b style="">Makro minimal</b>, adalah ketentuan normatif yang mengatur mengenai hak dan kewajiban pekerja dan pengusaha, makro minimal ini adalah undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan pemerintah dan turunannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;"><span style="font-size: 11pt;">2. <b style="">Makro kondisional</b>, adalah perjanjian/peraturan antara organisasi dan karyawan yang mengatur hubungan kerja.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 11pt;">Dengan kedua jenis makro diatas, jelaslah bahwa norma ini diberlakukan dalam kaitan Hubungan Industrial dengan melihat tempat dan waktu serta mekanisme atau sistem yang ada dan terjadinya proses dalam menyelesaikan perselisihan yang terjadi didalam perusahaan.</span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com2tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-75223132884269430732011-07-12T19:02:00.000-07:002011-07-12T19:06:53.951-07:00Sebelas sikap yang berpotensi membuat kegagalan<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 12"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 12"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CUsers%5CARAFAH%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><link rel="themeData" href="file:///C:%5CUsers%5CARAFAH%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx"><link rel="colorSchemeMapping" href="file:///C:%5CUsers%5CARAFAH%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:TrackMoves/> <w:TrackFormatting/> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:DoNotPromoteQF/> <w:LidThemeOther>IN</w:LidThemeOther> <w:LidThemeAsian>X-NONE</w:LidThemeAsian> <w:LidThemeComplexScript>X-NONE</w:LidThemeComplexScript> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> <w:SplitPgBreakAndParaMark/> <w:DontVertAlignCellWithSp/> <w:DontBreakConstrainedForcedTables/> <w:DontVertAlignInTxbx/> <w:Word11KerningPairs/> <w:CachedColBalance/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> <m:mathPr> <m:mathFont m:val="Cambria Math"/> <m:brkBin m:val="before"/> <m:brkBinSub m:val="--"/> <m:smallFrac m:val="off"/> <m:dispDef/> <m:lMargin m:val="0"/> <m:rMargin m:val="0"/> <m:defJc m:val="centerGroup"/> <m:wrapIndent m:val="1440"/> <m:intLim m:val="subSup"/> <m:naryLim m:val="undOvr"/> </m:mathPr></w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" DefUnhideWhenUsed="true" DefSemiHidden="true" DefQFormat="false" DefPriority="99" LatentStyleCount="267"> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Normal"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="heading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="9" QFormat="true" Name="heading 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 7"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 8"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" Name="toc 9"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="35" QFormat="true" Name="caption"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="10" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" Name="Default Paragraph Font"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="0" Name="Body Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="11" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtitle"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="22" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Strong"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="20" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="59" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Table Grid"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Placeholder Text"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="1" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="No Spacing"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Revision"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="34" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="List Paragraph"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="29" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="30" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Quote"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 1"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 2"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 3"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 4"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 5"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="60" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="61" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="62" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Light Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="63" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="64" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Shading 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="65" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="66" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium List 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="67" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 1 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="68" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 2 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="69" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Medium Grid 3 Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="70" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Dark List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="71" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Shading Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="72" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful List Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="73" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" Name="Colorful Grid Accent 6"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="19" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="21" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Emphasis"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="31" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Subtle Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="32" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Intense Reference"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="33" SemiHidden="false" UnhideWhenUsed="false" QFormat="true" Name="Book Title"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="37" Name="Bibliography"/> <w:LsdException Locked="false" Priority="39" QFormat="true" Name="TOC Heading"/> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Font Definitions */ @font-face {font-family:"Cambria Math"; panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4; mso-font-charset:1; mso-generic-font-family:roman; mso-font-format:other; mso-font-pitch:variable; mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;} /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-unhide:no; mso-style-qformat:yes; mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {mso-style-unhide:no; mso-style-link:"Body Text Char"; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman","serif"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} span.BodyTextChar {mso-style-name:"Body Text Char"; mso-style-unhide:no; mso-style-locked:yes; mso-style-link:"Body Text"; mso-ansi-font-size:12.0pt; mso-ansi-language:EN-US; mso-fareast-language:EN-US;} .MsoChpDefault {mso-style-type:export-only; mso-default-props:yes; font-size:10.0pt; mso-ansi-font-size:10.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt;} @page WordSection1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.WordSection1 {page:WordSection1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:696661553; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-718257016 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style> <p class="MsoNormal"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Ada sebuah ungkapan yang sering kita dengar yaitu “kegagalan adalah guru terbaik” atau ada juga yang mengatakan bahwa “kegagalan adalah sukses yang tertunda”, apapun istilah yang digunakan pada prinsipnya adalah <span style=""> </span>bahwa setiap kegagalan akan memberikan inspirasi baru untuk menemukan sesuatu yang baru lagi dan bagi setiap orang yang telah mencoba sesuatu namun selalu mengalami kegagalan untuk mencapai<span style=""> </span>tujuannya, sering dimotivasi dengan untuk terus mencoba dan mencoba. Memang semua berkaitan dengan sikap atau mental dalam menghadapi kegagalan, sikap pantang menyerah adalah inti dari orang yang selalu berhasil dalam hidupnya dan yang paling terkenal akan kegagalannya dan selalu dijadikan inspirasi orang untuk berbuat sesuatu adalah Thomas Alfa Edison, seperti diketahui beliau dapat menemukan lampu pijar setelah mencoba dan gagal berulang-ulang hingga mengalami kegagalan sebanyak <b style="">dua ribu kali</b>, sebuah jumlah yang mungkin bisa ditiru setiap orang namun akhirnyasebuah keberhasilan yang fenomenal kala itu, hasil karyanya tersebut masih kita nikmati sampai saat ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US">Entah karena didasarkan atas kesuksesan Thomas Alfa Edison kemudian muncul sebuah ungkapam bahwa kegagalan akan membawa kita pada sebuah kesuksesan<b style="">. </b>Sukses atau keberhasilan itu bukan karena terus mencoba dan mendapati kesalahan yang sama, tetapi sukses dan keberhasilan itu dapat kita raih karena mampu mengatasi masalah yang terus timbul setiap kali mencoba dan masalah yang timbul berbeda dari yang sebelumnya, demikian secara terus menerus kita akan menemukan masalah yang berbeda setiap kali kita mencoba dan secara terus menerus juga kita mampu mengatasi masalah hingga pada titik tertentu kita mencapai tujuan yang dikehendaki. Namun yang akan kita bahas kali ini adalah yang sebaliknya dari uraian diatas yaitu bahwa didalam hidup kita sehari-hari cenderung mengalami sikap-sikap yang tidak kita sadari sering membuat kita mengalami kegagalan, terutama dalam berinteraksi dengan lingkungan, hal ini berkaitan dengan tugas kita selaku pengelola perusahaan yang selalu harus setiap berinteraksi baik di lingkungan perusahaan maupun di luar perusahaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 12pt;" lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Bagaimana dengan saat<span style=""> </span>ini ketika kita<span style=""> </span>berada didalam sebuah<span style=""> </span>perusahaan dan kita diberi tanggung jawab untuk mengelolanya karena semakin besar tanggung jawab seseorang di dalam perusahaan, semakin banyak tanggung jawab yang harus kita emban, agar perusahaan dapat terus berjalan dengan lancar. Selain pekerjaan yang harus dikelola dengan baik, maka hubungan dengan para rekan kerja, atasan dan bawahan juga merupakan hal yang harus dibina sebaik-baiknya. Untuk membina hubungan baik, diperlukan sikap yang mumpuni sesuai dengan lingkungan pekerjaan kita, baik budaya maupun adat istiadat disekitarnya.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Adakalanya kita tidak menyadari bahwa ada sikap-sikap kita yang ternyata menjadi hambatan utama dan akhirnya membuat kita mengalami kegagalan, untuk itu ada baiknya kita mengetahui akan beberapa sikap yang harus kita kelola dengan baik, agar dapat menunjang aktifitas kita sehari-hari didalam perusahaan dalam mengelola pekerjaan dan bagaimana kita akan berhasil membangun hubungan dengan orang lain. Hubungan interaksi antar manusia sangat dipengaruhi oleh sikap kita masing-masing karena sikap-sikap inilah yang seringkali membuat orang gagal dalam pekerjaannya. Untuk itu mari kita lihat ada sebelas sikap yang harus mampu kita kelola dengan baik dan tidak kita lakukan secara berlebihan, yaitu :</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Arogansi :</span></b><span lang="EN-US"> satu sikap dari seorang indvidu yang merasa bahwa hanya dirinya saja yang paling benar dalam melakukan sesuatu sementara apa yang dilakukan oleh orang lain dianggap tidak benar atau salah. Orang yang mempunyai sikap seperti ini, sering juga apabila melekat pada seorang atasan, akan dikonotasikan otoriter dan akibatnya tidak dapat bekerja dalam sebuah teamwork, seringkali akan ditinggalkan oleh rekan-rekannya maupun bawahannya.</span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Melograma :</span></b><span lang="EN-US"> Sikap yang ditunjukkan dapat disamakan dengan selebritis, karena cenderung selalu ingin menjadi pusat perhatian bagi lingkungannya, baik bagi rekan-rekannya maupun atasan yang bersangkutan. Kecenderungan dinilai sebagai orang yang hanya mencari popularitas saja akibatnya dalam pekerjaannya tidak bisa fokus terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Volatility :</span></b><span lang="EN-US"> Sikap ini menyangkut kepada orang yang tingkah lakunya sulit ditebak, karena dalam sehari-hari biasanya melakukan tindakan atau bersikap sesuai mood-nya, terkadang orang ini sepertinya suka-suka sendiri atau semaunya sendiri dalam melakukan sesuatu sehingga akan mengakibatkan tidak matchnya apa yang dilakukan dengan yang diinginkan orang lain atau timnya.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Excessive Caution :</span></b><span lang="EN-US"> Sikap ini adalah menyangkut atas adanya rasa takut dalam mengambil keputusan, hal ini biasanya juga karena terlalu banyaknya mengambil bahan pertimbangan atau juga ragu-ragu atau bisa juga karena takut akan resiko. Sikap ini mengakibatkan lambannya proses kegiatan atau dapat juga akan menghambat semua aktifitas perusahaan dan cenderung safety player</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Habitual Distrust :</span></b><span lang="EN-US"> sikap ini orientasinya kepada hal yang selalu curiga ke orang lain, rasa tidak percaya yang muncul mengakibatkan tidak lancarnya hubungan antar rekan kerja, terlebih lagi akan semakin menyulitkan apabila seorang atasan mempunyai sikap ini dampaknya, seorang karyawan atau bawahan akan takut melakukan sesuatu karena selalu akan dicurigai.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Aloofness :</span></b><span lang="EN-US"> sikap ini adalah cenderung untuk mengasingkan diri<span style=""> </span>dan sulit dihubungi serta tidak ingin berkomunikasi dengan orang lain, atau dengan kata lain hanya ingin bekerja sendiri sehingga sikap ini bisa dikatakan atau sering dengan istilah introvert.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Mischievousness :</span></b><span lang="EN-US"> Sikap yang berorientasi layaknya seorang pemberontak karena bagi orang seperti ini, peraturan dibuat untuk dilanggar, sehingga cenderung tidak disiplin, urakan dan tidak mau diatur, selain itu dampaknya adalah sikap orang ini akan menularkan atau mudah dicontoh orang lain.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Eccentricity :</span></b><span lang="EN-US"> Sikap ini<span style=""> </span>berorientasi selalu ingin berbeda, sehingga terkadang dianggap aneh oleh orang lain atau sikap seperti ini cenderung melawan arus sehingga adakalanya dikatakan tidak normal pemikirannya karena itu orang seperti ini tidak dapat bekerja secara tim.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Passive Resistance :</span></b><span lang="EN-US"> Sikap ini menyangkut sebuah keyakinan yang ada pada seseorang, kecenderungannya merasa tidak yakin dengan apa yang dia katakan atau dengan kata lain sebenarnya dia tidak yakin dengan ide yang dimunculkan oleh dirinya sendiri, sering orang ini hanya bisa melemparkan pemikirannya namun dia tidak tahu harus mulai darimana.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">10.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Perfectionism : </span></b><span lang="EN-US">sikap ini<b style=""> </b>menyangkut keinginan seseorang akan sebuah kesempurnaan, artinya jika bekerja harus tidak ada kesalahan sedikitpun sehingga orang seperti ini tidak toleran terhadap kesalahan akibatnya apapun pekerjaan yang dilakukan kebanyakan dianggap salah, hanya sedikit yang benar.</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="">11.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style=""><span lang="EN-US">Eagerness to please :</span></b><span lang="EN-US"> sikap ini lebih cenderung mengejar popularitas dalam setiap situasi terkadang orang-orang menyebutnya cari muka atau sok pahlawan atau juga ingin keberadaannya harus diperhatikan sebagai sosok yang penting dalam setiap kegiatan. <br style=""> <!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br style=""> <!--[endif]--></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Dari sebelas sikap diatas adakah sikap yang sering kita rasakan setiap hari muncul dalam aktifitas kita dalam mengelola pekerjaan atau kita merasa bahwa sikap kita sudah benar dan merasa tidak yang mengkomplain kita atas sikap itu, atau karena kita melakukan sesuatu tanpa kita sadari sepenuhnya bahwa itu merupakan sikap yang akan membawa kegagalan dalam pekerjaan kita,<span style=""> </span>sebaiknya kita mampu mengevaluasi diri dan jika merasakannya maka kelolalah dengan baik.</span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText" style="text-align: justify;"><span lang="EN-US">Disisi lain, sebagai pengelola SDM perusahaan maka kesebelas sikap diatas bisa dijadikan acuan dalam meningkatkan kinerja para karyawan karena hambatan-hambatan dari sikap-sikap karyawan sedini mungkin harus segera diminimalisir atau paling tidak kita sudah mengetahui dari awal tentang sikap karyawan pada saat rekruitmen dan tentu saja bagaimana kita menyikapi atas setiap sikap karyawan sebagai upaya perbaikan karena kegagalan yang dialami karyawan tentu juga adalah kegagalan kita…..</span></p> <p class="MsoBodyText"><span lang="EN-US"><o:p> </o:p></span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-24651466158740691362011-07-05T18:49:00.000-07:002011-07-05T18:50:51.895-07:00Membangun dan Menilai Perusahaan<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:463161779; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:413827692 -2020841462 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><i style=""><span style="font-size: 16pt;"><o:p> </o:p></span></i></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika kita berbicara akan sebuah<span style=""> </span>perusahaan maka ada hal-hal yang harus kita cermati dari perusahaan itu atau misalkan kita ingin melihat apakah sebuah perusahaan dapat dikategorikan perusahaan yang baik, tentunya kita harus objektif dalam menilai untuk itu kita wajib mempunyai tool yang jelas agar penilaian tidak bersifat subjektif ataupun berdasarkan pada suka dan tidak suka yang dikarenakan oleh sesuatu yang membuat kita tidak bisa secara netral menilai. Sebagai orang yang berkecimpung pada bidang pengelolaan SDM perusahaan, ketika diberi tugas untuk menilai perusahaan lain maka seperti biasanya ketika sebuah perusahaan ingin melakukan banding (compare) terhadap kompetitornya maka harus ada ukuran-ukuran yang jelas sehingga ketika data itu didapat selayaknya perusahaan mengevaluasi secara komprehensif akan posisi kompetitornya. Sementara itu disisi yang lain ketika kita diberi tanggung jawab untuk mengelola sebuah perusahaan yang baru, tentunya tidak hanya infrastruktur fisik saja yang<span style=""> </span>dibangun atau dipersiapkan akan tetapi yang bersifat non fisik juga harus dipersiapkan, untuk itu tool yang harus dimiliki agar arah pengelolaan perusahaan sesuai dengan keinginan kita akan dapat terwujud dikemudian hari.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Adapun tool yang yang digunakan adalah apa yang disebut dengan 7 S yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Strategic (strategi)</b>, Perusahaan tentu harus punya strategi yang tepat dan biasanya strategi untuk jangka menengah dan panjang, sementara yang dimaksud disini bahwa setiap perusahaan tentu mempunyai Rencana Strategik (Renstra) yang dituangkan dalam tujuan perusahaan dalam jangka panjang.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="2" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Structure (struktur), </b>didalam perusahaan tentunya mempunyai organisasi yang jelas, hal ini untuk membedakan fungsi kerja dari masing-masing jabatan begitu juga bentuk wewenang serta tanggung jawab yang jelas dan adanya hubungan sinergis antar jabatan sebagai upaya menjalankan perusahaan secara bersama-sama.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="3" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">System (sistim), </b>sebuah perusahaan tentu harus mempunyai prosedur atau langkah kerja yang <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">baku</st1:place></st1:city> dan prosedur ini merupakan pedoman yang harus dilakukan pada setiap kegiatan didalam perusahaan, untuk menunjang agar operasional dapat berjalan secara lancar, hal ini juga untuk mencegah terjadinya penyimpangan yang nantinya akan mengakibatkan kerugian di perusahaan.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="4" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Skill (keahlian),</b> sebuah perusahaan tentunya mempunyai kapabilitas dan kompetensi untuk berusaha atau menghasilkan sebuah produk dan untuk menunjang produk yang baik tentu diperlukan juga keahlian yang spesifik agar menjadi perusahaan yang terunggul.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="5" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Share Values (Nilai-nilai budaya kerja),</b> ada nilai-nilai yang harus menjadi pegangan dalam kegiatan operasional perusahaan dan nilai-nilai inilah sebagai kredo perusahaan dan menjadi “pegangan” setiap karyawan atau landasan prilaku karyawan dalam bekerja.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="6" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Staff ( Sumber Daya Manusia ),</b> point ini menjelaskan bahwa sudah seharusnya setiap perusahaan menjadikan SDM sebagai sesuatu yang menjadi keunggulan untuk itu adalah tugas perusahaan melakukan maintenance SDMnya melalui pengembangan secara kontinyu.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="7" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Style (<st1:city w:st="on">gaya</st1:city> kepemimpinan),</b> maju tidaknya sebuah perusahaan dapat tercermin dari <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">gaya</st1:city></st1:place> pemimpinan yang diterapkan oleh para pengelola perusahaan terutama yang berada dilini paling atas, cara dan metode pendekatan yang digunakan oleh para pimpinan merupakan kunci keberhasilan dalam mengelola perusahaan.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan mengkaji lebih dalam mengenai tujuh es ini maka setidaknya akan memberikan gambaran kepada kita tentang apa yang harus kita lakukan dalam mengelola perusahaan, memang bukan perkara mudah untuk menerapkan ketujuh es diatas karena dibutuhkan banyak pikiran dan waktu serta biaya yang tidak sedikit agar ketujuh es dapat terwujud minimal adalah secara konseptual perusahaan sudah memilikinya, dengan demikian maka minimal perusahaan sudah mempunyai atau melangkah dengan jangkauan pandangan kedepan. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> hal yang menjadi prinsip yang harus kita gunakan sebagai acuan yaitu mari kita berbuat atau bertindak terlebih dahulu karena dengan demikian kita akan mengetahui bahwa apa yang kita lakukan sudah benar atau belum maksimal, yang jelas dengan proses perbaikan berjalan terus ( process improvement).</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bagi kita para pengelola SDM perusahaan tentunya sudah dapat mengambil peran yang benar-benar strategis untuk membangun ketujuh es diatas dan jika itu memang sudah tersedia maka akan memudahkan kita mengimplementasikan sesuai dengan peran kita sebagai pengelola SDM. Sebagai contoh adalah ketika perusahaan sudah mempunyai strategi kedepan maka kita harus membuat struktur organisasi yang sesuai dengan strategi perusahaan agar dengan struktur organisasi yang benar maka akan memudahkan membangun system (SOP) untuk masing-masing unit kerja selain itu kita juga harus mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) perusahaan agar dapat mendukung seluruh aktivitas perusahaan, yah memang bukan pekerjaan yang ringan namun tetap kita harus mampu melaksanakan itu dengan sebaik-baiknya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak perusahaan yang berjalan sekarang ini terutama perusahaan-perusahaan yang berbasis keluarga sangat kurang memperhatikan ketujuh es diatas, karena bagi mereka orientasinya lebih mementingkan keuntungan semata (profit oriented), selain itu membangun perusahaan dengan acuan tujuh es diatas tentunya juga memerlukan biaya yang tidak sedikit, sebenarnya jika nantinya akan lebih menangguk keuntungan lebih banyak kenapa tidak dicoba saja. Akan tetapi untuk perusahaan besar baik swasta maupun BUMN sudah menerapkan ketujuh es diatas karena bagi mereka dalam persaingan global seperti saat ini, mengelola perusahaan bukan semata mampu bertahan hidup tetapi juga harus unggul agar bisa bertahan lama, memang penerapan tujuh es diatas sudah banyak diimplementasikan oleh perusahaan besar walaupun tidak sesempurna atau seideal yang diinginkan…silahkan mencoba.</p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-75329667010982506352011-06-06T17:09:00.001-07:002011-06-06T17:10:09.631-07:00Salah Rekrut<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText {margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; text-align:justify; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; mso-bidi-font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1192451442; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1324404832 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style> <p class="MsoBodyText" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Rekrutmen karyawan adalah sebuah awal yang paling menentukan dari semua kegiatan pengelolaan SDM perusahaan, jika kita berhasil mendapatkan tenaga yang handal maka kedepan, pengelolaan SDM akan semakin mudah dalam proses operasional sehari-harinya, namun sebaliknya jika kita mendapatkan tenaga yang kurang baik maka tentunya akan berdampak pada proses berikutnya dan akan banyak menyita waktu untuk melakukan pembinaan secara kontinyu, agar mereka dapat berubah menjadi baik atau handal. Sebuah tantangan yang selalu timbul ketika kita mendapatkan tenaga baru adalah mengukur kinerja mereka sehari-hari, hal ini dilakukan untuk menentukan hasil kerja tim rekrut, apakah mereka berhasil atau tidak dalam proses rekrutmen yang dilakukan oleh mereka. Apapun hasil pengukuran kinerja yang dilakukan terhadap tenaga baru, tentunya akan memberikan masukan kepada para pengelola SDM untuk melakukan perbaikan-perbaikan dalam proses rekrutmen diwaktu yang akan datang (<i style="">continoues improvement</i>).<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Harus kita sadari bahwa “tak ada gading yang tak retak”, ungkapan ini berlaku juga terhadap proses rekrutmen yang dilakukan oleh sebuah tim, baik itu yang dibentuk oleh Perusahaan itu sendiri ataupun diberikan kepada pihak ketiga untuk melaksanakannya. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> pengaruh-pengaruh tertentu yang mengakibatkan proses rekrutmen tidak bisa berjalan secara utuh, pengaruh-pengaruh itu bisa datang dari internal maupun eksternal perusahaan ataupun dari personil tim rekruting itu sendiri, karena biasanya ada kepentingan-kepentingan yang harus dijalankan baik oleh tim maupun pribadi anggota tim. Kendala-kendala seperti ini akan mudah kita temukan pada proses rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan milik pemerintah namun tidak menutup kemungkinan juga pada perusahaan swasta akan tetapi untuk perusahaan swasta kita akan mengalami kesulitan dalam menelusurinya, karena tentu kita harus menghormati hak para pemilik perusahaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Setelah kita melihat sedikit bahasan diatas dan dikaitkan dengan pokok bahasan kita kali ini yaitu salah rekrut atau sering penulis istilahkan “gagal rekrut” atau juga ada istilah lainnya disebut dengan “terpaksa rekrut”. Secara manajemen perusahaan, kesalahan dalam merekrut akan mempunyai dampak terhadap kinerja perusahaan, karena perusahaan akan mempunyai beban untuk menanggung tenaga baru selama berada di perusahaan, oleh sebab itu banyak perusahaan yang merekrut karyawan baru dengan sistim kontrak jangka pendek atau diberikan masa percobaan dengan jangka waktu yang tidak terlalu lama, sementara untuk lapis-lapis bawah, banyak perusahaan yang memberikan pekerjaan kepada pihak ketiga (outsourching), walaupun semua diatur dalam UU ketenagakerjaan namun pada kenyataannya, banyak yang melanggar UU itu. Secara selintas persoalan ini seperti sebuah dilemma bagi perusahaan namun kenyataannya juga ketakutan akan salah rekrut dijadikan alasan juga oleh para pengusaha agar bisa melakukan kontrak kerja atau outsourching.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Persoalan yang muncul ketika kita salah merekrut adalah ada rasa “kasihan” kepada tenaga baru jika mereka harus diberhentikan ataupun kontrak kerjanya tidak diperpanjang, karena ada rasa kebersamaan dan kekeluargaan yang terjalin dalam proses sehari-harinya sehingga ini akan menimbulkan rasa “iba” dari para user tenaga tersebut dan melaporkan kepada para pengelola SDM perusahaan bahwa tenaga yang baru mempunyai kemampuan yang baik, dan ini tentu saja ini akan “membantu” untuk membiarkan tenaga baru tersebut berada terus di perusahaan. Bisa saja tindakan para user bisa kita benarkan sepanjang di satuan kerja user terus dilakukan pembinaan terhadap tenaga baru tersebut, tetapi sebaliknya apabila satuan kerja user tidak melakukan pembinaan maka tentunya akan menambah beban perusahaan, disinilah seluruh komponen yang ada di perusahaan selalu harus melakukan koordinasi dengan pihak pengelola SDM perusahaan, demikian juga sebaliknya para pengelola SDM perusahaan harus juga terus aktif untuk turun ke satuan-satuan kerja user tenaga baru, agar keberadaannya terpantau dengan baik.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Persoalan lain yang muncul adalah bahwa tenaga yang direkrut merupakan “titipan” dari para pemilik perusahaan baik itu perusahaan pemerintah (dalam hal ini para birokrat sebagai pembina teknis) maupun swasta ( dalam hal ini para owner ataupun kewenangan para pimpinan perusahaan), akibat para pengelola perusahaan tidak dapat menghindari tenaga “titipan” ini, tentunya kita akan bersyukur apabila tenaga titipan ini mempunyai kemampuan yang mumpuni tetapi yang sering terjadi adalah mereka yang masuk jalur ini adalah mereka yang tidak mau berkompetisi di dunia kerja, secara logika <span style=""> </span>kemampuannya bisa diragukan dan lebih bahaya lagi, mereka ini tidak bisa diberikan pembinaan dikarenakan merasa bahwa mereka masuk perusahaan adalah sebagai mata dan telinga dari para owner, akibatnya kita terpaksa harus “memelihara” tenaga ini, mungkin dalam jangka waktu yang lama bahkan mungkin saja sampai pensiun. Memang dari pengalaman yang penulis pernah terlibat dalam “titip-menitip” ini, tidak semua yang menjadi “titipan” merupakan tenaga yang kurang handal, tetapi ada juga yang memang berkemampuan baik apalagi ditunjang dengan basic pendidikan berasal dari perguruan tinggi terbaik di negeri ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Hal lain yang menjadi batu sandungan dalam merekrut tenaga baru adalah besarnya gaji yang bakal diterima tenaga baru, tidak bisa menjamin bahwa yang bersangkutan bersedia bergabung dengan perusahaan, karena gaji atau penghasilan yang kompetitif akan bisa menghindari salah rekrut, artinya kita bisa menolak tenaga baru ketika para tenaga baru tidak mempermasalahkan besaran gajinya, atau mengatakan terserah perusahaan untuk memberikan besaran gajinya, tenaga seperti ini lebih cenderung, mengambil untuk masuk ke perusahaan dulu, baru setelah berjalannya waktu akan banyak melakukan tuntutan-tuntutan. Padahal saat sekarang perusahaan akan menghargai prestasi lebih dahulu baru ada pemberian penghargaan, yang dapat saja berupa kenaikan penghasilan, jadi begitu banyak permasalahan dalam proses kegiatan rekrut ini.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style=""><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><span style="">Selanjutnya agar kita tidak salah dalam melakukan rekrumen atau gagal dalam rekrutmen dan bukan terpaksa rekrut, maka perlu kita lakukan seleksi dengan melakukannya melalui uji kompetensi, ada beberapa kompetensi yang dapat dijadikan pegangan kita dalam merekrut, antara lain :<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoBodyText"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i style="">Fleksibelitas</i> : adalah kemampuan untuk melihat perubahan sebagai suatu kesempatan yang menggembirakan ketimbang sebagai ancaman</p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i style="">Menggunakan dan mencari Informasi</i> <i style="">motivasi dan kemampuan untuk belajar</i> : adalah kompetensi tentang antusiasme untuk mencari kesempatan belajar tentang keahlian teknis dan interpersonal.</p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i style="">Motivasi berprestasi : </i>adalah kemampuan untuk mendorong inovasi; perbaikan berkelanjutan dalam kualitas dan produktivitas yang dibutuhkan untuk memenuhi tantangan kompetensi.</p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i style="">Motivasi kerja di bawah tekanan waktu</i><span style=""> </span>merupakan kombinasi fleksibilitas,motovasi berprestasi,menahan stress dan komitmen organisasi yang membuat individu bekerja dengan baik dibawah permintaan produk-produk baru walaupun dalam waktu yang terbatas.</p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><span style="">5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span><!--[endif]--><i style="">Kolaborasi</i> : adalah kemampuan bekerja secara kooperatif di dalam kelompok yang multi disiplin; menaruh harapan positif kepada orang lain, pemahaman interpersonal dan komitmen organisasi.</p> <p class="MsoBodyText" style="margin-left: 36pt; text-indent: -18pt;"><!--[if !supportLists]--><i style=""><span style="">6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; font-size: 7pt; line-height: normal; font-size-adjust: none; font-stretch: normal;"> </span></span></i><!--[endif]--><i style="">Orientasi pelayanan kepada pelanggan : </i>adalah keinginan yang besar untuk melayani pelanggan dengan baik; dan inisiatif untuk mengatasi hambatan-hambatan di dalam organisasi agar dapat mengatasi masalah-masalah yang dihadapi pelanggan.<i style=""><o:p></o:p></i></p> <p class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kompetensi-kompetensi ini adalah kompetensi umum untuk seluruh lapisan, apabila kita akan merekrut tenaga manajerial tentu kompetensi diatas harus ditambah dengan kompetensi-kompetensi manajerial atau untuk tenaga-tenaga teknis, kompetensinya ditambah dengan kompetensi teknis, yang biasanya sudah ada didalam perusahaan dalam bentuk model kompetensi.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Proses rekrutmen adalah proses yang sarat dengan berbagai kepentingan banyak pihak walaupun kita tahu bahwa apabila yang menjadi inputnya sampah maka outputnya akan sampah juga, ini yang sebenarnya harus dimengerti oleh pihak-pihak yang merasa mempunyai kekuasaan, agar tidak terus memaksakan kehendaknya, demi kemajuan perusahaan itu sendiri.</p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-67506284088672901172011-06-03T19:56:00.000-07:002011-06-03T19:57:24.657-07:00Problematika Undang-Undang Tenaga Kerja<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sering kita dengar bahwa sampai dengan saat ini tahun 2011,banyak lembaga pelatihan yang mengundang para pengelola SDM perusahaan untuk mengikuti sosialisasi mengenai Undang-undang Tenaga kerja no. 13 Tahun 2003, apakah ini memang kebutuhan atau peluang bisnis semata ataukah kedua-duanya. Sudah sekian tahun UU itu diberlakukan namun tetap saja masih banyak pertanyaan dan keluhan dari para pengelola SDM Perusahaan mengenai UU tersebut, seolah UU itu menjadi sesuatu yang kontroversial, sebenarnya banyak para pengelola SDM Perusahaan merupakan pendatang baru (new comer) dan baru mengenal UU tersebut sehingga wajar saja jika setiap waktu muncul pertanyaan dan keluhan dari mereka akan tetapi bukan berarti muka-muka lama sudah mengerti atau memahami isi UU, bisa saja mereka membuat keputusan sendiri dengan pemahaman yang terbatas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memang tidak dapat kita pungkiri bahwa pemahaman mengenai undang-undang tenaga kerja sering menimbulkan perbedaan dalam penafsirannya, apalagi jika ada para pengelola SDM yang berlatar belakang Sarjana Hukum maka sebuah pasal akan sering menjadi banyak pendapat dalam penafsirannya, sementara di lain fihak para penerbit bukupun tidak kalah sibuknya menerbitkan buku tentang turunan dari Undang-undang itu, buku ini memang banyak membantu dalam menafsirkan atau menjelaskan mengenai pasal-pasal dalam Undang-undang yang dinilai sering menjadi kontroversial, disisi lain juga kita menyadari bahwa pemahaman seseorang dalam menafsirkan setiap pasal akan berbeda jadi bagi seseorang bisa dikatakan jelas namun bagi orang lain sepertinya abu-abu saja, demikian seterusnya. Berbicara mengenai buku-buku turunan dari UU yang diterbitkan, sayangnya buku-buku itu tidak memuat seluruh isi dan pasal-pasal dari Undang-undang karena masih ada juga pasal-pasal yang belum ada turunannya ataupun ada semuanya maka bisa kita bayangkan seberapa tebal buku itu, dan akan menjadi mahal harganya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ada contoh sederhana dari pasal<span style=""> </span>79 dan pasal 82 yang sering kita perdebatkan mengenai isi dari pasal tersebut dalam Undang-undang misalnya mengenai cuti karyawati yang mendapat cuti melahirkan apakah masih berhak mendapat cuti tahunan atau ada karyawan atau karyawati yang mendapat cuti melaksanakan Ibadah Keagamanaan juga masih mendapat cuti tahunan ? atau ada karyawan yang sakit berbulan-bulan masih berhak mendapat cuti tahunan. Untuk pertanyaan ini, jika penulis yang menjawab tentunya hak cuti hanya 1 kali dalam 1 tahun jadi apabila ada kepentingan karyawan memerlukan waktu yang lebih lama dari waktu cuti maka silahkan karyawan atau karyawati melaksanakannya sesuai kepentingannya dan itu diatur juga harus diatur oleh UU namun setelah itu yang bersangkutan tidak lagi mendapat hak cuti dalam tahun berjalan, mungkin saja pemikiran saya tersebut bisa diperdebatkan lagi. Asumsi pemikiran itu bisa dilogikakan bahwa tiak mungkin seorang karyawan atau karyawati bisa mendapat cuti berbulan-bulan jika semua peraturan cuti yang tertuang didalam Undang-undang itu harus diimplementasikan. Masih banyak lagi polemik mengenai isi Undang-undang itu seperti misalnya mengenai tenaga kontrak (PKWT/KKWT),outsourching, penerapan pemberian pesangon, dll, semua masih sering harus diperdebatkan terutama berkaitan antara adanya <span style=""> </span>kepentingan karyawan dan pengusaha.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Adalah hal yang wajar ketika sebuah perusahaan merekrut tenaga HRD yang berlatar belakang pendidikan Sarjana Hukum, karena bagi perusahaan persoalan penafsiran UU menjadi kebutuhan utama perusahaan saat itu. Sebenarnya perbedaan penafsiran maupun perbedaan pandangan didasarkan pada sudut kepentingan masing-masing akan tetapi hal ini tidak perlu terjadi apabila di perusahaan sudah ada Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) ataupun peraturan perusahaan yang mengatur semua dengan menginduk kepada UU dan biasanya PKB,KKB maupun peraturan perusahaan lebih detail dibanding UU, sementara untuk tenaga kontrak dibuat dengan sedemikian rupa dengan menuangkan pasal-pasal dalam UU untuk tenaga kontrak, sehingga kelak tidak ada perdebatan, yang penting seluruh isi kontrak tidak lebih rendah dari UU. Selanjutnya bukan berarti bahwa dengan direkrutnya seorang sarjana hukum oleh sebuah perusahaan menandakan bahwa perusahaan itu belum mempunyai perangkat peraturan yang dapat dijadikan landasan hubungan bipartit.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan banyaknya masalah yang berkaitan dengan Hubungan Industrial seperti diatas maka diperlukan solusi yang komprehensif, agar tidak terjadi perdebatan yang tidak berujung,<span style=""> </span>dan salah satu solusi yang paling baik adalah dengan membuat Perjanjian Kerja Bersama (PKB) atau Kesepakatan Kerja Bersama (KKB) ataupun Peraturan Perusahaan<span style=""> </span>(PP), pembuatan ini merupakan sebuah solusi yang terbaik agar tidak terjadi salah penafsiran UU, karena dengan adanya PKB/KKB atau PP merupakan landasan kita menyelesaikan masalah hubungan industrial dan merupakan kewajiban perusahaan untuk membuat itu. PKB/KKB ataupun PP semuanya mengacu kepada UU sebagai induknya dan tentunya isinya harus lebih detail dari UU atau dengan kata lain jika kita membuat PKB,KKB atau PP haruslah memuat turunan dari UU dengan bahasa yang mudah difahami secara logika ataupun nalar para karyawan. Seperti kita ketahui bahwa memang dalam membuat PKB/KKB atau PP haruslah melibatkan karyawan, paling tidak ada yang mewakili dalam hal ini biasanya diwakili oleh serikat pekerja (jika ada) namun jika belum ada serikat pekerja maka dimintakan perwakilan yang ditunjuk oleh seluruh karyawan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak perusahaan terutama dengan skala menengah kebawah dan merupakan perusahaan keluarga, biasanya perusahaan-perusahaan ini kurang memperhatikan perlunya PKB/KKB atau peraturan perusahaan sehingga ketika terjadi permasalahan antara Perusahaan dan karyawannya maka akan menimbulkan masalah yang didasarkan pada perbedaan penafsiran isi UU ketenagakerjaan, akibatnya terjadi ketegangan-ketegangan antara perusahaan dan karyawan yang kemudian membawa persoalan itu ke serikat pekerja dan akhirnya persoalan dimediasi atau diselesaikan oleh Dinas Tenaga Kerja setempat. Akan lebih repot lagi jika saat persoalan yang dimediasi oleh Disnaker tidak mempunyai titik temu sehingga harus dilanjutkan melalui Pengadilan Hubungan Industrial dan akan menjadi lebih repot lagi jika salah satu pihak tidak menerima putusan pengadilan maka perkaranya dapat diajukan ke Mahkamah Agung untuk pengajuan banding. Dengan demikian sebuah persoalan yang tadinya tidak terlalu rumit akan menjadi atau menyita perhatian serius untuk itu akan banyak waktu yang diperlukan untuk penyelesaiannya belum lagi biaya dan tenaga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-21988419579876325472011-05-31T17:29:00.001-07:002011-05-31T17:30:12.605-07:00Pertarungan kesempatan<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:399256453; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:882684394 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} @list l1 {mso-list-id:1747726348; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:1795570970 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l1:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika bertemu dengan seseorang yang sudah lama berpisah dan sebagai kawan lama pertemuan itu tentunya dijadikan momen untuk membicarakan pengalaman masing-masing yang tentunya ada hal-hal yang menarik untuk diceritakan. saling berbagi cerita pengalaman masing-masing, mulai dari pembicaraan tentang keluarga sampai dengan pekerjaan. Kami berpisah sudah hampir 10 tahun dimana kami awalnya bekerja pada sebuah perusahaan yang sama dan secara bersama pula berhasil menduduki jabatan yang mapan, seiring dengan berjalannya waktu, secara mendadak kawan ini menyatakan untuk segera mengundurkan diri dari perusahaan dengan alasan ingin berkarir diluar perusahaan. Pernyataan ini membuat saya bertanya-tanya kenapa kawan ini ingin mundur sementara karirnya di perusahaan demikian meroket, hal ini juga yang dipertanyakan oleh rekan-rekan kerja yang lain pada saat itu. Untuk diketahui perusahaan kami ini adalah perusahaan besar milik pemerintah dan sudah go publik, jadi tentunya bukan perusahaan sembarangan dan juga merupakan perusahaan yang mempunyai prospek kedepan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah hampir dua tahun kawan saya menghilang tanpa kabar, ada keinginan saya untuk juga mengundurkan diri dari perusahaan dan yang menjadi alasan pada saat itu adalah bahwa saya ingin juga berkarir di luar perusahaan, sebuah alasan yang mungkin ini alasan klise karena hampir semua orang yang keluar dari perusahaan mempunyai alasan seperti ini. Memang alasan seperti ini akan menyulitkan para pengelola SDM perusahaan untuk mempertahankan mereka karena selain tidak bisa memberikan jaminan yang terbaik juga adalah bahwa mengundurkan diri merupakan hak dari individu karyawan, selain itu apabila ada karyawan<span style=""> </span>yang mengundurkan diri akan mendapat perlindungan atau diatur juga dalam<span style=""> </span>Undang-undang Tenaga Kerja.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kembali pada topik bahasan kita kali ini yaitu mengenai alasan individual untuk mengundurkan diri dari perusahaan, setelah berbicara secara pribadi dengan mereka maka ada beberapa alasan yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">adanya keinginan untuk berusaha sendiri karena mereka merasa sudah cukup lama bekerja dibawah perintah orang lain.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">adanya keinginan bergabung dengan perusahaan lain karena demografis artinya karena lokasi perusahaan yang baru berada pada lokasi yang memang menguntungkan mereka secara pribadi dan keluarga.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">adanya keinginan bergabung dengan perusahaan lain karena merupakan tantangan baru artinya bekerja dengan perusahaan yang baru, sistem dan produk yang berbeda tentunya membawa tantangan tersendiri.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari ketiga alasan yang dikemukakan diatas, dapat disimpulkan bahwa mereka keluar karena ingin adanya perubahan pada diri mereka artinya bahwa perubahan bisa dilakukan oleh mereka sendiri bukan oleh orang lain dan ini adalah sebuah sikap individual yang harus dihargai oleh semua pihak didalam perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ada yang menarik pada alasan yang tertulis pada point 3 yaitu mereka ingin tantangan yang baru artinya bahwa mereka mencari kesempatan (peluang) baru dengan meninggalkan kesempatan (peluang) yang sudah ada pada genggaman tangan mereka, kondisi inilah yang dapat kita sebut sebagai sebuah <b style="">pertarungan kesempatan. </b>Kondisi ini bukan tanpa resiko karena ketika berhasil tentu merupakan sebuah nilai atau prestasi sementara jika gagal tentunya akan membuat masa depan mereka semakin buram saja tetapi saya yakin bahwa mereka yang menginginkan perubahan, tidak akan pernah menyerah pada satu kondisi saja, mereka akan terus berusaha dan berusaha sampai tujuan mereka tercapai.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika seseorang ingin melaksanakan pertarungan maka tentunya mereka akan melakukan persiapan yang matang, baik untuk senjata maupun situasinya, karena seperti ditulis diatas bahwa kegagalan merupakan harga yang mahal karena hilangnya sebuah kesempatan sehingga harus mengulang dan mengulang lagi. <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> dua kategori individual yang melakukan persiapan pertarungan, yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Safety Player</b>, yaitu individual yang melakukan pertarungannya melalui jalur aman, yakni dengan mempersiapkan segala sesuatunya dengan bantuan tertentu salah satunya melalui jaringan (network) keluarga atau pertemanan termasuk didalamnya keluarga alumni tertentu. Model ini tentunya mampu memperkecil resiko (low risk) tetapi dari sisi lain kemampuannya yang merupakan senjata atau amunisi yang dimiliki belum teruji penuh.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Single Fighter</b>, yaitu individual yang dengan keyakinan penuh akan mampu bertarung sendiri,<span style=""> </span>dan dengan kemampuan yang dimilikinya serta rasa optimis akan mampu mengambil setiap kesempatan yang ada. Individual seperti ini tentu menyadari bahwa ia telah mengambil resiko tinggi (high risk) dengan pertaruhan adalah masa depannya sendiri. Model seperti ini bagi seseorang merupakan ujian penuh atas kemampuan yang dimilikinya termasuk didalamnya adalah mental.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam prosesnya ternyata kedua kategori ini juga ada yang saling melengkapi artinya ketika seseorang sebagai safety player namun setelah bekerja di beberapa perusahaan dan mempunyai pengalaman yang banyak, yang bersangkutan kemudian berubah menjadi single fighter, demikian juga sebaliknya, setelah beberapa perusahaan dimasukinya, seorang single fighter akhirnya mempunyai jaringan sendiri dan berubah menjadi safety player, bagi mereka yang penting adalah selalu terjadi perubahan dari waktu ke waktu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pertarungan kesempatan ini akan terus berlangsung dan akan semakin kompetitif karena para individual akan semakin banyak dengan tingkat kemampuan yang semakin tinggi juga, termasuk didalamnya adalah para tenaga kerja asing yang terus merangsek masuk di era globalisasi ini. Bagi yang menyukai tantangan tentu hal ini akan semakin membuat adrenalinnya bertambah karena tentunya akan ada kepuasan tersendiri bila nantinya berhasil, sementara itu sebaliknya juga bagi yang belum mempunyai mental yang kuat tentunya akan berfikir ulang untuk melakukan pertarungan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ditempat yang lain yakni di perusahaan yang telah ditinggalkan oleh mereka-mereka yang ikut pertarungan kesempatan diluar perusahaan maka akan terjadi kekosongan yang harus segera diisi oleh mereka-mereka yang masih tinggal di perusahaan atau para pengelola SDM perusahaan harus mencari lagi dari luar perusahaan. Dengan kondisi seperti ini tentunya memberikan peluang yang besar bagi mereka yang tinggal karena persaingan semakin rendah bahkan mungkin ada perusahaan yang dengan terpaksa mengangkat orang yang ada saja, ini artinya sudah tidak ada persaingan lagi di perusahaan. Kondisi ini juga mengisyaratkan bagi mereka yang tinggal bahwa diangkat menjadi pejabat saat ini bukan merupakan kebanggaan karena diraih tanpa persaingan atau tidak melalui pertarungan kesempatan sehingga apakah yang bersangkutan punya kemampuan yang sesuai atau tidak, belum teruji. Selanjutnya bagaimana dengan individual yang masih juga tidak mendapat kesempatan untuk diberi tanggungjawab oleh perusahaan padahal persaingan sudah semakin demikian rendah, buat saya ini menjadi tugas yang berat bagi pengelola SDM perusahaan, untuk membuat mereka mempunyai karir yang jelas atau jika tidak bisa juga maka harus ada langkah berani seperti misalnya memberikan pensiun dini.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak yang mengatakan bahwa mereka yang tinggal di perusahaan itulah yang disebut safety player, mereka merasa aman berada di perusahaan atau disebut juga mereka sedang berada di zona nyaman (comfort zone), karena itu mereka tidak terlalu memikirkan perubahan apalagi harus mengambil resiko, sehingga yang mereka pikirkan adalah bekerja seperti biasa dan menunggu waktu pensiun tiba, saat itulah mereka baru keluar dari perusahaan. Bagi mereka yang berada pada posisi yang tinggi biasanya mendekati pensiun adalah waktu yang menggelisahkan karena mereka sadar dan takut bahwa akan mengalami post power sindrom, bahkan ada yang mengatakan bahwa mereka belum siap untuk pensiun.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak perusahaan yang mempersiapkan mental para karyawan untuk menjalani masa pensiun mereka dan salah satu caranya adalah adanya program kegiatan pra pensiun, mereka ini diberi pengetahuan maupun kemampuan yang lain untuk mengisi masa pensiun mereka, itu artinya bahwa perusahaan telah memberikan senjata kepada para pensiunan perusahaan untuk bertarung kesempatan walaupun dalam bentuk yang lain, dan apakah para pensiun juga sudah dapat atau siap menerima pertarungan itu atau tidak, hanya mereka yang tahu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tulisan ini tidak untuk menghakimi seseorang karena hidup memang pilihan termasuk didalamnya masalah pekerjaan, kita sendiri yang harus memilih, dengan segala resiko yang harus kita tanggung nantinya karena walau apapun pilihan kita semua tentu akan mengandung resiko, namun kita harus mampu meminimalkan resiko, jadi sekali lagi anda boleh memilih………</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-53611659872510875512011-05-06T01:27:00.000-07:002011-05-06T01:28:18.919-07:00Keunggulan dalam Dunia Pendidikan<b style=""><span style="font-size: 16pt;"></span></b><meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="country-region"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:398097997; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:-1346076420 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Di era tahun 90 an, sering terdengar bahkan hampir setiap hari kita mendengar mengenai berdirinya sekolah-sekolah unggulan, baik yang didirikan di kota-kota besar di Pulau Jawa ataupun didaerah-daerah tertentu di luar Pulau Jawa dan sekolah-sekolah ini tumbuh bak jamur di musim hujan. intinya semua menginginkan bahwa<span style=""> </span>sekolah yang mereka dirikan merupakan sekolah yang terunggul dari sekolah lain dan mereka yang menginginkan dan bercita-cita seperti itu adalah pihak pemerintah maupun pihak swasta yang bernaung dibawah bendera yayasan tertentu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sebuah pengalaman menarik ketika penulis pernah tinggal disebuah Kabupaten di Sumatera dan Kabupaten ini terletak jauh dari ibukota Propinsi kurang lebih 200 Km dan disitu berdiri sebuah sekolah menengah umum negeri dan sekolah ini hanya satu-satunya yang dikelola pemerintah sementara yang lain didirikan oleh yayasan agama. Ketika mereka mengklaim bahwa sekolah ini menjadi sekolah unggulan, penulis mencoba menelusuri untuk melihat apa yang menjadi keunggulan sekolah tersebut dibanding sekolah lainnya yang ada di Kabupaten itu, ternyata apa yang disebut keunggulannya adalah bertambahnya waktu keberadaan siswa di sekolah yaitu dari pagi sampai dengan sore, bertambahnya waktu karena para siswa diberi pelajaran ekstrakulikuler yang beragam namun dengan fasilitas yang seadanya sementara dari sisi program pengajaran (Proses Belajar Mangajar) tidak terlalu ada yang patut diunggulkan karena semua berjalan sesuai normatif. Secara kasat mata memang boleh dikatakan sekolah itu menjadi unggul dibanding<span style=""> </span>sekolah lain yang ada disitu tetapi itu bukan patokan atau acuan yang riil karena jelas sekolah yang lain berjalan apa adanya karena tidak didukung finansial yang berlebihan dibanding sekolah negeri, sehingga keunggulan sekolah itu menjadi sesuatu yang relatif artinya jika sekolah lain diberikan fasilitas dan dana yang sama apakah sekolah negeri itu menjadi unggul dibanding yang lain, jawabannya belum tentu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jadi apa sebenarnya yang membuat sekolah menjadi unggul atau mempunyai keunggulan, tentu kita harus punya parameter atau ukuran yang jelas agar sekolah yang mempunyai keunggulan itu telah memenuhi semua syarat berupa parameter atau ukuran yang ditetapkan dan dilakukan seleksi oleh tim yang independen. Lalu apa yang menjadi parameter atau ukurannya, hal itu akan kita dapatkan pada alinea dibawah, tetapi yang jelas kita seharusnya tidak menerima begitu saja kata “unggul” jika itu dilontarkan oleh sekolah itu sendiri atau para pendirinya karena biasanya pada saat ini banyak orang yang mendirikan sekolah hanya berorientasi untuk kepentingan bisnis semata. Namun harus diakui ada juga para konglomerat yang peduli akan pendidikan bangsa ini dan menyisihkan sebagian dari hartanya untuk kemajuan pendidikan <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Apa saja parameter atau ukurannya,agar kita menilai jika sebuah sekolah atau lembaga pendidikan itu dapat dikatakan mempunyai keunggulan, yaitu :</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Mutu</b>;yang menjadi acuannya adalah tingkat kelulusan yang relatif tinggi dan nilai kelulusan sesuai standar Nasional, adanya peserta didik yang mempunyai prestasi di bidang akademis baik tingkat Nasional maupun Internasional (pendidikan formal), sementara untuk kejuruan dan lembaga non formal, lulusannya 90 % berhasil diserap oleh perusahaan maupun membuka usaha sendiri.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Metoda</b>; Pemberian materi program pendidikan akan sangat berpengaruh terhadap daya serap peserta pendidikan terutama bila metoda yang digunakan sangat berbeda dengan metode yang saat ini banyak diaplikasikan oleh pendidikan formal sejenis.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Program Pendidikan</b>; akan sangat memberikan nilai yang lebih apabila program pendidikan merupakan program yang unik dan jarang namun merupakan sesuatu yang dibutuhkan saat ini serta merupakan harapan di masa depan pada bangsa ini.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Biaya rendah,mutu tinggi</b>; jika lembaga itu mendapat suntikan dana dari instansi lain (non pemerintah/departemen) baik untuk lembaganya maupun para pesertanya (bea siswa), dana itu diberikan karena peran lembaga pendidikan ini sangat strategis atau juga karena kemampuan lembaga itu dalam mencari dana sendiri melalui afiliasi industri atau kerjasama pengembangan dengan institusi lainnya.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Fasilitas</b>; Penggunaan yang maksimal untuk seluruh fasilitas (beserta kelengkapannya) yang tersedia sehingga mempunyai nilai tambah bagi lembaga pendidikan itu sendiri maupun peserta pendidikan.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Lingkungan</b>;Merupakan sesuatu yang menjadi bahan evaluasi karena peserta pendidikan juga memerlukan kenyamanan,keamanan,keindahan,keselamatan dan kesehatan yang terjaga.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style="">Peran</b>; setiap lembaga pendidikan seyogyanya harus mampu memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitarnya sehingga keberadaan lembaga itu bukan merupakan beban bagi sekitarnya.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan adanya tool diatas maka tentunya kita dapat menentukan apakah sebuah sekolah dapat dikatakan unggul dibanding sekolah lain, memang alat yang menjadi ukuran terlalu ideal sehingga mungkin saja akan sulit tercapai secara keseluruhan, hal itu dapat dimengerti, sebenarnya alat ukur diatas dapat dibuat fleksibel artinya dari 7 (tujuh) point diatas apabila sebuah sekolah hanya terpenuhi 4 (empat) sementara sekolah lain hanya 2 (dua) atau 3 (tiga) maka sudah tentu sekolah yang memenuhi 4 (empat) poin saja dapat dikategorikan sekolah unggulan, demikian seterusnya sampai ada yang lebih banyak lagi dibanding yang lain.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sisi lain yang perlu diperhatikan adalah bahwa membuat sekolah unggulan haruslah secara berjenjang artinya kita harus membuat sekolah unggulan dimulai dari tingkat dasar sampai dengan tingkat atas secara berkesinambungan karena jika kita hanya membuat yang tingkat dasar saja maka outputnya akan menjadi rendah kembali karena tidak ada wadah lanjutannnya demikian juga jika membuat tingkat atas saja maka input yang seharusnya mempunyai kemampuan yang dipersyaratkan tidak akan diperoleh karena pada program pada tingkat dasarnya tidak sinkron dengan program tingkat atas. Dengan demikian membuat sekolah unggulan sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan juga yang tidak kalah pentingnya adalah kondisi sosial masyarakat terutama ketercukupan gizi masyarakat, sehingga ada istilah yang mengatakan untuk memdapatkan output yang baik maka harus disediakan input yang baik juga.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bahasan atau tulisan ini untuk memberikan gambaran kepada kita bahwa membuat sekolah unggulan selayaknya bukan didasarkan pada semangat atau slogan saja tetapi haruslah sudah ada wujud nyatanya dengan memulai membenahi semuanya dan segera melangkah dengan rencana dan program yang nyata juga sepanjang kita mempunyai daya dukung yang kuat akan tetapi jika memang tidak ada dukung mulailah dengan mencari dukungan dengan meyakinkan para pihak termasuk didalamnya kepada perusahaan-perusahaan yang mempunyai kepedulian terhadap dunia pendidikan kita.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Semenatara itu tulisan ini juga merupakan bahan masukan bagi kita sebagai pengelola perusahaan bahwa membangun masyarakat disekitar lingkungan perusahaan (community development) adalah tugas yang sangat mulia, apalagi jika perusahaan menginginkan membangun sekolah unggulan, karena selain memberikan sesuatu yang sangat berharga, program itu secara umum merupakan kepedulian perusahaan akan nasib bangsa kedepan dan secara khusus bahwa perusahaan sedang mempersiapkan kader-kader pengelola perusahaan di masa yang akan datang, jadi jangan melihat sebagai biaya tinggi (high cost) tetapi lihat itu sebagai asset perusahaan….</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-62144503252415381082011-05-03T18:56:00.000-07:002011-05-03T18:58:02.401-07:00MaBiBo<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} /* List Definitions */ @list l0 {mso-list-id:1898858837; mso-list-type:hybrid; mso-list-template-ids:2009335062 -2020841462 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;} @list l0:level1 {mso-level-tab-stop:36.0pt; mso-level-number-position:left; text-indent:-18.0pt;} ol {margin-bottom:0cm;} ul {margin-bottom:0cm;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--><b style=""><span style="font-size: 16pt;"><o:p><br /></o:p></span></b> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bagi sebagian orang judul diatas bukanlah sesuatu yang baru atau mungkin bagi sebagian orang lagi judul diatas pernah mendengar dan tahu tetapi karena judul diatas sudah jarang digunakan sehingga kita tidak ingat lagi akan tetapi mungkin saja bagi sebagaian lagi judul diatas masih terasa asing karena belum pernah mendengar atau tahu tentang mabibo. Untuk itu maka pada bahasan kali ini saya mencoba membuka cakrawala ingatan kita tentang judul diatas. Mabibo merupakan sebuah singkatan dari kata-kata <b style="">Ma</b>u <b style="">Bi</b>sa <b style="">Bo</b>leh dan apa essensi dari ketiga kata itu bagi kita para pengelola SDM perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dalam sebuah proses pengembangan SDM perusahaan maka setiap karyawan diberi hak untuk mengembangkan dirinya dan perusahaan wajib memfasilitasi semua kegiatan pengembangan itu baik dari sisi programnya maupun sarana infrastrukturnya. Namun ketika yang paling penting dari semua itu adalah bagaimana ke<b style="">mau</b>an karyawan untuk mengembangkan diri sendiri karena tanpa ada kemauan dari yang bersangkutan maka setiap program akan menjadi sia-sia dan tidak akan menghasilkan sesuatu sesuai harapan perusahaan. Kemauan adalah sebuah sikap yang melekat pada masing-masing individu sebagai dorongan yang kuat untuk melakukan sesuatu baik itu karena adanya faktor dari luar maupun yang terdorong dari dalam (motive) karena itu jika seorang tidak terdorong oleh dirinya sendiri maka kita sebagai pengelola harus mampu membaca situasi ini dengan memberikan dorongan atau semangat untuk membangkitkan kemauan itu.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketika seorang individu sudah terlihat mempunyai kemauan yang tinggi untuk mengembangkan dirinya maka hasil akhir dari itu adalah kemampuan yang akan dimiliki oleh individu tersebut, kemampuan inilah yang dalam konteks bahasan kita disebut <b style="">Bisa. </b><span style=""> </span>Kita menyakini bahwa tanpa ada kemauan seorang individu akan mengalami kesulitan nantinya karena tidak akan ada kemampuan yang dimilikinya, seseorang harus menabur maka ia akan menuai hasilnya. Bagi kita para pengelola SDM perusahaan tentunya ketika para karyawan sudah mempunyai kemampuan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan maka dampaknya tentu akan meningkatkan kinerja perusahaan itu sendiri dan inilah salah satu peran strategis dari unit atau bagian Pengembangan SDM didalam organisasi perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setelah adanya kemauan dan kemampuan (bisa) yang ditunjukkan oleh seorang karyawan maka tahapan berikutnya adalah bagaimana perusahaan memberikan kepercayaan dengan<span style=""> </span>tanggung jawab yang lebih kepada karyawannya atas kegiatan pekerjaan sehari-hari atau yang lebih kita kenal disebut dengan promosi. Tahap inilah yang dalam bahasan kali ini kita sebut Boleh, karena ketika seorang karyawan dengan kemauan yang tinggi dan kemampuan yang melebihi dari karyawan lain maka kepadanya harus diberikan kesempatan (boleh) untuk mendapatkan kenaikan jabatan (promosi), hal ini berkaitan juga dengan dorongan (motif) orang untuk bisa berprestasi lebih tinggi lagi sehingga yang bersangkutan merasa adanya penghargaan atas jerih upayanya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Persoalan yang muncul berkaitan dengan kesempatan adalah :</p> <ol style="margin-top: 0cm;" start="1" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Formasi yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah karyawan yang akan mengisi artinya masih banyak supply dibanding demand. Perbedaan ini disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan perusahaan sementara kecepatan pengembangan SDM demikian tinggi, dampaknya adalah manajemen akhirnya menempatkan orang pada jabatan-jabatan yang sengaja “diadakan” agar bisa mengakomodir semuanya.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Manajemen mengintervensi sistim karier dengan menempatkan orang kepercayaan pada posisi tertentu sehingga menutup kesempatan orang<span style=""> </span>lain yang notabene mempunyai kemampuan lebih diatas.</li><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketidakpercayaan manajemen kepada para pengelola SDM perusahaan dalam proses penempatan (placement) dengan mengambil alih prose situ secara keseluruhan.</li></ol> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan permasalahan yang muncul seperti diatas maka ketika kesempatan orang menjadi sempit dan tentu akan membuat motivasi karyawan untuk berprestasi menjadi turun, akibatnya program pengembangan SDM pun tentunya menjadi akan stagnan dan akhirnya hanya akan menjadi “hiasan” saja dalam perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ketiga tahapan yang kita sebut mabibo tadi merupakan sebuah program pengembangan SDM perusahaan sehingga sepatutnya kita harus benar-benar mengelola dengan baik, terutama mempersiapkan infrastrukturnya termasuk didalam rencana karier dan program suksesi. Banyak contoh perusahaan yang sudah menerapkan ini salah satunya adalah PT. Telkom, perusahaan ini bisa dijadikan referensi untuk atau sebagai bahan banding.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jika kita kembali ke judul bahasan kali ini yaitu tentang adanya kemauan merupakan hal yang paling utama dalam diri karyawan dan untuk mendeteksinya kita bisa gunakan dalam perangkat psikologi test, artinya kemauan bisa merupakan bawaan individu sehingga ini adalah input dari proses itu sendiri kemudian kemampuan adalah hasil dari sebuah proses pengembangan baik difasilitasi maupun tidak, karena pada dasarnya manusia punya keinginan untuk belajar dan ini selalu muncul dari dalam dirinya. Sementara itu kesempatan<span style=""> </span>harus difasilitasi oleh perusahaan, jika tidak maka orang akan melihat perusahaan lain yang akan memberikan kesempatan, ini akan berakibat kepada turn over yang tinggi. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Ada sebuah kesimpulan yang dapat kita tarik bahwa ketiga tahapan ini merupakan suatu rangkaian yang tidak terpisahkan karena ketiganya merupakan sebuah sistim, jadi akan terus berjalan secara berkesinambungan tanpa putus kecuali ketika orang atau karyawan masuk usia pensiun atau resign ditengah jalan.</p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-54523598930571458212011-05-01T19:08:00.001-07:002011-05-01T19:08:58.251-07:00Corporate Social Responsibility (CSR)<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="State"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} a:link, span.MsoHyperlink {color:blue; text-decoration:underline; text-underline:single;} a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed {color:purple; text-decoration:underline; text-underline:single;} p {mso-margin-top-alt:auto; margin-right:0cm; mso-margin-bottom-alt:auto; margin-left:0cm; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt; mso-para-margin:0cm; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tulisan kali saya tidak membahas pengelolaan SDM secara khusus akan tetapi bagaimana peran pengelola SDM perusahaan untuk menunjang program perusahaan yang saat ini banyak didengungkan yaitu tentang Tanggung jawab social Perusahaan, untuk itu kita harus tahu dahulu apa yang dimaksud dengan Tanggung jawab social perusahaan dan peran pengelola SDM perusahaan.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak pakar manajemen mengatakan bahwa perusahaan akan bertahan dan terus survive (<i style="">sustainable advantage</i>) jika mampu berdaya saing dengan kompetitornya, salah satu caranya adalah bahwa perusahaan akan mampu bertahan jika adaptif terhadap lingkungan sekitar. Banyak cara yang dapat dilakukan oleh perusahaan untuk mewujudkan hal itu, dan salah satunya adalah dengan menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan, atau <em>corporate social responsibility.<o:p></o:p></em></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><em><span style="font-style: normal;">Namun sebelum kita membahas mengenai CSR ini ada baiknya kita mengetahui secara jelas apa yang dimaksud dengan CSR, karena banyak pengertian mengenai CSR yang berkembang didunia usaha kita saat ini namun menurut wikipedia dan ini bisa menggembarkan secara umum, adalah :<o:p></o:p></span></em></p> <p style="text-align: justify;"><b><span style="color: black;">Tanggung jawab Sosial Perusahaan</span></b><span style="color: black;"> atau <b>Corporate Social Responsibility</b> (selanjutnya dalam tulisan akan disingkat CSR) adalah suatu konsep bahwa <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Organisasi"><span style="color: black;">organisasi</span></a>, khususnya (namun bukan hanya) <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan"><span style="color: black;">perusahaan</span></a> adalah memiliki suatu tanggung jawab terhadap <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Konsumen"><span style="color: black;">konsumen</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Karyawan"><span style="color: black;">karyawan</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pemegang_saham"><span style="color: black;">pemegang saham</span></a>, <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Komunitas"><span style="color: black;">komunitas</span></a> dan <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Lingkungan"><span style="color: black;">lingkungan</span></a> dalam segala aspek operasional perusahaan.<o:p></o:p></span></p> <p style="text-align: justify;"><span style="color: black;">CSR berhubungan erat dengan "<i><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Pembangunan_berkelanjutan"><span style="color: black;">pembangunan berkelanjutan</span></a></i>", di mana ada argumentasi bahwa suatu perusahaan dalam melaksanakan aktivitasnya harus mendasarkan keputusannya tidak semata berdasarkan faktor keuangan, misalnya keuntungan atau <a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Deviden" title="Deviden"><span style="color: black;">deviden</span></a> melainkan juga harus berdasarkan konsekuensi sosial dan lingkungan untuk saat ini maupun untuk jangka panjang.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Tetapi ada juga yang secara sederhana dapat didefinisikan CSR adalah serangkaian kegiatan yang dibiayai oleh perusahaan guna memberdayakan warga di sekeliling pabrik dengan membangun fasilitas-fasilitas sosial dan bisnis bagi mereka.</p> <p style="text-align: justify;">Apapun definisi dari CSR yang jelas adalah bagaimana perusahaan secara khususnya mempunyai kepedulian akan lingkungan sekitarnya terutama berkaitan dengan upaya perusahaan bersatu dengan lingkungan dengan jalan ikut membangun dan menata lingkungan baik secara pisik maupun spiritual. Kepedulian kepada masyarakat sekitar dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi perusahaan di dalam sebuah lingkungan melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi perusahaan dan lingkungannya. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan (<i>stakeholder</i>) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak perusahaan yang sukses menjalan program CSR walau dengan sangat selektif dalam menjalankan programnya namun terlihat sangat menarik untuk dijadikan contoh atas sebuah keberhasilan program CSR, perusahaan seperti Aqua, Unilever, Sampoerna, Jarum, dan IBM serta masih banyak yang lainnya, melakukannya dengan <em>smart. </em>Aktivitas CSR tidak sekadar di kawasan sekitar pabrik melainkan menyentuh kalangan yang lebih luas.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sampoerna dan Jarum dikenal konsisten dengan program beasiswa yang mutunya dijaga ketat juga terus meningkatkan prestasi bidang keolahragaan, sementara Aqua dan Unilever memperkenalkan nilai-nilai kejujuran, empati kepada sesama, dan pentingnya kebersihan dalam hidup sehari-hari. Dengan teknologinya, IBM membantu korban gempa dan tsunami di Aceh maupun Nias serta renovasi candi <st1:place w:st="on">Borobudur</st1:place>.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dengan demikian program CSR bukan lagi soal donasi atau pemberian bantuan fisik, tetapi telah merambah kepada hal lain berupa penyebaran nilai-nilai kebaikan yang menembus segala ruang dan <span style=""> </span>sekat. Sentuhan yang diberikan perusahaan-perusahaan tersebut pada nilai-nilai universal tentang perbuatan dan perilaku luhur itu dengan cepat menyentuh hati orang. Mari kita tengok mengenai keberhasilan program CSR ternyata<span style=""> </span>reputasi perusahaan pun terangkat, dan tentu saja image perusahaan didalam masyarakat menjadi baik bahkan istimewa dan dampaknya penjualan meningkat. Artinya menjadi jelas bahwa semuanya akan bermuara pada bisnis juga <st1:place w:st="on"><st1:state w:st="on">kan</st1:state></st1:place>...</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memang contoh perusahaan diatas adalah perusahaan yang langsung berhubungan dengan masyarakat sehingga dengan reputasi yang demikian tinggi maka konsumen tentu saja dengan sukarela mengeluarkan uang untuk membeli produk dari perusahaan dengan citra positif. Lalu bagaimana dengan perusahaan pertambangan yang notabene tidak bisa disamakan secara produk dan konsumennya apalagi banyak perusahaan pertambangan yang berada pada remote area, secara philosofi keberadaan<span style=""> </span>program CSR tentu sangat berguna bagi masyarakat sekitar area pertambangan. Memang banyak masyarakat sekitar Tambang yang mengeluh karena ternyata keberadaan tambang tidak dirasakan secara riil malahan banyak lahan rakyat yang diambil dengan penggatian yang tidak memadai dan ini biasanya dilakukan oleh perusahaan-perusahaan kecil yang dalam pengelolaan manajemennya lebih didasarkan pada profit oriented. Akibatnya program <span style=""> </span>CSR tidak berjalan dengan semestinya dan hal ini juga dimungkinkan karena tidak ada audit dari instansi terkait terhadap program CSR setiap perusahaan.</p> <p style="text-align: justify;">Dari sisi perusahaan sering muncul pertanyaan mengenai bagaimana mengukur sebuah keberhasilan dalam melakukan program CSR karena jangan sampai muncul ungkapan bahwa program ini hanya untuk menghabiskan uang perusahaan tanpa ada hasil yang jelas. Dapat diuraikan disini bahwa skala dan sifat keuntungan dari CSR untuk suatu perusahaan dapat berbeda-beda tergantung dari sifat perusahaan tersebut. Banyak pihak berpendapat bahwa amat sulit untuk mengukur kinerja CSR, walaupun sesungguhnya cukup banyak literatur yang memuat tentang cara mengukurnya. Literatur tersebut misalnya metode "Empat belas poin <span style="color: black;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Balanced_scorecard" title="Balanced scorecard"><span style="color: black;">balanced scorecard</span></a> oleh <a href="http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Deming&action=edit&redlink=1" title="Deming (halaman belum tersedia)"><span style="color: black;">Deming</span></a>. Literatur lain misalnya Orlizty, Schmidt, dan Rynes</span><sup><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Tanggung_jawab_sosial_perusahaan#cite_note-2"></a></sup> yang menemukan suatu korelasi positif walaupun lemah antara kinerja sosial dan lingkungan hidup dengan kinerja keuangan perusahaan. Kebanyakan penelitian yang mengaitkan antara kinerja CSR (<i>corporate social performance</i>) dengan kinerja finansial perusahaan (<i>corporate financial performance</i>) memang menunjukkan kecenderungan positif, namun kesepakatan mengenai bagaimana CSR diukur belumlah lagi tercapai. Mungkin, kesepakatan para pemangku kepentingan global yang mendefinisikan berbagai subjek inti (<i>core subject</i>) dalam ISO 26000 Guidance on Social Responsibility--direncanakan terbit pada September 2010--akan lebih memudahkan perusahaan untuk menurunkan isu-isu di setiap subjek inti dalam standar tersebut menjadi alat ukur keberhasilan CSR.</p> <p style="text-align: justify;">Hasil Survey "The Millenium Poll on CSR" (1999) yang dilakukan oleh Environics International (Toronto), Conference Board (New York) dan Prince of Wales Business Leader Forum (London) di antara 25.000 responden dari 23 negara menunjukkan bahwa dalam membentuk opini tentang perusahaan, 60% mengatakan bahwa etika bisnis, praktik terhadap karyawan, dampak terhadap lingkungan, yang merupakan bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) akan paling berperan. Sedangkan bagi 40% lainnya, citra perusahaan & <i>brand image</i>-lah yang akan paling memengaruhi kesan mereka. Hanya 1/3 yang mendasari opininya atas faktor-faktor bisnis fundamental seperti faktor finansial, ukuran perusahaan,strategi perusahaan, atau manajemen.</p> <p style="text-align: justify;">Lebih lanjut, sikap konsumen terhadap perusahaan yang dinilai tidak melakukan CSR adalah ingin "menghukum" (40%) dan 50% tidak akan membeli produk dari perusahaan yang bersangkutan dan/atau bicara kepada orang lain tentang kekurangan perusahaan tersebut.</p> <p style="text-align: justify;">Sementara itu untuk pengelola SDM perusahaan dapat mengambil peran dalam program CSR, yaitu dapat berwujud pelaksanaan rekruitmen tenaga kerja dan mempekerjakan masyarakat sekitar. Lebih jauh lagi CSR dapat dipergunakan untuk menarik perhatian para calon pelamar pekerjaan terutama sekali dengan adanya persaingan kerja di antara para lulusan. Akan terjadi peningkatan kemungkinan untuk ditanyakannya kebijakan CSR perusahaan, terutama pada saat perusahaan merekruit tenaga kerja dari lulusan terbaik yang memiliki kesadaran sosial dan lingkungan. Dengan memiliki suatu kebijakan komprehensif atas kinerja sosial dan lingkungan, perusahaan akan bisa menarik calon-calon pekerja yang memiliki nilai-nilai progresif. CSR dapat juga digunakan untuk membentuk suatu atmosfer kerja yang nyaman di antara para staf, terutama apabila mereka dapat dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan yang mereka percayai bisa mendatangkan manfaat bagi masyarakat luas, baik itu bentuknya "penyisihan gaji", "penggalangan dana" ataupun kesukarelawanan (<i>volunteering</i>) dalam bekerja untuk masyarakat.</p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-80574877134625093052011-04-11T18:26:00.000-07:002011-04-11T18:28:58.432-07:00Salah Asuh<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:35.4pt; mso-footer-margin:35.4pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style><p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b style=""><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Banyak pernyataan yang sering kita dengar dan kita baca pada media-media berita bahwa ketertinggalan Negara kita dibanding Negara lain adalah Sumber Daya Manusia Indonesia yang masih kurang memadai atau masih lemah atau kurang secara kualitas namun unggul secara kuantitas sehingga bagaimana mengoptimalkan SDM yang ada ini menjadi unggul dalam persaingan secara global. Banyak upaya yang dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kemampuan SDM Indonesia namun hasilnya masih belum maksimal namun kita tidak boleh pesimis dan tetap harus optimis bahwa apa yang dilakukan pemerintah dan pihak swasta tidak akan terlihat dalam jangka pendek karena pengembangan SDM dampaknya adalah jangka panjang dan tentunya akan terlihat sepuluh tahun mendatang atau mungkin lebih. Jika pemerintah saja begitu getol untuk terus menerus meningkatkan kemampuan SDM tentunya juga banyak perusahaan melakukan hal yang sama sebagai upaya meningkatkan kinerja agar dapat terus bersaing dengan para kompetitornya. Kita dapat melihat upaya keras yang dilakukan baik oleh pemerintah maupun pihak swasta untuk mengembangkan SDMnya namun yang akan kita bahas pada tulisan ini adalah implikasi dari sebuah keberhasilan pengembangan SDM. </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Ketika semua lembaga yang berkaitan dengan pengembangan SDM menyatakan keberhasilannya dalam mengembangkan SDM baik untuk pegawai pemerintah maupun swasta namun dibalik itu semua ada hal yang biasanya tidak dilakukan oleh lembaga atau institusi itu adalah evaluasi pasca pengambangan atau ketika para alumninya terjun memasuki dunia kerja apakah lembaga atau institusi itu memonitor tingkah laku para alumninya, dan apakah mereka berhasil atau tidak dalam meniti kariernya juga yang mungkin paling menonjolkan moral apakah alumninya bertindak jujur dan bersih atau melakukan tindakan kotor semisal menjadi koruptor. Memang tindakan kotor yang dilakukan bukan menjadi tanggung jawab dari lembaga itu, namun setidaknya itu adalah gambaran yang riil dilapangan sehingga itu menjadi koreksi untuk memperbaiki isi atau materi bahkan pola maupun metode yang diberikan dalam program atau kegiatan pengembangan SDM.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Terasa tidak berimbang ketika ada personil yang mempunyai prestasi tinggi maka lembaga yang mengembangkannya akan melakukan promosi besar-besaran tentang prestasi alumninya tetapi bagaimana jika personilnya melakukan tindakan yang tidak terpuji seperti korupsi atau tindak pidana lainnya maka sangat jarang ada yang mengakui bahwa personil itu alumni lembaganya. Banyak contoh akan hal itu terjadi, ada sebuah kasus yang sangat menonjol mengenai seorang Gayus Tambunan yang notabene<span style=""> </span>alumni STAN, ketika kasus itu mencuat secara nasional maka secepatnya alumni yang lain mengatakan itu hanya oknum saja, bukan berarti bahwa semua alumni seperti itu memang benar pernyataan itu tetapi apakah lembaga juga mencatat berapa alumninya yang melakukan tindak pidana jawabannya bisa ya bisa juga tidak.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Coba kita lihat betapa kasus kekerasan yang terjadi di IPDN Jatinangor, memperlihatkan secara nyata bagaimana bentuk pengembangan SDM untuk para Birokrat mengalami degradasi moral yang tinggi, betapa kekerasan menjadi hal yang lumrah terjadi. Belum lagi di lembaga atau Institusi lainnya, kekerasan selalu mewarnai setiap kegiatan<span style=""> </span>dan kehidupan dunia pendidikan negeri ini,<span style=""> </span>Dengan melihat fenomena diatas memang tidak salah jika SDM bangsa ini secara umum belum bisa dikatakan mempunyai daya saing dibanding Negara lain, akan tetapi kita jangan menutup mata karena banyak juga anak bangsa yang mempunyai prestasi yang patut kita banggakan namun lagi-lagi perbandingan keduanya belum bisa dijadikan ukuran sebuah keberhasilan ataupun kegagalan </p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Selain kasus Gayus yang menghebohkan, kini muncul lagi tindakan yang dilakukan seorang Melinda Dee, salah satu manajer di lingkungan City Bank, yang dengan mulusnya menggelapkan dana nasabah hingga puluhan Milyar dalam kurun waktu 3 tahun, kasus ini begitu mencuat secara nasional karena dilakukan oleh seorang wanita yang bekerja di sebuah Bank yang notabene merupakan kawah candradimuka bagi para bankir terkenal di Indonesia artinya Bank sekelas City bank yang sudah terkenal dan mendunia dengan mudahnya dibobol oleh karyawannya sendiri. Melinda Dee adalah seorang manajer yang tentu saja pihak Bank telah menilai kemampuan dan mampu mengembangkan talentanya namun kembali lagi ada tindakan moral yang kurang baik. Jika kita bicara Bank ternyata dari berita yang muncul di beberapa media terungkap bahwa penggelapan uang nasabah terjadi juga di Bank-Bank lain baik Bank pemerintah maupun swasta<span style=""> </span>yang dilakukan oleh orang dalam sendiri.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Masih banyak kasus yang melibatkan orang dalam organisasi itu sendiri dan yang paling menonjol dan selalu menjadi bahan kritik adalah banyak para pejabat Negara maupun kepala daerah baik tingkat I maupun tingkat II yang akhirnya harus masuk kedalam penjara karena melakukan tindakan korupsi, padahal dari sisi pendidikan dan kemampuan mereka bukanlah orang yang sembarangan bahkan merupakan tokoh-tokoh politik yang dipilih oleh rakyat tetapi tetap saja masalah keinginan untuk korupsi begitu menggoda mereka.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Kasus-kasus yang mencuat diatas hanyalah sebuah fenomena gunung es, yang tentunya merupakan tantangan bagi para aparat penegak hukum untuk lebih jeli dan tegas serta dibekali kejujuran yang tinggi namun untuk kita para pengelola SDM adalah bagaimana caranya untuk menemukan teknik atau metode yang tepat agar hal seperti ini bisa kita minimalisir dan bisa dimulai dari mereka ketika mengikuti program pengembangan SDM di internal terlebih dahulu, memang ini bukanlah sebuah pertanggung jawaban kita semua karena begitu banyak orang yang dengan kepintarannya mampu membuat sebuah peluang untuk melakukan tindakan tidak terpuji. Bahwa dengan kemampuannya orang mampu mencari celah sekecil apapun untuk diterobos demi keuntungan pribadi dan merugikan orang lain dan bagi masyarakat, perusahaan jasa seperti perbankan misalnya tentu kejadian ini membuat penilaian masyarakat berkurang terhadap sebuah bank. Akan tetapi bisa saja ini juga adanya kelemahan dalam bank itu sendiri sehingga mudah dimanfaatkan oleh pegawainya.</p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><o:p> </o:p></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;">Jika kita lihat akan kemampuan orang melakukan itu tentu terbersit dalam pikiran kita darimana mereka mendapatkan pengetahuan seperti itu dan dengan rasa tidak bersalah mengambil yang bukan haknya tentu bisa dari pengalaman mempelajari situasi namun ada bekal yang dibawanya ketika mulai bekerja, dari bekal inilah yang menurut saya merupakan awal dari tindakan seseorang melakukan yang positif dan negatif akan tetapi lingkungan juga sangat berpengaruh, memang sehebat apapun lembaga pendidikan<span style=""> </span>tidak akan mampu mengontrol semua tindakan para alumninya namun mari kita yang berkecimpungan dalam dunia pendidikan untuk ikut bertanggung jawab, paling tidak secara moral dan terus mengupayakan perbaikannya, tentu saja pertanyaannya apakah ini salah didik, salah pergaulan atau salah asuh…..</p> <p style="font-family: arial;" class="MsoNormal"><o:p> </o:p></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-33049173551035671312011-04-04T18:03:00.000-07:002011-04-04T18:04:57.975-07:00Manajemen Curiga<span style="font-size: 14pt;"></span><meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="City"></o:smarttagtype><o:smarttagtype namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags" name="place"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Pada saat bertemu dengan seorang rekan yang bekerja di sebuah perusahaan yang bergerak di Industri batu kapur yang sebagian besar sahamnya dimiliki secara perorangan, saya mendapat keluhan bahwa rekan tersebut dalam bekerja sehari-hari selalu dicurigai oleh manajemen. Padahal kecurigaan itu tidak mendasar sama sekali, namun karena manajemen terlalu percaya kepada orang-orang tertentu yang sering memberikan info tidak benar kepada manajemen hampir tujuh tahun rekan saya bekerja diperusahaan itu, selama itu juga dia dicurigai melakukan tindakan yang merugikan perusahaan dan yang lebih memprihatinkan rekan saya itu adalah bahwa sampai saat ini kecurigaan itu tidak bisa dibuktikan. Namun yang lebih parah lagi bahwa semua orang yang dekat dengan rekan saya tersebut ikut dicurigai juga sehingga makin banyak yang dekat makin banyak juga yang dicurigai. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> terbersit dalam pikiran saya mengenai rasa curiga ini masuk dalam dunia manajemen atau itu karena karakter atau pembawaan saja sehingga bukan sesuatu yang perlu dibahas terlalu dalam, namun karena penulis pernah merasakan aroma atau nuansa seperti itu maka tergelitik juga untuk membahasnya.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Judul diatas mungkin kurang tepat dijadikan atau dikategorikan untuk sebuah elemen dari manajemen karena curiga mencurigai adalah sesuatu yang berangkat dari fikiran seseorang dalam menangkap sebuah situasi yang terjadi pada saat itu atau terjadi pada waktu sebelumnya bahkan ada saja pemikiran itu ditujukan kepada keadaan atau situasi yang akan datang dan semuanya disangkutkan kepada aktifitas seseorang. Jadi tidak ada satu elemenpun dalam manajemen yang dianut sekarang ini memasukkan rasa curiga kedalam pola manajemen untuk mengelola sebuah perusahaan tetapi mungkin ini adalah kontra dari kompetensi ‘berpikir positif.” Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang manajer.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Didalam sebuah perusahaan yang terdiri dari para pengelola atau yang disebut dengan nama manajer atau supervisor serta adanya para karyawan sebagai pekerja atau mereka yang disebut bawahan dari para manajer atau supervisor,tentunya ketika melakukan suatu kegiatan maka akan terjadi sebuah interaksi diantara mereka dan tentunya sering teriadi salah komunikasi atau kesalahfahaman yang berujung pada situasi negatif salah satunya adanya saling curiga dan biasanya kecurigaan ini dilaporkan kepada top manajemen dan sayangnya banyak top manajemen yang lebih percaya daripada turun kelapangan untuk memastikan benar tidaknya kecurigaan itu. Tindakan manajemen yang demikian akhirnya mengakibatkan karyawan jadi resah dan dampaknya terjadi penurunan kinerja perusahaan. Salah satu akibat dari situasi negatif ini adalah merupakan ketidaknyamanan yang dirasakan para karyawan dalam bekerja dimana salah satu contoh situasi ini adalah akibat adanya kecurigaan-kecurigaan yang seringkali dilemparkan oleh manajemen kepada para karyawannya. Sebenarnya munculnya kecurigaan-kecurigaan ini adalah merupakan dampak <span style=""> </span>ketidakmampuan dari para pengelola perusahaan dalam mengantisipasi hal-hal yang muncul dikarenakan mudahnya terjadi penyimpangan atau penyelewengan<span style=""> </span>dari fihak-fihak tertentu, situasi ini atau ketidakmampuan para pengelola perusahaan merupakan celah yang dengan sangat mudah dimanfaatkan untuk melakukan penyimpangan atau penyelewengan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Penyimpangan atau penyelewengan terjadi karena tidak berjalannya sebuah sistem pengawasan pada proses kegiatan perusahaan dan yang paling rawan untuk penyimpangan terjadi pada bagian keuangan karena memang biasanya penyimpangan itu akan berujung pada finansial. Banyak perusahaan dengan skala menengah kebawah yang tidak mempunyai auditor sendiri khususnya pada bidang keuangan akibatnya mudah sekali terjadi penyimpangan yang tentunya akan merugikan perusahaan, dengan asumsi itu jelaslah para owner perusahaan lebih menekankan pada rasa percaya saja karena biasanya mereka pemilik modal atau owner ini jarang turun ke lapangan, yang penting bagi mereka adalah bahwa setiap usaha harus menghasilkan keuntungan (Profit oriented). Namun rasa percaya owner kepada para pengelola perusahaan inilah yang sebenarnya akan memicu timbulnya kecurigaan apabila rasa percaya itu tidak disertai oleh terbangunnya sistem yang mendukung proses kegiatan perusahaan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Rasa percaya itu memang sebuah langkah yang baik namun tanpa adanya sistim yang mendukung akan memudahkan orang untuk melakukan penyimpangan dan akibatnya ketika penyimpangan itu terjadi serta diketahui oleh owner maka selanjutnya akan timbul kecurigaan kepada setiap orang yang melakukan kegiatan di perusahaan, kecurigaan ini tidak hanya bersifat vertikal saja akan tetapi akan merambah kearah horizontal yaitu sesama<span style=""> </span>karyawan akan saling curiga. Jika kondisi ini terjadi bisa kita bayangkan betapa perusahaan akan mengalami sesuatu dimana karyawannya merasa tidak nyaman dalam bekerja karena ada kekuatiran akan dicurigai juga.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Antara penyimpangan dan kecurigaan akan terus berjalan seiring proses kegiatan berlangsung secara kontinu, tentu hal ini akan kurang baik, untuk itu haruslah ada yang mempunyai inisiatif untuk memperbaikinya dengan cara sesegera mungkin melakukan identifikasi kemungkinan adanya penyimpangan dengan cara modus operandinya karena biasanya penyimpangan bisa dilakukan dengan mendompleng cara yang dianut pada saat itu terutama adanya kelemahan dalam pengawasannya. Setelah diindentifikasi maka semua data hasil indetifikasi dikumpulkan untuk dievaluasi terutama yang berkaitan dengan adanya peluang-peluang yang dapat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tertentu, setelah itu kita harus buat sistim <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">baku</st1:place></st1:city> yang jelas dan harus ditaati oleh semua karyawan dari semua lapisan.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Metode diatas merupakan pengalaman penulis pada saat diberi kesempatan untuk bekerja di perusahaan menengah dengan kekuatan karyawan kurang lebih 100 orang, dengan berbagai aktifitas yang beragam didalamnya dengan segala karakter yang dimiliki masing-masing karyawan. Pada saat sistim dibuat dan diberlakukan secara menyeluruh maka nada-nada sumbang mulai muncul dengan segala sumpah serapah dari mereka yang terusik kenyamanannya, ini sebuah resiko yang harus dihadapi. Secara perlahan tapi pasti perbaikan kinerja perusahaan mulai terlihat, ini dapat dibuktikan dengan menurunnya biaya operasional. Setelah 6 bulan berjalan dan sistim kerja terus menerus diperbaiki dan juga budaya kerja terus disuarakan maka saat itu sudah terlihat sebuah keberhasilan yang nyata.<o:p></o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"><o:p> </o:p></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Seiring waktu terus berjalan dan keberhasilan demi keberhasilan tercapai namun ternyata masih saja rasa curiga itu muncul walaupun<span style=""> </span>dengan segala argument telah disampaikan tetapi ternyata rasa curiga tetap tertanam pada pikiran seseorang direktur, yang sampai saat ini masih begitu, akhirnya mungkin sang direktur ini penganut manajemen curiga atau istilah guyonnya ah itu mah sudah karakternya begitu. Akhirnya jika segala upaya sudah dilakukan dengan sungguh-sungguh<span style=""> </span>dan sudah menghasilkan sesuatu yang baik namun ternyata begitu sulit untuk merubah image seseorang apalagi untuk seorang pimpinan perusahaan maka tentunya kembali kepada kita untuk take it or live it<o:p></o:p></span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-32427458954886267722011-04-01T23:26:00.000-07:002011-04-01T23:31:01.980-07:00Serba Tepat<meta http-equiv="Content-Type" content="text/html; charset=utf-8"><meta name="ProgId" content="Word.Document"><meta name="Generator" content="Microsoft Word 11"><meta name="Originator" content="Microsoft Word 11"><link rel="File-List" href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CENGINE%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml"><!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><style> <!-- /* Style Definitions */ p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal {mso-style-parent:""; margin:0cm; margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:12.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-fareast-font-family:"Times New Roman";} @page Section1 {size:612.0pt 792.0pt; margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt; mso-header-margin:36.0pt; mso-footer-margin:36.0pt; mso-paper-source:0;} div.Section1 {page:Section1;} --> </style> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><o:p> </o:p></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Perusahaan yang baik adalah perusahaan yang mampu unggul dari perusahaan kompetitornya tanpa melakukan hal-hal yang negatif baik dalam operasional perusahaan secara internal maupun upaya dalam bersaing dengan perusahaan lain apalagi melakukan tindakan yang merugikan berbagai pihak. Secara jelasnya bahwa perusahaan mampu unggul karena memang dalam perusahaan itu memiliki Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal namun bagaimana agar mendapatkan tenaga handal maka diperlukan suatu upaya yang keras terutama jika kita inginkan tenaga yang ideal untuk memenuhi kebutuhan perusahaan. Salah satu yang menjadi tolok ukur kita dalam mengelola SDM adalah ketika personil yang kita rekrut,dibina dan dikembangkan secara berkesinambungan sehingga membuat perusaan mampu laba atau paling tidak kontribusi tenaga kerja yang ada terlihat dengan jelas. </font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Apa sebenarnya keterkaitan judul diatas dengan para pengelola SDM perusahaan, sebenarnya adalah bagaimana upaya para pengelola SDM perusahaan untuk mendapatkan seorang karyawan yang dapat dikatakan tepat ketika bergabung dengan perusahaan dan ada 4 (empat) buah tepat yang terkait dengan SDM yaitu :</font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">1. <span style=""> </span>Tepat Orang (right man)</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Bahwasanya ketika proses rekrutmen dilakukan dengan baik tentunya akan mendapatkan SDM yang terbaik dalam pengertian bahwa SDM yang direkrut telah memenuhi semua persyaratan yang dibuat untuk memenuhi kebutuhan perusahaan (Sesuai Spesifikasinya)</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3">2. <span style=""> </span>Tepat Tempat (right place)</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3"><span style=""> </span><span style=""> </span>Ketika masuk kedalam perusahaan maka proses penempatan menjadi sesuatu yang penting karena jika gagal menempatkan tenaga yang baru akan berakibat tidak maksimalnya kemampuan yang dimiliki dalam melaksanakan kegiatan operasional. Dengan demikian menempatkan SDM pada tempat yang tepat merupakan sebuah langkah yang menentukan untuk kelancaran operasional perusahaan.</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3">3.<span style=""> </span>Tepat Pekerjaan (right job)</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3"><span style=""> </span>Dalam proses kegiatan sehari-hari setiap kegiatan pekerjaan memerlukan orang yang benar-benar menguasai bidang pekerjaannya sehingga ketika orang baru yang masuk tidak perlu waktu lagi untuk proses adaptasi. Dengan pekerjaan yang tepat orang akan nyaman dan akan mampu mencurahkan seluruh pemikiran terutama pengetahuan dan sikapnya terhadap pekerjaan dengan demikian pada tahap ini terjadi kesesuaian antara orang, tempat dan pekerjaan yang diawakinya.</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3">4.<span style=""> </span>Tepat waktu (right time)</font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3"><span style=""> </span>Untuk diketahui bersama bahwa ketika orang mulai direkrut kemudian diberi wadah serta kejelasan pekerjaannya tentu pada saat yang bersamaan proses kegiatan pekerjaan mulai mengalir lancar dengan demikian saat itu adalah waktu yang tepat bagi orang itu langsung berkontribusi kepada perusahaan. </font></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Dengan melihat tahap tepat diatas maka terlihat jelas bahwa para pengelola SDM di perusahaan mempunyai peran yang strategis dalam upaya melancarkan proses atau kegiatan produksi yakni salah satu dengan melakukan seleksi pegawai yang sesuai atau match dengan keempat tahap tersebut. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah bagaimana atau cara para pengelola SDM perusahaan mampu mendapatkan orang yang serba tepat tentu dengan pola dan metoda yang tepat juga.</font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Bagi banyak perusahaan terutama perusahaan dengan skala menengah kebawah jarang memperhatikan hal seperti ini, karena perusahaan-perusahaan pada skala ini jarang mempunyai tenaga pengelola SDM yang handal dan mampu menjawab tantangan perusahaan kedepan apalagi bila kita kaitkan dengan rencana strategic perusahaan. Selain itu pada perusahaan-perusahaan dengan skala ini banyak para manajemennya membatasi gerak dari departemen SDM dengan aturan atau mekanisme kerjanya.</font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Kembali kepada hal mengenai serba tepat diatas, banyak contoh yang dapat diungkapkan merupakan keberhasilan seseorang ketika masuk kedalam perusahaan dan mampu membawa perubahan yang signifikan walaupun keberadaan mereka di perusahaan itu hanya sebentar saja. Sebagai contoh adalah ketika seorang yang bernama Cacuk Sudaryanto masuk ke Telkom pada era tahun 80 an, hanya dalam waktu yang singkat perusahaan yang tadinya seperti eksklusif karena tidak semua orang dapat dengan mudah mendapat pemasangan telepon rumah, tiba-tiba saja hampir setiap rumah dikota besar dapat memilikinya dan yang menurut saya lebih fenomenal adalah tumbuhnya warung telekomunikasi (wartel) yang bisa diakses oleh siapapun dan dimanapun tanpa dibatasi oleh ruang maupun waktu. Pada saat itulah yang tadinya telepon merupakan barang mewah berubah menjadi sesuatu yang bisa dimiliki atau digunakan oleh siapapun. Banyak orang-orang yang masuk kedalam perusahaan yang kemudian mampu merubah dan membuat perusahaan menjadi sangat maju. Contoh lain adalah Kuntoro Mangkusubroto yang mampu merubah perusahaan Timah menjadi Go Internasional, dan yang mungkin sangat relevan saat ini adalah seorang Rudy Hasan dengan perusahaan penerbangan Lion mampu memberikan harapan bahwa semua orang bisa naik pesawat kemanapun yang dikehendaki dengan harga murah dan akhirnya naik pesawat<span style=""> </span>yang tadinya merupakan kemewahan sekarang ini bisa dilakukan oleh siapa saja.</font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3"><o:p> </o:p></font></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify; font-family: arial;"><font size="3">Bukan tidak mungkin bahwa kita adalah orang yang serba tepat yang mampu merubah warna perusahaan dengan signifikan atau kita adalah para pengelola SDM perusahaan yang memang berprestasi mendapatkan orang yang serba tepat, semoga.</font></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-80532336648378551312010-12-05T17:40:00.000-08:002010-12-05T17:41:14.804-08:00Pemula bidang SDM<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoNormal" style="text-align: center;" align="center"><b style=""><span style="font-size: 16pt;">Untuk Pemula bidang SDM</span></b></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Sebenarnya banyak para pemula dibidang pengelolaan SDM perusahaan yang bertanya tentang apa dan bagaimana cara yang terbaik dalam mengelola SDM perusahaan karena mereka banyak yang baru ditempatkan pada bidang ini, diantaranya banyak pertanyaan seperti ini yang sering penulis temukan dalam beberapa komunitas (millis) yang membahas tentang pengelolaan SDM perusahaan, ada yang bisa dijawab ada juga yang tidak, dan dalam proses waktu banyak juga jawaban yang diberikan oleh mereka yang telah mempunyai pengalaman pada bidang itu. Namun dalam segala keterbatasan media yang digunakan, jawaban-jawaban<span style=""> </span>yang disajikan bisa saja sangat jauh dari harapan mereka akan tetapi bisa saja jawaban-jawaban itu merupakan sesuatu yang berharga bagi mereka atau paling tidak mereka bisa berwacana dengan menampung banyak pertanyaan demikian juga dengan jawaban-jawabannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Para</span><span style="font-size: 14pt;"> pemula dibidang ini tentu juga menyadari akan keterbatasan mereka dalam pengetahuan tentang pengelolaan SDM perusahaan sehingga banyak juga yang akhirnya mengalami kesulitan untuk mencerna setiap jawaban yang diberikan rekan-rekannya dalam komunitas itu. Memang banyak lembaga pelatihan yang menyediakan program pelatihan tentang pengelolaan SDM perusahaan, tetapi biasanya program pelatihan itu diberikan atau disiapkan bagi mereka yang telah benar-benar mempunyai pengetahuan atau pengalaman di bidang ini, jadi pelatihan itu hanya bersifat penambahan atau juga untuk merefresh pengetahuannya. Dengan demikian<span style=""> </span>harus kita sadari bahwa belajar bidang ini tidak bisa secara instant ataupun dalam waktu yang singkat, pembelajaran pada bidang ini merupakan proses sejalan dengan aktivitas sehari-hari artinya kita akan mendapatkan pengetahuan itu dalam menjalankan kegiatan langsung berhubungan dengan karyawan.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Tidak ada manusia yang sempurna<span style=""> </span>dan tak ada gading yang tak retak demikian juga dengan para pakar bidang SDM terutama yang meluangkan waktunya memberikan pengetahuan melalui millis, mempunyai keterbatasan-keterbatasan sehingga belum tentu mereka dapat memberikan solusi untuk semua masalah mengenai pengelolaan SDM pada setiap <span style=""> </span>perusahaan karena setiap perusahaan mempunyai karakteristik tersendiri terutama dari sisi produksi dan daya dukung SDM yang dibutuhkan untuk menunjang produksi. Dengan demikian semua kembali kepada kita sebagai pengelola pemula dalam bidang SDM, jika ingin berhasil dalam mengelola SDM perusahaan maka harus <span style=""> </span><span style=""> </span>melakukan langkah awal dengan baik karena ketika kita melakukan langkah yang salah maka akibatnya akan menyebabkan adanya ketidak percayaan karyawan kepada kita</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Pertanyaannya adalah apa dan bagaimana langkah awal itu bisa diwujudkan agar mempunyai nilai maksimal, apalagi dengan kemampuan para pemula yang masih serba terbatas. Dalam tulisan ini akan dibahas mengenai langkah-langkah itu dan boleh dikatakan langkah-langkah ini didasarkan pada pengetahuan-pengetahuan yang bersifat umum sehingga akan dapat dilakukan oleh siapa saja terutama bagi mereka yang mempunyai basic pendidikan yang mendukung.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Jika kita baru ditempatkan pada bidang ini maka sebaiknya lakukan saja langkah-langkah atau kegiatan-kegiatan awal seperti dibawah ini :</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Monitoring seluruh kegiatan atau proses operasional perusahaan mulai proses awal produksi sampai dengan penjualan dan juga hal-hal yang bersifat umum akan tetapi intinya hal-hal yang menyangkut kepersonaliaan atau kepegawaian terutama yang berkaitan dengan peraturan perusahaan (PP) atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB)</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Melakukan pengolahan data karyawan, langkah ini dimaksudkan untuk memperoleh data karyawan yang terkini ( up date). Perhatikan apakah semua karyawan sudah terdata secara lengkap atau belum. Format data silahkan dibuat sendiri, yang penting data mudah dibaca dalam setiap kondisi.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Pembuatan Job Description, langkah ini dilakukan apabila memang kita belum menemukan adanya job desc didalam perusahaan, untuk pembuatan ini kita bisa mempelajarinya melalui jaringan internet atau mengikuti pelatihannya tentu jika memungkinkan. Apabila sudah job desc tersedia maka bisa dilakukan penambahan-penambahan untuk melengkapinya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Jika belum ada maka buat struktur organisasi perusahaan berdasarkan nama jabatan yang telah disusun sebagaimana pada point 2, untuk memudahkan penyusunan atau pembuatan struktur organisasi adalah dengan menyusun berdasarkan rumpun jabatan sebagai contoh dengan memilah-milah berdasarkan jabatan umum, teknis dan spesialis untuk dijadikan jabatan fungsional<span style=""> </span>serta<span style=""> </span>jabatan-jabatan struktural. Setelah selesai maka dengan mudah kita susun secara berjenjang pada setiap rumpunnya.<span style=""> </span></span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Pembuatan Standard Operating Procedure<span style=""> </span>(SOP) untuk setiap kegiatan terutama SOP terutama yang berkaitan dengan kegiatan yang pada proses pelaksanaannya merupakan kegiatan lintas bagian. Pembuatan SOP ini sangat penting karena merupakan arah atau acuan agar terbangun sistem kerja yang baik.</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Kelima langkah atau kegiatan diatas dapat dijadikan proses belajar bagi para pemula karena langkah-langkah diatas merupakan kegiatan yang bersifat umum dan tidak mempunyai dampak apapun terhadap proses kegiatan perusahaan terutama adanya resistensi dari para karyawan perusahaan. Kelima langkah tersebut memang akan banyak bersifat administratif tetapi bukan berarti bahwa entry point ke bagian HRD hanya berkutat pada kegiatan administratif saja sebagaimana yang dikeluhkan oleh beberapa tenaga baru HRD. Langkah –langkah diatas dapat dijadikan program awal dari HRD atau merupakan program jangka pendek dari HRD dan apabila kita sudah berhasil melaksanakan langkah-langkah tersebut maka program berikutnya sudah bisa direncanakan secara terstruktur. </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Bagi para pemula langkah-langkah diatas akan memberikan nuansa awal kita masuk kedalam dunia SDM dan memang langkah itulah yang selalu saya lakukan ketika masuk ke sebuah perusahaan baru, langkah-langkah itu juga merupakan metode pendekatan kita kepada karyawan dalam arti kita akan mengenal karyawan lebih dekat lagi, karena dalam prosesnya kita memerlukan informasi-informasi dari mereka agar apa yang kita inginkan dapat terwujud.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Ada</span><span style="font-size: 14pt;"> beberapa program besar yang pada intinya saling berkaitan satu dengan lainnya dan pada akhirnya akan merupakan sistim yang berkelanjutan adapun program itu dan harus dikerjakan lagi untuk mendukung perusahaan dari SDM yakni :</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Sistim Remunerasi</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Program pengembangan karyawan</span></p> <p class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;"><span style="font-size: 14pt;"><span style="">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span style="font-size: 14pt;">Sistim karier</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Pada tulisan ini memang saya tidak membuat detail secara keseluruhan namun pembahasan-pembahasannya bisa dilihat dari tulisan-tulisan pada blog ini, mudah-mudahan tulisan singkat ini dapat memberikan gambaran kepada pemula sehingga membantu dalam menyusun program SDM di perusahaan anda semua.</span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5003017109742758811.post-27743936189707090032010-11-29T22:21:00.000-08:002010-11-29T22:22:23.245-08:00Pengembangan Pegawai<!--[if gte mso 9]><xml> <w:WordDocument> <w:View>Normal</w:View> <w:Zoom>0</w:Zoom> <w:PunctuationKerning/> <w:ValidateAgainstSchemas/> <w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid> <w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent> <w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText> <w:Compatibility> <w:BreakWrappedTables/> <w:SnapToGridInCell/> <w:WrapTextWithPunct/> <w:UseAsianBreakRules/> <w:DontGrowAutofit/> </w:Compatibility> <w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel> </w:WordDocument> </xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml> <w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156"> </w:LatentStyles> </xml><![endif]--><!--[if !mso]><object classid="clsid:38481807-CA0E-42D2-BF39-B33AF135CC4D" id=ieooui></object> <style> st1\:*{behavior:url(#ieooui) } </style> <![endif]--><!--[if gte mso 10]> <style> /* Style Definitions */ table.MsoNormalTable {mso-style-name:"Table Normal"; mso-tstyle-rowband-size:0; mso-tstyle-colband-size:0; mso-style-noshow:yes; mso-style-parent:""; mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt; mso-para-margin:0in; mso-para-margin-bottom:.0001pt; mso-pagination:widow-orphan; font-size:10.0pt; font-family:"Times New Roman"; mso-ansi-language:#0400; mso-fareast-language:#0400; mso-bidi-language:#0400;} </style> <![endif]--> <p class="MsoTitle"><b style=""> Keuntungan Mengembangkan Pegawai</b></p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;">Ketika diberi kepercayaan untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja pada sebuah perusahaan besar, ada beberapa hal yang menjadi konsentrasi saya pada saat itu diantaranya adalah bahwa di perusahaan tersebut ternyata sistem kerja (SOP) yang ada belum berjalan sebagaimana mestinya, seperti kita ketahui bahwa apabila SOP belum berjalan maka tentu akan menyulitkan kita dalam melakukan perencanaan tenaga kerja. Dalam prakteknya perencanaan tenaga kerja harus dilihat dari dua sisi yaitu sisi kuantitas dan sisi kualitas, sisi kuantitas akan memperlihatkan kepada kita, apakah perusahaan itu terlihat “gemuk” atau “kurus” dan dari sisi kualitas akan memperlihatkan kepada kita, apakah perusahaan ini “padat karya” atau “padat teknologi” atau bisa saja nantinya akan memperlihatkan kedua-duanya sehingga menyiratkan bahwa perusahaan berada ditengah-tengah dari sisi kuantitas dan kualitas.</p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;">Ketika seluruh SOP sudah bisa dijalankan dengan baik maka langkah selanjutnya adalah dengan melakukan pengukuran-pengukuran tenaga kerja menggunakan tool-tool tertentu, pengukuran ini diharapkan akan menghasilkan data-data yang nantinya akan diolah menjadi sebuah sebuah kesimpulan sebagaimana statement diatas yang kemudian dijadikan sebuah acuan untuk melakukan perubahan-perubahan demi kepentingan perusahaan. </p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;">Sebagai contoh ketika perusahaan akan melakukan perubahan dari “padat karya” menjadi setengah “padat teknologi” maka pada saat itu yang harus dilakukan adalah menghitung jumlah tenaga dengan kualitas yang dibutuhkan pada program ini.</p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;">Persoalan yang muncul adalah ketika kita harus mengurangi tenaga yang ada karena tentu kita tidak dapat langsung memberhentikan karyawan melalui program PHK, tetapi juga harus melalui penilaian-penilaian yang fair untuk menentukan siapa-siapa yang masih bisa bergabung dengan perusahaan dan mereka siap untuk dikembangkan oleh perusahaan. Namun persoalan lain akan muncul karena sebenarnya walaupun perusahaan telah memberikan pesangon yang lebih dari cukup, belum tentu karyawan yang <span style=""> </span>di PHK mampu survive diluar perusahaan, dari pengalaman yang pernah terjadi adalah karyawan yang tidak survive ternyata kembali datang untuk meminta “belas kasihan” perusahaan. Dengan berbagai cara mereka akan meminta kepada perusahaan agar diberi “sesuatu” agar mereka tidak menggangur lagi, hal ini sering terjadi dan dilakukan oleh mereka yang berdomisili di sekitar perusahaan.</p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;">Berdasarkan pengalaman itulah, perusahaan mengantisipasinya dengan terus mengembangkan karyawan secara kontinu, agar setiap karyawan mempunyai kemampuan yang akan berguna baik untuk perusahaan maupun untuk dirinya sendiri apabila mereka resign dari perusahaan. Memang cara ini secara selintas akan membuat perusahaan harus mengeluarkan biaya cukup tinggi tetapi dibalik itu ada nilai ekonomis yang akan didapatkan, sebagai contoh adalah apabila mereka yang sudah “jadi” ingin bekerja diluar perusahaan, tentunya tidak akan ada lagi biaya pesangon yang harus disiapkan oleh perusahaan.</p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;">Dibawah ini ada sebuah tulisan lain, yang menggambarkan sebuah perusahaan yang dalam pengelolaannya menitikberatkan pada sebuah proses pengembangan karyawan, dengan demikian kita para pengelola SDM perusahaan harus mampu mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi sebagai upaya untuk mendukung startegi bersaing dari perusahaan. Sumber Daya Manusia yang ada diperusahaan harus diberi peluang yang besar untuk mengembangkan dirinya yang notabene harus difasilitasi oleh perusahaan dalam hal ini oleh para pengelola SDM perusahaan</p> <p class="MsoTitle" style="text-align: justify;"> </p> <p class="MsoTitle"> </p> <p class="MsoTitle"><span style="">Gold-Collar Worker</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="font-size: 14pt;">Kita tentunya sudah tidak asing lagi dengan istilah “blue-collar worker” dan “white collar worker” dalam dunia tenaga kerja</span></i><span style="font-size: 14pt;">. <i style="">Selama ini memang perusahaan sering mengelompokkan tenaga kerja kedalam dua klasifikasi klasik ini. Pengelompokan berdasarkan warna kerah ini tampaknya juga didasari oleh jenis pekerjaan yang biasanya dikerjakan oleh masing-masing kelompok.</i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><i style=""><span style="font-size: 14pt;"> </span></i></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Pekerja <i style="">blue collar</i> pertama kali muncul pada permulaan era industri di mana orang-orang mulai beralih “pekerjaan” dari tanah pertanian ke pabrik-pabrik,sehingga kelompok ini sering diasosiasikan sebagai kelompok pekerja yang mengandalkan keterampilan fisik dalam bekerja. Sebaliknya pekerja <i style="">white collar</i> sering digambarkan sebagai pekerja yang lebih mengandalkan pengetahuan dan keterampilan mental dalam bekerja. <i style="">White collar Worker</i> ini kadang-kadang juga dianggap menduduki kelas yang lebih tinggi dalam tangga ketenagakerjaan. Sejauh ini pembagian klasik tersebut tampaknya berjalan begitu saja dan sepertinya dapat diterima oleh orang-orang yang menjalankannya.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Pertanyaan yang muncul sekarang adalah apakah pembagian ini masih relevan di era teknologi dewasa ini? Meski belum ada penelitian khusus di Indonesia namun Information Technology Assossiation of Amarica mengungkapkan bahwa lebih dari 800.000 bidang kerja teknologi tidak akan terisi pada tahun yang akan datang. Hal ini disebabkan karena kurangnya tenaga kerja handal yang dapat mengisi posisi-posisi tersebut. Tentunya ini bukan merupakan hal positif bagi perusahaan dan dalam skala yang lebih luas bisa dikatakan menjadi ancaman bagi perekonomian Nasional. Beberapa ahli kemudian mencoba menjawab fenomena kurangnya tenaga kerja handal ini dan penyebab yang dirasa memberikan pengaruh paling besar adalah klasifikasi klasik yang membedakan pekerja menjadi <i style="">white collar worker </i>dan <i style=""><span style=""> </span>blue-collar worker.</i> Pemisahan ini membuat pekerja <i style="">white collar</i> hanya meningkatkan pengetahuannya secara mental dan “sedikit melupakan” cara-cara praktis untuk mengerjakan sesuatu sementara pekerja <i style="">blue-collar </i>sering tidak mendapatkan kesempatan untuk meningkatkan keterampilannya dalam hal-hal perencanaan,pengambilan keputusan dan keterampilan-keterampilan mental lainnya. Sementara, seiring dengan perkembangan teknologi serta untuk menjawab tantangan pasar yang makin bebas perusahaan membutuhkan satu kelompok baru dalam dunia kerja yang disebut sebagai <i style="">gold collar worker.</i></span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;"> </span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Dinamakan “gold” karena pekerja yang memiliki keahlian multidisiplin dan dapat menggabungkan “pemikiran” dari pekerja <i style="">white collar</i> dengan “tangan” <i style="">blue collar</i> ini memang akan memberikan “emas” bagi perusahaan dan dalam skala yang lebih tinggi bagi perekonomian bangsa disamping bagi diri mereka sendiri. Mungkin ada diantara kita yang merasa bahwa selama ini telah tergolong pekerja <i style="">gold collar. </i>Mungkin<i style=""> </i>saja karena memang di lini-lini bisnis tertentu<span style=""> </span>tuntutan untuk menjadi pekerja <i style="">gold collar</i> ini telah lama ada. Beberapa posisi seperti teknisi pesawat udara yang mengecek dan memperbaiki sebuah pesawat atau teknisi laboratorium yang mengoperasikan perangkat laboratorium dan menganalisa hasil tes pada prinsipnya adalah pekerja <i style="">gold collar</i>. Sekarang tampaknya lini-lini<span style=""> </span>bisnis lainpun menuntut hal yang serupa jika ingin menang di era teknologi ini.</span></p> <p class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-size: 14pt;">Satu hal mendasar yang perlu dipikirkan adalah mengubah warna ketenagakerjaan kita dari pekerja-pekerja <i style="">blue collar</i> atau <i style="">white collar</i> yang selama ini ada menjadi <i style="">gold collar? </i><span style=""> </span>Tentu saja sekolah-sekolah, politeknik dan universitas akan bekerja keras untuk mempersiapkan lulusan-lulusan handal dengan pemikiran cemerlang dan tangan yang cekatan. Namun demikian pekerja <i style="">gold collar</i> harus meningkatkan kemampuan mereka mengiringi perkembangan teknologi yang juga kian cepat. Artinya belajar telah menjadi suatu kebutuhan yang tidak bisa berhenti, belajar kini harus menjadi suatu proses yang berkesinambungan dan tentunya juga membutuhkan biaya yang dapat dikatakan tidak kecil. Namun pikirkanlah “emas” yang dapat diberikan oleh pekerja gold collar ini bagi perusahaan dan perekonomian kita. Tentu saja sebagai langkah awal kita perlu mensosialisasikan keberadaan dan kebutuhan perusahaan akan kelompok pekerja baru ini kepada para <i style="">stakeholder-shareholder,</i>yaitu para karyawan dan orang-orang keuangan agar mereka dapat mendukung proses belajar berkesinambungan yang sangat dibutuhkan oleh pekerja-pekerja emas kita. Untuk itu, program <i style="">training </i>maupun <i style="">coaching</i> yang diadakan pun perlu berkesinambungan dan menstimulasi “tangan” dan “pemikiran” dari setiap karyawan.</span></p> Ed's-HRMhttp://www.blogger.com/profile/17369899811574585593noreply@blogger.com0