Mutasi

1

Written on 02.41 by Ed's-HRM

Seorang teman saya, sebutlah namanya Badu, beliau ini sudah cukup lama bekerja disebuah perusahaan ternama, dimana perusahaan ini mempunyai kantor pusat di Jakarta.

Badu mengeluh tentang masa depannya di perusahaan, ia merasa disisihkan dari rekan-rekan lain sehingga harus pindah dari kantor Pusat ke kantor perwakilan di daerah lain, yang dianggapnya terlalu jauh dari Jakarta. Lain halnya dengan satu kawan saya yang lain, beliau ini merasa terhormat bisa pindah ke kantor Pusat di Jakarta, dan merasa perusahaan berpihak dan seolah sangat perhatian kepadanya. Sebenarnya kedua teman saya ini, mempunyai reputasi yang hampir sama, baik dari sisi kemampuan/skill maupun manajerialnya, namun ketika keduanya di tukar tugas maka muncul perbedaan pendapat didalam diri keduanya, mengenai keputusan perusahaan tersebut.

Kejadian diatas, merupakan sebuah gambaran mengenai sebuah kebijakan perusahaan untuk memberikan pengalaman kepada para karyawannya, sekaligus sebuah program pengembangan SDM perusahaan, selain perubahan berdasarkan lokasi, perubahan dapat juga dilakukan untuk berbagai tugas yang berbeda dan dapat saja ke jenjang yang lebih tinggi atau rendah (jika lebih rendah, maka mutasi ini merupakan hukuman). Perubahan tugas baik berdasarkan lokasi maupun tugas yang berbeda serta jenjang yang berbeda, dalam keseharian kita disebut dengan Mutasi. Sedangkan bila terjadi perubahan lokasi dengan tugas yang sama serta jenjang yang sama juga, disebut Rotasi

Sebenarnya apakah makna mutasi dalam manajemen Sumber Daya Manusia ? Seringkali mutasi diartikan secara negatif dan dikaitkan dengan kinerja yang kurang baik. Akibatnya,terjadi kerancuan persepsi dan aplikasi mutasi dalam kehidupan berorganisasi.

Untuk dapat memanfaatkan mutasi secara optimal bagi pengembangan perusahaan,perlu kiranya kita bersama-sama mengkaji kembali arti dan pemanfaatan mutasi secara mendalam bagi kepentingan organisasi dan individu. Mutasi dapat kita bagi dalam tiga golongan terutama berdasarkan tujuannya.

Pertama,mutasi umumnya dilakukan dengan tujuan utama memberikan kepada seorang individu suatu exposure,kesempatan untuk terlibat secara langsung dan mengumpulkan pengalaman-pengalaman nyata dalam suatu bidang yang baru. Hal ini,yang mempunyai nada serupa dengan rotasi,akan melatih seorang individu untuk mempunyai tingkat kepekaan yang lebih tinggi. Baik di dalam kaitannya dengan sikap membawakan diri,mendalami kompleksitas permasalahan dalam disiplin tertentu hingga membina network yang lebih luas. Contoh yang klasik adalah jika seseorang yang mempunyai fungsi lini dan membawahkan sepasukan anak buah,dimutasikan ke posisi staf yang tidak mempunyai bawahan,namun harus banyak berhubungan dengan beberapa pihak luar. Dalam kasus seperti ini,agar berhasil pada posisinya yang baru,haruslah terjadi perubahan sikap dan pola kerja yang bermakna. Pengalaman ini tentunya akan sangat berharga jika ia nanti dipromosikan sebagai atasan.

Mutasi diatas juga memiliki pengaruh positif pada usaha penciptaan keterpaduan setiap bagian dalam organisasi.Pengalaman dimutasikan dan pendalaman mengenai hal-hal penting dan tanggung jawab di posisi yang lain menumbuhkan adanya sudut pandang holistik terhadap kepentingan organisasi. Disamping itu,pengalaman yang diperoleh mendukung terciptanya lingkungan kerja yang lebih kooperatif. Penghargaan terhadap lingkup aktivitas dan usaha kelompok-kelompok kerja atau bagian lain dalam organisasi tumbuh dari dalam dan membentuk ikatan antar bagian yang secara psikologis lebih kuat.

Kedua,mutasi juga dapat dilakukan dengan tujuan memberi peringatan atau hukuman bila individu dianggap telah melakukan kesalahan. Hal ini juga dilakukan jika seseorang kurang dapat diterima oleh suatu kelompok, yang dapat mengganggu kelancaran kerja kelompok tersebut. Jadi,jenis mutasi ini mengharap agar individu yang bersangkutan mawas diri dan diharapkan mempunyai kinerja yang lebih tinggi di tempatnya yang baru.

Mutasi golongan ini mempunyai suatu tingkat risiko dan biasanya dilakukan jika organisasi menghormati dan berfikir,bahwa individu yang bersangkutan layak diberi kesempatan dan peluang lebih lanjut. Jika mutasi ini dilakukan dengan semangat yang positif dan diterima dengan keikhlasan oleh si individu yang dimutasikan,acapkali membawa hasil yang sangat bernilai di kemudian hari.

Bagi kelompok yang ditinggalkan,mutasi ini memperbesar peluang untuk dapat lebih produktif. Selain itu,mutasi yang dialami salah seorang anggota meningkatkan motivasi kerja anggota kelompok lainnya untuk paling tidak mempertahankan kinerja mereka pada level standar.

Jadi sebenarnya,mutasi ini tidak hanya memberikan peringatan positif kepada individu yang bersangkutan,tetapi juga bagi anggota organisasi yang lainnya. Untuk melaksanakannya diperlukan adanya pendekatan individual yang tepat dan antara lain perlu disesuaikan dengan norma dan nilai yang hidup dan mendominasi kelompok tempat individu itu bekerja serta memperhatikan pula tipe atau karakter individu yang bersangkutan.

Teknik pelaksanaannya juga perlu dikaji lebih secara mendalam karena dampak dari teknik yang kurang mengena dapat menimbulkan ketakutan ataupun kekacauan di lingkungan kerja individu itu. Apabila tidak dikelola secara benar,pelaksanaan mutasi golongan ini dapat menurunkan derajat kepercayaan karyawan terhadap perusahaan dan dapat mempengaruhi komitmen pada pekerjaan secara keseluruhan.

Ketiga,mutasi juga dapat dilakukan dengan tujuan preventif,yaitu dengan tujuan mencegah timbulnya penyimpangan dalam perusahaan. Misalnya mutasi dilakukan secara rutin kepada para pemegang jabatan yang rawan terhadap terjadinya kolusi dengan pihak lain,seperti posisi di bagian pembelian.

Apabila dikaji secara mendalam,mutasi merupakan alat yang amat bermanfaat,baik dari sisi pengembangan kemampuan individu maupun perencanaan karier. Selain itu,mutasi merupakan sarana strategis dalam upaya menegakkan disiplin,semangat kerjasama,serta mendukung upaya pencegahan penyimpangan.

Kebijaksanaan untuk melakukan mutasi bersama dengan perencanaan strategis SDM merupakan beberapa sendi-sendi utama dalam memanajemeni SDM. Hal ini bahkan mempunyai nilai tambah tersendiri dalam mengelola organisasi yang lebih besar dan kompleks,seperti sebuah perusahaan holding.

If you enjoyed this post Subscribe to our feed